Senin, 04 Juni 2018

Talangi Utang Negara, Rakyat Malaysia Kumpulkan Rp 94 Miliar



Perdana Menteri Malaysia Baru Mahathir Mohamad ditemani istri Anwar Ibrahim Wan Azizah menggelar konferensi pers usai dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia yang ke-7 di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Mei 2018. Mahathir Mohamad, resmi menjadi PM Malaysia ke-7 menggantikan Najib Razak. REUTERS/Lai Seng Sin
Perdana Menteri Malaysia Baru Mahathir Mohamad ditemani istri Anwar Ibrahim Wan Azizah menggelar konferensi pers usai dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia yang ke-7 di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Mei 2018. Mahathir Mohamad, resmi menjadi PM Malaysia ke-7 menggantikan Najib Razak. REUTERS/Lai Seng Sin

CB, Jakarta - Pemerintah Malaysia membuka rekening Tabung Harapan Malaysia atau Hope Fund untuk memberi kesempatan kepada publik membantu pemerintah melunasi utang negara, yang telah mencapai sekitar RM 1 triliun atau sekitar Rp 3.500 triliun.
Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengatakan jumlah dana terkumpul mencapai RM 27 juta atau sekitar Rp 93,9 miliar pada Ahad pagi, 3 Juni 2018.

Tabung Harapan mendapat tambahan RM3 juta dari tiga pihak di Pulau Pinang,” kata Lim lewat akun Twitter @guanenglim, Ahad, 3 Juni. Ketiga pihak ini menyumbang, masing-masing, RM 1 juta. Mereka adalah Ewein, Magni-Tech Industries, dan konglomerat Tan Kok Ping. “Tabung Harapan mendapat tambahan energi,” kata Lim.
Menteri Besar Penang Chow Kon Yeow mengatakan sejumlah pihak di negara bagian ini telah mendonasikan uang untuk pemerintah.

“Dua hari lalu kami menerima RM 50 ribu dari sebuah asosiasi dan pada hari ini menerima RM 3 juta,” kata Chow seperti dilansir Channel News Asia dengan mengutip Bernama.
Pemerintah negara bagian Penang juga telah memotong 10 persen gaji dari menteri besar, dan 10 anggota executive committee. Dana hasil pemotongan disalurkan ke rekening Tabungan Harapan.
Pemerintah Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang baru saja memenangi pemilu 2018, membuka rekening ini pada 30 Mei 2018. Hal ini dilakukan agar warga Malaysia yang merasa patriotik bisa menyumbangkan sebagian hartanya kepada negara untuk mencicil pembayaran utang.
“Banyak orang Malaysia, setelah mengetahui buruknya keadaan keuangan negara, bersedia berdonasi untuk pemerintah. Kami menghargai semangat patriotisme mereka dan berterima kasih,” kata Mahathir beberapa waktu lalu.
Bekas Perdana Menteri Najib Razak mengkritik penyebutan utang Malaysia sebesar itu, menurut dia, karena jumlahnya hanya sekitar RM 686,8 miliar atau sekitar Rp 2,400 triliun. "Menteri keuangan telah menyebut angka utang yang berubah-ubah belakangan ini. Ini menunjukkan ada motif politik," kata Najib seperti dilansir Straits Times.




Credit  tempo.co