Selasa, 22 November 2016

Suku 'Tak Terjamah' di Pedalaman Amazon Terlihat dari Udara


 
CB, Amazon - Foto-foto dari udara di wilayah Amazon, Brasil, mengungkapkan penampakan pertama suku terpencil yang masih belum 'terjamah'.
Gambar tersebut menguak adanya peradaban penduduk asli di wilayah terpencil di utara Brasil, Yanomami, yang menurut ahli bisa 'punah' kapan saja.
Seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (22/11/2016), desa yang diperkirakan dihuni oleh 100 penduduk itu berada tak jauh dari perbatasan Venezuela. Mereka digambarkan memiliki adat yang terlihat seperti suku 'yano' Yanomami.
Menurut kelompok advokasi suku, Survival International, mereka membangun rumah membentuk lingkaran. Setiap sisi persegi bangunan tempat tinggal dihuni keluarga yang berbeda.
Mereka digambarkan bergelayut di hammock, membuat api unggun dan menyimpan bahan makanan.
Organisasi itu memperingatkan, bahwa suku pedalaman tersebut berada dalam bahaya, akibat 5.000 penambang emas liar yang berada di wilayah tersebut.
"Penambang menyebarkan penyakit seperti malaria di wilayah tersebut dan mengotori sumber makanan dan air Yanomami dengan air raksa. Hal ini bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius," kata Survival International melalui keterangan tertulisnya.
Penyakit yang dibawa dari luar seperti flu dan campak juga bisa sangat berbahaya bagi penduduk asli yang tinggal di wilayah terpencil itu.
Kelompok itu juga mengatakan, pemerintah Brasil terpaksa harus memotong beberapa persen anggaran untuk melindungi wilayah Yanomami tersebut.
"Kami tahu suku terpencil ini hidup dalam bahaya karena berada tak jauh dari penambang emas ilegal, dan tim yang bertanggung jawab untuk melindungi mereka terpaksa harus mengurangi anggaran," ujar Direktur Kampanye Survival International, Fiona Watson kepada FoxNews melalui sebuah pernyataan via email.
"Tanpa adanya perlindungan yang tepat, kekerasan dan penyakit dapat menghancurkan peradaban tak tersentuh yang berharga ini," sambung Fiona.
Sementara itu FUNAI, Departemen Urusan India Pemerintah Brasil, belum memberikan komentar apapun terkait permintaan perlindungan tersebut.
Wilayah suku Yanomami dibentuk pada 199,2 dalam upaya untuk melindungi kelompok tersebut dari kekerasan dan penyakit yang dibawa oleh orang luar.
Suku pedalaman Amazon tersebut memiliki pengetahuan mengenai tumbuh-tumbuhan yang sangat luas. Mereka menggunakan sekitar 500 tanaman sebagai bahan makanan, obat-obatan, dan membangun rumah.
Anggota suku terpencil tersebut menghidupi keluarganya dengan cara berburu, mengumpulkan makanan, dan memancing.
Tidak hanya itu, mereka juga bercocok tanam seperti menumbuhkan ubi kayu dan pisang, yang ditanam di dalam kebun hutan yang bersih.
"Gambar menakjubkan ini merupakan bukti lebih lanjut mengenai keberadaan suku terasing dari peradaban modern. Mereka tidak brutal tapi lebih kompleks dan merupakan bagian dari masyarakat kontemporer yang haknya harus dihormati," kata Direktur Survival International, Stephen Corry melalui keterangan tertulisnya.
Corry juga menyatakan bahwa komunitas itu dapat hidup dengan baik tanpa adanya 'kemajuan' dan 'perkembangan'.
Menurut Survival International, penemuan suku terpencil tersebut memberitahukan bahwa mereka tak ingin diganggu dan 'sengaja' mengasingkan diri dari Yanomami lainnya.
Sekitar 22 ribu Yanomami hidup di daerah perbatasan Brasil dengan Venezuela, dan setidaknya 3 kelompok belum terjamah dengan 'dunia luar'.
"Kami memperkirakan ada sekitar 100 suku terasing di seluruh dunia, kebanyakan dari mereka berasal di Amerika Selatan, Amazon," ujar juru bicara Survival International.








Credit  Liputan6.com