Rabu, 09 Mei 2018

Mengintip Alutsista Canggih Rusia Jelang Parade Kemenangan


Mengintip Alutsista Canggih Rusia Jelang Parade Kemenangan Ilustrasi jet tempur Rusia. (REUTERS/Russian Ministry of Defence)


Jakarta, CB -- Rusia akan memamerkan sebagian alat utama sistem pertahanannya dalam Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah Moskow, Rabu (9/5).

Parade tahunan itu digelar untuk memeringati kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. Latihan yang digelar sejak awal bulan ini menunjukkan sedikit gambaran dari alutsista canggih Negeri Beruang Merah.

Berikut adalah sebagian persenjataan yang akan dipamerkan Moskow, sebagaimana dirangkum oleh CNN:




Jet Tempur Sukhoi Su-57
Mengintip Alutsista Canggih Rusia Jelang Parade KemenanganSukhoi Su-57, jet tempur generasi kelima milik Rusia. (Anna Zvereva via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-2.0))
Sukhoi Su-57 adalah jet tempur generasi kelima yang pertama kali diciptakan Rusia. Meski sudah diterbangkat sejak 2010, pesawat itu masih belum secara resmi masuk ke armada angkatan udara negara.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan dua Su-57 dikerahkan ke Suriah pada Februari lalu untuk menjalani "uji coba pertempuran."

Jika sudah resmi beroperasi, pesawat ini akan menyusul F-22 dan F-35 milik Amerika Serikat, serta J-20 milik China yang sudah lebih dulu mengudara. Selain tiga pesawat itu, tidak ada lagi jet tempur generasi kelima yang resmi melayani angkatan udara di dunia.



Rudal hipersonik Kinzhal

Rudal hipersonik Kinzhal dibawa oleh jet tempur Mig-31.Rudal hipersonik Kinzhal dibawa oleh jet tempur Mig-31. (Administration of the President of Russia via Wikimedia Commons (CC BY-SA 3.0))
Kinzhal, peluru kendali hipersonik baru milik Rusia, dibawa oleh dua jet MiG-31K dalam latihan pekan lalu.

Saat mengumumkan keberadaan Kinzhal pada 1 Maret lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan rudal tersebut bisa melaju 10 kali kecepatan suara dan bermanuver menghindari pertahanan anti-rudal balistik.

"Rudal ini senjata yang sangat canggih, disebut rudal hipersonik jarak jauh yang mampu menghadapi pertahanan udara dan rudal apapun. Rudal ini tak terkalahkan, mempunyai kemampuan dan potensi pertempuran yang serius," kata Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov.



Rudal Balistik YARS
Rudal balistik YARS jadi dalam parade terdahulu.Rudal balistik YARS dipamerkan di parade terdahulu. (REUTERS/Yuri Kochetkov/Pool)
Rudal balistik YARS, yang juga dikenal sebagai SS-27, adalah rudal termobilisasi yang bisa membawa 10 hululedak nuklir dengan jarak tempuh hingga 12 ribu kilometer, kata Aliansi Advokasi Pertahanan Rudal (MDAA).

Rusia mempunyai 73 rudal itu di gudang senjatanya, 63 diangkut dengan platform mobil dan 10 lainnya disembunyikan di silo, kata MDAA.

"Rudal itu punya kemampuan bermanuver saat terbang dan menggunakan pengecoh aktif maupun pasif hingga Yars punya keuntungan menghadapi sistem pertahanan rudal modern.



Tank Armata
Sebanyak 100 Tank Armata diperkirakan akan memperkuat pasukan Rusia pada 2020.
Sebanyak 100 Tank Armata diperkirakan akan memperkuat pasukan Rusia pada 2020. (REUTERS/Maxim Zmeyev)
Tank baja tempur utama T-14 Armata milik Rusia pertama kali ditunjukkan pada Parade Hari Kemenangan 2015 lalu.

Uji coba awal tank tersebut diperkirakan akan berakhir tahun ini, dan akan diikuti dengan uji coba operasional, kata kantor berita TASS, Februari lalu.

Rusia memperkirakan akan ada 100 tank Armata yang melayani pasukan militernya pada 2020, kata Wamenhan Yury Borisov dalam laporan TASS 2017.

Armata "adalah kendaraan canggih dengan turet tanpa awak dipersenjatai meriam smoothbore 125 milimeter baru, yang merupakan senjata terkuat di jenisnya hingga hari ini," bunyi laporan media yang dikutip CNN.


Rudal anti-pesawat S-400

Mengintip Alutsista Canggih Rusia Jelang Parade KemenanganSistem pertahanan S-400 digunakan untuk melindungi unit militer Rusia di Suriah dan Crimea. (UMNICK via WIkimedia Commons)
Sistem pertahanan S-400 selama ini dibandingkan dengan Patriot milik AS, dan sama-sama mengincar sasaran terbang, termasuk pesawat berawak maupun nirawak, rudal jelajah dan rudal balistik, kata Proyek Pertahanan Rudal (MDP) di Center for Strategic and International Studies (CSIS).

Dengan jarak 400 kilometer, peluncur mobil S-400 dikerahkan untuk melindungi unit militer Rusia di Suriah dan Crimea, kata MDP.

S-400 adalah prioritas ekspor besar bagi Rusia yang dijual ke China dan India.

Sejumlah media Rusia juga melaporkan ada beberapa penjualan kepada pihak yang biasanya membeli senjata AS, seperti Turki dan Arab Saudi, dalam setahun terakhir.



Rudal darat ke udara BUK
Rudal BUK bisa melacak 24 sasaran dalam satu waktu dan menembak empat di antaranya.Rudal BUK bisa melacak 24 sasaran dalam satu waktu dan menembak empat di antaranya. (REUTERS/Grigory Dukor)
BUK-M2 adalah sistem rudal jarak menengah berpendorong mandiri yang didesain untuk pertahanan udara.

Sejumlah media Rusia melaporkan sistem itu bisa melacak hingga 24 sasaran mengudara dalam satu waktu dan menembak empat dari sasaran itu, dengan ketinggian 25 kilometer dan jarak 45 kilometer.

BUK-M2 juga bisa digunakan untuk mengincar sasaran di daratan maupun di lautan.





Credit  cnnindonesia.com