Jumat, 08 Juni 2018

Lebaran, Afghanistan Umumkan Gencatan Senjata dengan Taliban


Lebaran, Afghanistan Umumkan Gencatan Senjata dengan Taliban
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengumumkan gencatan senjata dengan gerilyawan Taliban selama libur Lebaran, 12-20 Juni mendatang. (REUTERS/Stringer)



Jakarta, CB -- Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengumumkan gencatan senjata dengan gerilyawan Taliban selama liburan Idul Fitri atau Lebaran mulai 12 Juni hingga 20 Juni mendatang.

"Gencatan senjata akan berlaku dari hari ke-27 Ramadan sampai hari kelima setelah Idul Fitri," kicau Ghani melalui Twitternya, Kamis (7/6).

"Gencatan senjata ini adalah kesempatan bagi Taliban untuk melakukan introspeksi bahwa kampanye kekerasan tidak memenangkan hati dan pikiran, malahan makin jauh mengasingkan mereka," katanya.



"Gencatan senjata ini melambangkan kekuatan pemerintah dan kehendak rakyat untuk resolusi damai atas konflik Afghanistan."




Belum jelas apakah Taliban menyetujui gencatan senjata tersebut. Jika terlaksana, ini akan menjadi gencatan senjata pertama antara kedua belah sejak invasi Amerika Serikat 2001 lalu yang sengaja dilakukan selama lebaran.

"Kami sedang memastikan pengumuman gencatan senjata itu kepada para pejabat terkait," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, kepada AFP.

Langkah mengejutkan tersebut muncul beberapa hari setelah ulama-ulama terkemuka berkumpul di Ibu Kota Kabul demi menyerukan gencatan senjata. Para tokoh agama itu juga mengeluarkan fatwa bahwa serangan bom bunuh diri seperti yang kerap dilakukan Taliban adalah haram.

Namun itu nampaknya tak menghentikan teror Taliban. Satu jam setelah fatwa keluar, bom bunuh diri terjadi di depan gedung pertemuan para ulama hingga menewaskan tujuh orang.



"Pemerintah Afghanistan tidak hanya mendukung pengumuman fatwa ulama dengan suara bulat, tapi juga mendukung rekomendasi para tokoh yang menyerukan gencatan senjata," kata Ghani melalui pernyataan yang dirilis kantornya.

"Di saat yang sama, pemerintah Afghanistan memerintahkan semua pasukan keamanan dan pertahanan negara menghentikan serangannya terhadap Taliban."

Namun, Ghani memastikan gencatan senjata ini tidak menghentikan operasi perlawanan pemerintah terhadap kelompok teroris seperti ISIS dan Al Qaidah.

Selama ini, Ghani sudah beberapa kali mencoba berdialog dengan Taliban. Februari lalu, dia telah mengumumkan rencana menggelar pembicaraan damai dengan Taliban, termasuk mengakui kelompok itu sebagai partai politik.

Saat itu, Ghani juga menyerukan gencatan senjata. Namun, hingga kini Taliban belum secara resmi menjawab tawaran pemerintah tersebut.






Credit  cnnindonesia.com