Senin, 13 Februari 2017

Masuk Proyek Strategis Nasional, N245 dan R80 Terbang di 2020



Masuk Proyek Strategis Nasional, N245 dan R80 Terbang di 2020 Foto: Ardan Adhi Chandra

Jakarta - Pesawat R80 dan N245 masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). R80 akan digarap PT Regio Aviasi Industri, milik mantan Presiden BJ Habibie dan putranya, Ilham Akbar Habibie.

Sedangkan N245 akan digarap PT Dirgantara Indonesia (DI) bersama LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional). Menurut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Telekomunikasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, pesawat N245 adalah pengembangan dari CN235 yang juga diproduksi PT DI

"PTDI kembangkan dari CN235, jadi N245 yang tadinya ada ramp door pintu buat barang, itu diubah semuanya untuk penumpang. Kalaupun untuk barang itu di bagasi-bagasi," ujar Putu di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2017).

Dua proyek pesawat ini diperkirakan menelan biaya sekitar US$ 180 juta-200 juta. Dengan dimasukannya pengembangan pesawat N245 dan R80 ke dalam PSN, diharapkan bisa meminimalisir risiko dalam pengembangan.
Pesawat R80 rancangan mantan Presiden BJ Habibie 
Pesawat R80 rancangan mantan Presiden BJ Habibie Foto: Hasan Alhabshy

Putu menambahkan, permintaan pesawat N245 dan R80 cukup banyak, baik dari dalam maupun luar negeri.

"Untuk kurangi risiko itu, ini dimasukan ke dalam PSN. Karena demandnya besar sekali ukuran 30-60, demand dunianya 800-an gitu, demand domestiknya bisa mungkin 120-an setahun," terang Putu.

Proyek itu akan dimulai tahun ini seiring dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres). Diharapkan pesawat N245 dan R80 selesai dan dapat terbang di 2020.

"Ini diharapkan kalau disetujui terbang di 2020. Jadi udah bisa terbang, kalau udah bisa terbang kan tinggal diurus sertifikasi. Tinggal dijadiin Perpres saja," tutup Putu.
Pesawat N245 rancangan PT DI dan LAPANPesawat N245 rancangan PT DI dan LA


Credit  detik.com


Pesawat N245 dan R80 Masuk Proyek Strategis Nasional Jokowi


Pesawat N245 dan R80 Masuk Proyek Strategis Nasional Jokowi Foto: Ardan Adhi Chandra




Jakarta - Proyek usulan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akhirnya masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek itu adalah pesawat N245, pesawat R 80, dan 5 kawasan industri.

Proyek pesawat N245 akan digarap PT Dirgantara Indonesia dan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional). Sedangkan pesawat R80 rancangan mantan Presiden BJ Habibie, akan digarap PT Regio Aviasi Industri (RAI), perusahaan ini didirikan BJ Habibie bersama putranya, Ilham Akbar Habibie.

Pesawat R80 rancangan mantan Presiden BJ HabibiePesawat R80 rancangan mantan Presiden BJ Habibie Foto: Hasan Alhabshy

"Kalau pesawat ada dua, yang kapasitas 50 penumpang N245 sama yang kapasitas 80 penumpang R80," ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Telekomunikasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, di Kementerian Koodinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2017)..

Menurut Putu, pengembangan kedua pesawat tersebut diperkirakan menelan dana sebesar US$ 180 juta -US$ 200 juta per unitnya.

"Makanya biaya pengembangannya tidak semahal kalau dari nol. Kita hitung kemarin kira-kira US$ 180 juta- US$200 juta," kata Putu.

Pesawat N245 rancangan PT DI dan LAPANPesawat N245 rancangan PT DI dan LAPAN Foto: Ardan Adhi Chandra

Sedangkan 5 kawasan industri itu akan dibangun dan dikembangkan di beberapa wilayah.

"Lima kawasan Serang, Dumai, Tanjung Kuning Kaltara, JIIPE Gresik Jawa Timur. Tahun ini disetujui sebagai PSN, ya segera bisa dibangun tahun ini," terang Putu.

Pembangunan setiap kawasan industri diperkirakan menelan biaya investasi hingga Rp 50 triliun. Pembangunan kawasan industri akan diserahkan kepada perusahaan baik swasta maupun BUMN.

Sedangkan pemerintah membangun akses jalan hingga menyediakan sambungan listrik ke kawasan industri tersebut.

"Kalau untuk kawasan itu kontribusi jalan menuju ke sana, listrik menuju ke sana, pembangunan perkotaan di sekitarnya," tutur Putu.

Selanjutnya, akan dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur tentang proyek-proyek strategis nasional

"Tinggal dijadiin Perpres saja," tutup Putu.


Credit  detik.com