Ilustrasi ICBM Korut. (KCNA via Reuters)
Jakarta, CB --
Korea Utara dilaporkan tengah mempersiapkan peluncuran peluru
kendali yang bisa jadi merupakan rudal balistik antarbenua (ICBM).
“Kami terus melihat ada pertanda kemungkinan peluncuran rudal balistik. Kami juga memperkirakan Kourt dapat menembakkan rudal balistik antarbenua,” ujar seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel, Chang Kyung-soo, sebagaimana dilansir The Independent.
Chang melaporkan hal ini di hadapan parlemen. Dalam sesi tersebut, parlemen meminta keterangan pemerintah Korsel mengenai sejumlah isu terkait uji coba bom hidrogen yang dilakukan Korut pada Minggu (3/9).
Peledakan bom hidrogen Korut itu disebut-sebut sebagai uji coba nuklir terbesar yang dilakukan Pyongyang. Berselang sehari, Korsel pun melakukan latihan simulasi untuk menyerang situs uji coba nuklir Korut.
Kantor kepala staf gabungan militer Korsel (JCS) mengatakan latihan yang digelar di sekitar pantai timur Korsel itu merupakan simulasi untuk menyerang situs uji coba nuklir Punggye-ri, 280 kilometer dari Sokcho--kota di Provinsi Gangwon.
Diberitakan Reuters, latihan tersebut melibatkan pasukan jet tempur F-15K, serta sistem rudal darat jarak jauh Hyunmoo dan rudal balisitik. Sistem rudal Hyunmoo-2A dilaporkan mampu terbang dengan jarak tempuh sekitar 300 kilometer.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korsel menyebutkan tengah mempersiapkan opsi lainnya bersama militer Amerika Serikat untuk membendung provokasi terbaru Korut tersebut.
Melalui sambungan telepon, Kepala Staf Gabungan Militer AS, Joseph Dunford, dan Kepala Staf Gabungan Militer Korsel, Jeong Kyeong-doo, sepakat mengambil "langkah militer yang efektif" guna merespons uji coba nuklir terbaru Korut.
“Kami terus melihat ada pertanda kemungkinan peluncuran rudal balistik. Kami juga memperkirakan Kourt dapat menembakkan rudal balistik antarbenua,” ujar seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel, Chang Kyung-soo, sebagaimana dilansir The Independent.
Chang melaporkan hal ini di hadapan parlemen. Dalam sesi tersebut, parlemen meminta keterangan pemerintah Korsel mengenai sejumlah isu terkait uji coba bom hidrogen yang dilakukan Korut pada Minggu (3/9).
Peledakan bom hidrogen Korut itu disebut-sebut sebagai uji coba nuklir terbesar yang dilakukan Pyongyang. Berselang sehari, Korsel pun melakukan latihan simulasi untuk menyerang situs uji coba nuklir Korut.
Kantor kepala staf gabungan militer Korsel (JCS) mengatakan latihan yang digelar di sekitar pantai timur Korsel itu merupakan simulasi untuk menyerang situs uji coba nuklir Punggye-ri, 280 kilometer dari Sokcho--kota di Provinsi Gangwon.
Diberitakan Reuters, latihan tersebut melibatkan pasukan jet tempur F-15K, serta sistem rudal darat jarak jauh Hyunmoo dan rudal balisitik. Sistem rudal Hyunmoo-2A dilaporkan mampu terbang dengan jarak tempuh sekitar 300 kilometer.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korsel menyebutkan tengah mempersiapkan opsi lainnya bersama militer Amerika Serikat untuk membendung provokasi terbaru Korut tersebut.
Melalui sambungan telepon, Kepala Staf Gabungan Militer AS, Joseph Dunford, dan Kepala Staf Gabungan Militer Korsel, Jeong Kyeong-doo, sepakat mengambil "langkah militer yang efektif" guna merespons uji coba nuklir terbaru Korut.
Credit cnnindonesia.com