LONDON
- Inggris mendukung hak Israel untuk membela diri terhadap agresi Iran.
Hal itu dikatakan Perdana Menteri Inggris Theresa May kepada rekannya
dari Israel Benjamin Netanyahu dalam panggilan telepon.
Israel mengatakan telah menyerang hampir semua infrastruktur militer Iran di Suriah pada Kamis kemarin. Itu dilakukan setelah pasukan Iran disebut menembakkan roket ke wilayah yang dikuasai Israel di Dataran Tinggi Golan.
Ini adalah insiden pertama kalinya konfrontasi militer paling luas yang pernah ada di antara dua negara saling memusuhi itu.
"Perdana Menteri mengutuk serangan roket Iran terhadap pasukan Israel, dan mengatakan kami sangat mendukung hak Israel untuk membela diri terhadap agresi Iran," kata kantor Perdana Menteri Inggris dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/5/2018).
Konfrontasi itu terjadi dua hari setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan penarikannya, dengan dorongan Israel, dari kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran.
Netanyahu mengatakan serangan udara Israel tepat karena Iran telah "melintasi batas merah".
Pernyataan Inggris juga mengatakan May dan Netanyahu setuju bahwa penting bagi komunitas internasional untuk terus bekerja sama melawan aktivitas destabilisasi regional yang dilakukan Iran. Keduanya juga mendesak Rusia untuk menggunakan pengaruhnya di Suriah guna mencegah serangan lebih lanjut dari Iran.
Pernyataan Inggris menambahkan bahwa May telah menegaskan kembali posisi Inggris terhadap kesepakatan nuklir Iran.
"Kami dan mitra Eropa tetap berkomitmen kuat untuk memastikan kesepakatan ditegakkan, sebagai cara terbaik untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir," demikian bunyi pernyataan itu.
Credit sindonews.com