Kamis, 31 Januari 2019

Aksi Militer, Maduro Sebut AS Ingin Jadikan Venezuela Seperti Vietnam


Aksi Militer, Maduro Sebut AS Ingin Jadikan Venezuela Seperti Vietnam
Presiden Venezuela Nicolas Maduro peringatkan AS untuk tidak melakukan aksi militer terhadap negaranya. Foto/Istimewa

CARACAS - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa aksi militer bergaya perang Vietnam akan sangat berbahaya jika dilakukan terhadap negaranya. Sementara di saat yang sama ia mengaku bersedia untuk memulai dialog dengan para pemimpin oposisi.

“Kami tidak akan mengizinkan Vietnam di Amerika Latin. Mereka ingin meletakkan tangan mereka pada minyak kita seperti yang mereka lakukan di Irak, seperti yang mereka lakukan di Libya,” kata Maduro dalam video empat menit yang diterbitkan di Facebook.

"Saya meminta Venezuela dihormati dan saya meminta dukungan orang-orang Amerika Serikat sehingga tidak ada Vietnam baru," tambahnya seperti dikutip dari New York Post, Kamis (31/1/2019).

Pemerintahan Trump telah memberikan dukungannya di belakang Juan Guaido, pemimpin Majelis Nasional Venezuela yang menyatakan dirinya sebagai presiden pekan lalu. AS juga telah menjatuhkan sanksi pada perusahaan minyak milik Venezuela.

Penasihat keamanan nasional AS John Bolton memberi tahu Maduro dan para pendukungnya bahwa langkah apa pun untuk mengintimidasi atau menargetkan diplomat Amerika atau Guaido di negara Amerika Selatan itu akan disambut dengan "respons yang signifikan."

Dalam kesempatan itu, Maduro juga mengatakan dia bersedia untuk berbicara dengan Guaido.

"Saya siap untuk duduk di meja perundingan dengan oposisi sehingga kita dapat berbicara tentang apa yang menguntungkan Venezuela," kata Maduro dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah Rusia.


Dia juga menyarankan bahwa negara-negara lain - termasuk Meksiko, Uruguay, Bolivia, Vatikan dan Rusia - dapat bertindak sebagai mediator.

Rusia, Turki, Iran, Kuba, Bolivia, dan El Salvador mendukung Maduro.


Presiden Trump, mencatat kerusuhan di Venezuela, mengeluarkan peringatan di Twitter tentang perjalanan ke sana.

"Maduro bersedia bernegosiasi dengan oposisi di Venezuela setelah sanksi AS dan pemotongan pendapatan minyak," tulis Trump di halaman Twitter-nya.

“Guaido menjadi sasaran Mahkamah Agung Venezuela. Protes besar-besaran diharapkan terjadi hari ini. Orang Amerika seharusnya tidak melakukan perjalanan ke Venezuela sampai pemberitahuan lebih lanjut," imbaunya.

Guaido telah menyerukan pemogokan nasional hari Rabu setelah pemerintah Maduro melarang dia meninggalkan negara itu. 








Credit  sindonews.com