Senin, 21 November 2016

Menhir di Gunungkidul Diperkirakan Dibuat pada 2.000 SM


 
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma Menhir yang ditemukan di komplek pemakaman umum dusun Sokoliman II, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul pada akhir September 2016 lalu diperkirakan berasal dari 2.000 tahun Sebelum Masehi (SM)
 
GUNUNGKIDUL,CB - Menhir yang ditemukan di kompleks pemakaman umum Dusun Sokoliman II, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, DI Yogyakarta pada akhir September 2016 diperkirakan berasal dari 2.000 tahun Sebelum Masehi (SM).
Penemuan menhir ini semakin membuktikan indikasi bahwa wilayah Gunungkidul merupakan pusat peradaban tertua di Yogyakarta.

Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta Wahyu Astuti mengatakan, setelah mendapat laporan, tim mendatangi lokasi penemuan dan melakukan penelitian.
"Dari pengukuran, menhir yang ditemukan di Sokoliman II memiliki tinggi sekitar 4 meter. Dibuat sekitar 2.000 tahun Sebelum Masehi," kata dia.
Menurut Wahyu, penemuan ini mempertegas indikasi tentang pusat peradaban tertua di Gunungkidil. Sebelumnya, banyak temuan benda-benda purbakala di Gunungkidul.
"Candi Prambanan saja baru dibangun pada abad 9 masehi. Menhir ini diperkirakan dari 2.000 SM dan kerangka manusia serta alat-alat purbakala yang dulu ditemukan di Gua Braholo, Rongkop, itu dari 4.000 SM," kata Wahyu.
Saat ini menhir tersebut telah diamankan dan disimpan di Situs Sokoliman. Agar tidak rusak, seluruh bagian menhir ditutup dengan plastik. Menhir ini akan menambah koleksi Situs Sokoliman, Gunungkidul.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Bejiharjo, Yanto, mengatakan bahwa warga pernah menemukan benda purbakala, seperti menhir, saat menggali tanah. Namun, warga takut dan menimbun kembali benda-benda tersebut.
"Saya masih ingat saat dulu gotong-royong membuat lapangan, warga tidak sengaja menemukan seperti ini (menhir). Tapi ditimbun lagi, takut kalau ada apa-apa," kata dia.


Credit  KOMPAS.com


Menhir Sepanjang 4 Meter Ditemukan di Gunung Kidul dalam Kondisi Patah

Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma Batu Menhir yang ditemukan ditutup dengan plastik untuk mengurangi kerusakan 
 
GUNUNG KIDUL, CB— Sebuah menhir ditemukan terpendam di sekitar pemakaman umum di Dusun Sokoliman II, Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul. Menhir yang ditemukan secara tidak sengaja ini memiliki panjang sekitar 4 meter.
"Ditemukannya akhir bulan September kemarin," ujar Parjio (50), juru kunci Makam Sokoliman, Minggu (20/11/2016).
Parjio menceritakan, awalnya warga melakukan penggalian untuk pemakaman di Sokoliman. Saat mencapai kedalaman 30 cm, cangkul salah satu warga membentur benda keras.
"Samping-sampingnya langsung digali, diikuti, dan ternyata batunya berbentuk panjang," ujarnya.
Menurut dia, setelah penggalian, batu panjang ini ditemukan patah menjadi dua bagian. Namun, total panjangnya mencapai 4 meter, dan berdiameter lebih kurang 1 meter.
Curiga dengan penemuan batu panjang itu, warga lantas berinisiatif melapor ke pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta. Sebab, memang, Sokoliman, Bejiharjo, menjadi lokasi temuan kubur batu, arca batu sederhana, puluhan menhir, dan benda purbakala lainnya.
"Kemarin, saat ke sini, petugas BPCB mengatakan menhir. Ukurannya yang ditemukan ini paling besar di Gunung Kidul," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta, Wahyu Astuti, menyampaikan bahwa batu panjang yang ditemukan di makam Dusun Sokoliman II, Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul, merupakan menhir.
"Memang menhir. Di zaman dulu, menhir ini untuk pemujaan atau sebagai patok batas penanda wilayah kekuasaan," ujarnya.
Dari pengamatan Kompas.com, saat ini batu menhir yang baru saja ditemukan telah dibungkus plastik agar tidak rusak. Rencananya, batu ini akan dimasukkan ke koleksi Situs Sokoliman.



Credit  KOMPAS.com