Kamis, 09 Februari 2017

Manuver Kejutan di Dekat Moskow, Rusia Kerahkan Sistem Rudal S-400


 
Manuver Kejutan di Dekat Moskow, Rusia Kerahkan Sistem Rudal S-400
Sistem rudal pertahanan udara S-400 Triumf Rusia. Sistem rudal termutakhir ini kembali dikerahkan Rusia di dekat Moskow hingga Kamis (9/2/2017). Foto / Sputnik / Mikhail Voskresenskiy
 
MOSKOW - Rusia kembali mengerahkan sistem rudal pertahanan canggih S-400 dalam posisi siaga tempur di dekat Moskow mulai kemarin hingga Kamis (9/2/2017) hari ini. Pengerahan senjata termutakhir Rusia ini dilibatkan dalam latihan tempur atau manuver kejutan oleh Angkatan Udara Rusia.

Pada Januari 2017 lalu, Rusia juga mengerahkan sistem rudal pertahanan udara S-400 di pinggiran Kota Moskow dengan dalih melindungi berbagai fasilitas penting milik negara. Saat itu, sistem rudal S-400 juga diposisikan dalam siaga tempur.

"Unit angkatan pertahanan udara bertanggung jawab untuk membela Moskow dan wilayah industri sentral. Telah dimasukkan (kategori) siaga tempur tertinggi,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan. ”Misi pertahanan udara melibatkan para awak tempur,” lanjut pernyataan itu, seperti dikutip Russia Today.

Menurut kementerian tersebut, latihan tempur kilat juga melibatkan sistem rudal S-300 dan sistem pertahanan udara Pantsir-S dengan posisi cadangan. Para petugas penjaga baterai sistem-sistem rudal canggih itu menjalani manuver anti-sabotase dan dilatih untuk beroperasi di medan yang sulit.

Latihan tempur kali ini merupakan bagian dari pelatihan kejutan oleh Angkatan Udara Rusia yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin pada hari Selasa.

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Aleksandr Fomin mengatakan, manuver di dekat Moskow ini melibatkan sekitar 45.000 tentara dan 1.700 buah peralatan militer, termasuk 150 pesawat jet tempur dan 200 peluncur rudal udara yang dikendalikan dari darat.

”Ini merupakan latihan kejutan dan dengan demikian tidak tunduk pada kontrol bawah dokumen Wina atau dokumen OSCE. Tidak ada pemberitahuan resmi yang diperlukan, tetapi kita menginformasikan sebagai isyarat niat baik,” ujar Fomin.


Credit  sindonews.com