LONDON
- Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson menyatakan, Amerika
Serikat (AS) akan membuat kesalahan besar jika memutuskan untuk keluar
dari kesepakatan nuklir Iran. Pernyataan Johnson ini muncul satu pekan
jelang Presiden AS, Donald Trump membuat keputusan mengenai nasib
kepakatan itu.
Johnson menyatakan, Inggris berbagi kepedulian yang sama dengan Trump atas kegiatan Iran di Timur Tengah dan di seluruh dunia, seperti dukungan untuk kelompok teroris, perilakunya di dunia maya dan program rudal jarak jauhnya.
"Saya percaya kami sangat dekat dengan posisi yang akan mengatasi kekhawatiran Presiden Trump dan memperkuat kesatuan trans-Atlantik. Pada titik yang rumit ini, akan menjadi kesalahan untuk menjauh dari perjanjian nuklir dan menghapus pengekangan terhadap Iran," tukasnya.
Mantan Walikota London itu kemudian menuturkan bahwa kesepakatan nuklir Iran memang tidak sempurna. Namun, dia menegaskan bahwa kesepakatan ini adalah yang terbaik yang bisa didapatkan semua pihak, untuk bisa memastikan Iran tidak mengembangkan senjata nuklir.
"Dari semua opsi yang kami miliki untuk memastikan bahwa Iran tidak pernah mendapatkan senjata nuklir, perjanjian ini menawarkan kerugian paling sedikit. Ini memiliki kelemahan, tentu saja, tetapi saya yakin mereka dapat diperbaiki," kata Johnson, seperti dilansir Sputnik pada Senin (7/5).
Dia lalu menyatakan tidak ada pihak yang paling dirugikan dibanding Iran, jika pada akhirnya Teheran kedapatan melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan tersebut.
Johnson menyatakan, Inggris berbagi kepedulian yang sama dengan Trump atas kegiatan Iran di Timur Tengah dan di seluruh dunia, seperti dukungan untuk kelompok teroris, perilakunya di dunia maya dan program rudal jarak jauhnya.
"Saya percaya kami sangat dekat dengan posisi yang akan mengatasi kekhawatiran Presiden Trump dan memperkuat kesatuan trans-Atlantik. Pada titik yang rumit ini, akan menjadi kesalahan untuk menjauh dari perjanjian nuklir dan menghapus pengekangan terhadap Iran," tukasnya.
Mantan Walikota London itu kemudian menuturkan bahwa kesepakatan nuklir Iran memang tidak sempurna. Namun, dia menegaskan bahwa kesepakatan ini adalah yang terbaik yang bisa didapatkan semua pihak, untuk bisa memastikan Iran tidak mengembangkan senjata nuklir.
"Dari semua opsi yang kami miliki untuk memastikan bahwa Iran tidak pernah mendapatkan senjata nuklir, perjanjian ini menawarkan kerugian paling sedikit. Ini memiliki kelemahan, tentu saja, tetapi saya yakin mereka dapat diperbaiki," kata Johnson, seperti dilansir Sputnik pada Senin (7/5).
Dia lalu menyatakan tidak ada pihak yang paling dirugikan dibanding Iran, jika pada akhirnya Teheran kedapatan melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan tersebut.
Credit sindonews.com