TEHERAN - Iran mengatakan bahwa pihaknya tidak mengadakan pembicaraan dengan Prancis
mengenai pengembangan rudal balistiknya, setelah Paris mengatakan siap
untuk menjatuhkan sanksi lebih banyak jika upaya Eropa gagal membuat
Iran meninggalkan program rudalnya.
"Belum ada pembicaraan, apakah rahasia atau tidak rahasia, tentang program rudal kami dengan Prancis atau negara lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran,Bahram Qasemi, seperti dilansir Reuters pada Senin (28/1).
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian pada hari Jumat mengatakan, Paris siap untuk memaksakan sanksi lebih lanjut jika tidak ada kemajuan dalam pembicaraan mengenai program tersebut, yang digambarkan oleh Teheran sebagai pertahanan murni, tetapi dilihat di Barat sebagai faktor destabilisasi di wilayah yang bergejolak.
"Belum ada pembicaraan, apakah rahasia atau tidak rahasia, tentang program rudal kami dengan Prancis atau negara lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran,Bahram Qasemi, seperti dilansir Reuters pada Senin (28/1).
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian pada hari Jumat mengatakan, Paris siap untuk memaksakan sanksi lebih lanjut jika tidak ada kemajuan dalam pembicaraan mengenai program tersebut, yang digambarkan oleh Teheran sebagai pertahanan murni, tetapi dilihat di Barat sebagai faktor destabilisasi di wilayah yang bergejolak.
Ketika
diminta komentar mengenai pernyataan Le Drian, Qasemi mengatakan,
program rudal Iran adalah program defensif, yang hanya diskusikan di
dalam negeri. Dia lalu menyebut, Teheran telah menegaskan kepada Paris
tidak akan bersedia membahas program rudal.
"Kami
berbicara tentang masalah-masalah regional dan politik dengan Prancis.
tetapi kemampuan rudal kami tidak dapat dinegosiasikan. kami telah
berulang kali mengatakan itu selama pembicaraan politik kami dengan
Prancis," ungkapnya.
Credit sindonews.com