Sistem rudal Hyunmoo-2A dilaporkan
mampu terbang dengan jarak tempuh sekitar 300 kilometer. (Defense
Ministry/Yonhap/via Reuters)
Jakarta, CB --
Korea Selatan menggelar latihan simulasi serangan ke situs uji
coba nuklir Korea Utara pada Senin (4/9), sehari setelah Pyongyang
mengklaim berhasil meledakkan bom hidrogen.
Kantor kepala staf gabungan militer Korsel (JCS) mengatakan latihan yang digelar di sekitar pantai timur Korsel itu merupakan simulasi untuk menyerang situs uji coba nuklir Punggye-ri, 280 kilometer dari Sokcho--kota di Provinsi Gangwon.
Diberitakan Reuters, latihan tersebut melibatkan pasukan jet tempur F-15K, serta sistem rudal darat jarak jauh Hyunmoo dan rudal balisitik. Sistem rudal Hyunmoo-2A dilaporkan mampu terbang dengan jarak tempuh sekitar 300 kilometer.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korsel menyebutkan tengah mempersiapkan opsi lainnya bersama militer Amerika Serikat untuk membendung provokasi terbaru Korut tersebut.
Melalui sambungan telepon, Kepala Staf Gabungan Militer AS, Joseph Dunford, dan Kepala Staf Gabungan Militer Korsel, Jeong Kyeong-doo, sepakat mengambil "langkah militer yang efektif" guna merespons uji coba nuklir terbaru Korut.
Kepada Jeong, Dunford berjanji akan sepenuhnya bekerja sama dengan militer Korsel untuk mengambil tindakan militer sesegera mungkin demi membungkam ambisi nuklir dan rudal Pyongyang.
Menhan AS, James Mattis, bahkan telah bersumpah akan memberikan respons militer besar-besaran terhadap setiap ancaman Korut terhadap negara dan sekutu Washington lainnya.
Kantor kepala staf gabungan militer Korsel (JCS) mengatakan latihan yang digelar di sekitar pantai timur Korsel itu merupakan simulasi untuk menyerang situs uji coba nuklir Punggye-ri, 280 kilometer dari Sokcho--kota di Provinsi Gangwon.
Diberitakan Reuters, latihan tersebut melibatkan pasukan jet tempur F-15K, serta sistem rudal darat jarak jauh Hyunmoo dan rudal balisitik. Sistem rudal Hyunmoo-2A dilaporkan mampu terbang dengan jarak tempuh sekitar 300 kilometer.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korsel menyebutkan tengah mempersiapkan opsi lainnya bersama militer Amerika Serikat untuk membendung provokasi terbaru Korut tersebut.
Melalui sambungan telepon, Kepala Staf Gabungan Militer AS, Joseph Dunford, dan Kepala Staf Gabungan Militer Korsel, Jeong Kyeong-doo, sepakat mengambil "langkah militer yang efektif" guna merespons uji coba nuklir terbaru Korut.
Kepada Jeong, Dunford berjanji akan sepenuhnya bekerja sama dengan militer Korsel untuk mengambil tindakan militer sesegera mungkin demi membungkam ambisi nuklir dan rudal Pyongyang.
Menhan AS, James Mattis, bahkan telah bersumpah akan memberikan respons militer besar-besaran terhadap setiap ancaman Korut terhadap negara dan sekutu Washington lainnya.
Credit cnnindonesia.com