Selasa, 22 November 2016

Presiden Mesir 2 Kali Lolos dari Upaya Pembunuhan


 
Presiden Mesir 2 Kali Lolos dari Upaya Pembunuhan
Kantor Kejaksaan Kairo mengatakan, otoritas keamanan Mesir berhasil mengagalkan upaya pembunuhan terhadap Presiden Mesir, Abdel Fatah el-Sisi. Foto/Al Arabiya
 
KAIRO - Kantor Kejaksaan Kairo mengatakan, otoritas keamanan Mesir berhasil mengagalkan upaya pembunuhan terhadap Presiden Mesir, Abdel Fatah el-Sisi. Bukan hanya sekali, otoritas keamanan Mesir bahkan berhasil mengagalkan dua kali upaya pembunuhan terhadap pemimpin Mesir itu.

Pihak kejaksaan mengatakan, satu upaya pembunuhan terjadi di dalam negeri dan satu lainnya terjadi di luar wilayah Mesir. Upaya pembunuhan di luar negeri dilakukan saat Sisi melakukan kunjungan ke Arab Saudi.

"Upaya pembunuhan di Saudi terjadi saat Sisi menjalankan ibadah Umrah beberapa waktu lalu. Upaya pembunuhan di Saudi direncanakan oleh dua pekerja di Clock Tower yang berada di Makkah," kata pihak Kejaksaan Kairo dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (21/11).

"Usaha pembunuhan kedua dilakukan oleh sebuah kelompok yang beranggotakan tujuh orang, yang terdiri dari enam perwira militer Mesir yang telah dipecat dan seorang dokter gigi," sambung pernyataan itu.

Kejaksaan Kairo menambahkan, para pelaku, baik di Saudi ataupun di Mesir, saat ini sudah diamankan. Namun, sayangnya mereka enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai kapan upaya pembunuhan itu terjadi dan kapan para pelaku ditangkap.


Credit  Sindonews



Ratusan Anggota ISIS Rencanakan Pembunuhan Presiden Mesir


Ratusan Anggota ISIS Rencanakan Pembunuhan Presiden Mesir Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menjadi sasaran pembunuhan ratusan anggota kelompok militan Sinai yang berafiliasi dengan kelompok ISIS. (Reuters/The Egyptian Presidency)
 
Jakarta, CB -- Ratusan orang diadili karena dituduh merencanakan pembunuhan terhadap Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Selain Sisi, para militan radikal itu juga disebut berencana membunuh putra mahkota Arab Saudi dan melakukan serangan di Semenanjung Sinai.

Diberitakan AFP, Mesir mengadili 292 militan atas tuduhan perencanaan 17 operasi penyerangan, dua di antaranya adalah rencana pembunuhan Sisi, satu saat dia pergi haji ke Mekkah dan satu di Kairo.

Sebanyak 151 di antara tersangka saat ini telah berada di tahanan, sisanya diadili secara in absentia. Mereka adalah anggota kelompok militan "Negara Sinai" yang berafiliasi dengan ISIS di Suriah dan Irak.

Penyidik telah menginterogasi mereka selama lebih dari satu tahun, 66 di antaranya mengakui seluruh rencana tersebut.

Pemerintah Mesir tidak memberikan rincian soal rencana pembunuhan Sisi. Selain membunuh Sisi, tersangka juga merencanakan pembunuhan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Nayed di negara Teluk dan lima hakim di Mesir.

Penyidik menuding para tersangka telah menyerang pos pemeriksaan militer dan polisi di Sinai serta bertanggung jawab atas serangan pada Februari 2014 terhadap sebuah bus berisi turis Korea Selatan, menewaskan tiga orang.

Selain itu, militan Sinai juga disebut berada di balik serangan roket ke pesawat maskapai Rusia pada Oktober 2015 yang menewaskan 224 orang penumpang dan kru.



Credit  CNN Indonesia