Jumat, 11 November 2016

Pertamina dan Saudi Aramco Rundingkan Proyek Kilang Cilacap


Pertamina dan Saudi Aramco Rundingkan Proyek Kilang Cilacap
Foto: Ari Saputra


Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco pada 26 November 2015 lalu telah menyepakati Head of Agreement (HoA) untuk kerja sama dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap.

Setahun pasca penandatanganan HoA tersebut, rencananya Pertamina dan Saudi Aramco akan membentuk Joint Venture (JV). Namun, sampai saat ini rencana tersebut belum berjalan mulus. Masih ada beberapa hal yang perlu dirundingkan oleh Pertamina dan Saudi Aramco.

"Dari proyek-proyek RDMP yang ada, yang dengan Aramco yang sudah jalan RDMP Cilacap. HoA diteken 26 November 2015 berlaku setahun. Berarti 26 November 2016 HoA tahap 1 selesai. Masih ada beberapa hal krusial yang perlu top level menagement untuk bediskusi," kata Direktur Megaproyek dan Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi, dalam media briefing di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Tenggat waktu pembentukan JV adalah 26 November 2016. Para petinggi Pertamina dan Saudi Aramco akan melakukan pertemuan sebelum tanggal tersebut untuk menegosiasikan berbagai ketentuan yang belum disepakati.

"Kami rancang pertemuan sebelum 26 November 2016. Kalau hal-hal yang masih dispute bisa disepakati, kita masuk ke HoA tahap 2," tutur Hardadi.

Bagaimana kalau sampai 26 November 2016 nanti tidak tercapai titik temu? "Kalau tidak disepakati, kami tidak mau berandai-andai. Harapan kami tentu bisa dicapai kesepakatan," Hardadi menjawab.

Dia menambahkan, Saudi Aramco tetap berkomitmen untuk memiliki saham sebesar 45% di JV untuk RDMP Cilacap. "Mereka tidak minta share down. Mereka sudah memberi komitmen tetap 45%," pungkasnya.

Sebagai informasi, kilang Cilacap akan dimodifikasi hingga menjadi kilang minyak modern terbaik di Asia. Kapasitasnya akan naik dari 340.000 barel per hari (bph) menjadi 370.000 bph. Biaya investasinya berkisar US$ 4-5 miliar.

Selain itu, Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diproduksi bakal menjadi lebih berkualitas, standar produk bisa mencapai Euro 5. Proyek pengembangan kilang Cilacap ini juga akan meningkatkan kapasitas petrokimia yang diproduksi kilang.

Dengan meningkatnya kapasitas produksi dan kompleksitas kilang, negara akan mendapat banyak manfaat, mulai dari ketahanan energi hingga penghematan devisa. Proyek RDMP Cilacap ditargetkan rampung pada tahun 2022.




Credit  detikFinance