Kamis, 31 Januari 2019

Ribuan Warga Venezuela Unjuk Rasa Desak Militer Tolak Maduro


Ribuan Warga Venezuela Unjuk Rasa Desak Militer Tolak Maduro
Ribuan warga Venezuela berunjuk rasa mendesak militer menolak Nicolas Maduro dan mendukung Juan Guaido, oposisi yang mendeklarasikan diri jadi presiden interim. (Reuters/Carlos Barria)



Jakarta, CB -- Ribuan warga Venezuela turun ke jalan untuk mendesak militer menolak Nicolas Maduro dan mendukung Juan Guaido, pemimpin oposisi yang sudah mendeklarasikan diri sebagai presiden interim.

Di ruas-ruas jalan Caracas dan sejumlah kota lainnya di Venezuela, para demonstran memukul pot-pot dan meniup peluit sambil mengacungkan poster bertuliskan, "Pasukan bersenjata, kembalikan martabat kalian!"

Sejumlah pengunjuk rasa lainnya berteriak, "Maduro, perampas kuasa! Guaido, presiden! Katakan tidak pada kediktatoran!"


Mendukung demonstrasi tersebut, Guaido mengirimkan pesan kepada militer, "Jangan tembak orang yang mengajukan tuntutan, termasuk demi keluarga kalian."


Guaido mengambil alih kekuasaan secara sepihak demi membentuk pemerintahan transisi pada pekan lalu, ketika gelombang demonstrasi anti-Maduro kian tinggi di Venezuela.

Ia pun langsung mendapatkan dukungan dari negara Barat dan Amerika Latin, seperti Amerika Serikat, Kanada, Chile, Meksiko, bahkan sampai Australia.

Sementara itu, enam negara besar Eropa mendesak Maduro untuk menggelar pemilihan umum dengan batas waktu hingga akhir pekan ini. Jika tidak, mereka juga akan mengakui Guaido sebagai pemimpin Venezuela.


Sebagian besar pendukung Guaido ini menganggap Maduro tak pantas memimpin karena mendapatkan kursi presiden melalui proses pemilu yang tidak sah. Mereka menganggap Majelis Nasional pimpinan Guaido adalah satu-satunya institusi negara yang dipilih rakyat.

Popularitas Maduro menurun karena dianggap membawa perekonomian Venezuela terus terpuruk hingga mengalami hiperinflasi.

Di tengah krisis ini, warga Venezuela menggelar demonstrasi besar-besaran yang kerap berakhir ricuh, hingga menewaskan lebih dari 40 orang.

Setelah Guaido mengambil alih kuasa, militer menyatakan tetap mendukung Maduro, meski sejumlah pejabat menyatakan membelot dari sang presiden, termasuk atase pertahanan Venezuela di AS.

Warga pun kembali turun ke jalan untuk "menuntut agar angkatan bersenjata memihak rakyat."




Credit  cnnindonesia.com