LONDON - Media Inggris, The Telegraph,
mengkritik pengandangan seluruh jet tempur siluman F-35 yang dilakukan
Amerika Serikat, Israel dan Inggris. Langkah itu dianggap sebagai drama
memalukan.
"Ini adalah perkembangan yang memalukan untuk program F-35, proyek senjata terbesar dan termahal dari jenisnya di dunia," tulis media tersebut dalam laporannya yang dilansir Sabtu (13/10/2018).
Menurut
laporan terbaru, Italia juga ikut-ikutan mengandangkan semua jet tempur
canggih produksi Lockheed Martin itu. Namun, proses itu berlangsung
singkat.
"Angkatan Udara Italia telah menyelesaikan inspeksi dan, karena tidak menemukan bagian yang salah, kembali ke operasi penerbangan normal," kata dua sumber militer Italia, seperti diberitakan Foreign Policy.
"Angkatan Udara Italia telah menyelesaikan inspeksi dan, karena tidak menemukan bagian yang salah, kembali ke operasi penerbangan normal," kata dua sumber militer Italia, seperti diberitakan Foreign Policy.
Pengandangan
seluruh jet tempur F-35 dimulai oleh Pentagon setelah salah satu
pesawat itu jatuh di South Carolina September lalu. Penyebab insiden
karena tabung bahan bakar rusak. Semua jet tempur diperiksa untuk
mencegah insiden serupa di masa depan.
Inggris menerima 15 unit jet tempur canggih itu pada bulan Juni 2018. Harga per unit pesawat itu sekitar USD158,5 juta.
Inggris menerima 15 unit jet tempur canggih itu pada bulan Juni 2018. Harga per unit pesawat itu sekitar USD158,5 juta.
"Keselamatan adalah perhatian terpenting kami, oleh karena itu Inggris telah memutuskan untuk menghentikan penerbangan F-35 sebagai tindakan pencegahan, kami mempertimbangkan temuan dari penyelidikan yang sedang berlangsung," kata Departemen Pertahanan Inggris melalui seorang juru bicara.
Departemen itu menambahkan, uji coba penerbangan F-35 sudah dimulai dari kapal induk HMS Queen Elizabeth. Meski menjalani pemeriksaan, uji coba penerbangan akan dilanjutkan lagi sesuai jadwal.
Ke-15 unit jet tempur F-35 yang dibeli Inggris adalah F-35B, varian dari jet tempur tersebut yang bisa lepas landas dalam jarak pendek dan melakukan pendaratan vertikal.
Negara Eropa ini berencana akan membeli total 138 unit untuk dioperasikan bersama dengan Angkatan Laut Kerajaan.
Angkatan Udara AS dan pelanggan Eropa menganggap biaya operasi F-35 sebagai masalah utama.
Menurut laporan terbaru Pentagon, biaya per jam untuk mengoperasikan F-35 rata-rata USD30.000. Biaya itu lebih mahal dibanding biaya operasional F-16, yakni USD25.500 per jam.
Credit sindonews.com