Kamis, 24 November 2016

Foto Satelit Ungkap Keberadaan Kamp Penjara Neraka Korut



 
Foto Satelit Ungkap Keberadaan Kamp Penjara Neraka Korut
Foto satelit ungkap keberadaan kamp penjara Korut. Foto/Istimewa
 
LONDON - Korea Utara (Korut) telah merenovasi sebuah krematorium di salah satu kamp penjara dimana tahanan politik disiksa oleh rezim Pyongyang dan menderita kelaparan. Hal itu terungkap dari sejumlah gambar citra satelit.

Menurut lembaga HAM internasional, Amnesty Internasional (AI), gambar-gambar terbaru tersebut menunjukkan jika sistem dalam kamp penjara tersebut masih berjalan. Dalam gambar citra satelit itu menunjukkan menara penjaga baru telah dibuat dan panen tanaman seperti dikutip dari Independent, Kamis (24/11/2016).

Gambar-gambar citra satelit itu menunjukkan dua kamp 'kwalinso' nomor 15 dan 25. Gambar tersebut diambil pada bulan Mei dan Agustus.

Dalam gambar yang menunjukkan kondisi kamp 'kwanliso' 15, yang dikenal sebagai Yodok, lebih dari dua lusin bangunan industri atau pertanian dihancurkan bersama 14 unit rumah tahanan. Pihak AI mencurigai kamp tersebut masih aktif karena blok administrasi, pos jaga dan pagar perimeter masih berada di tempatnya.

Sedangkan di kamp 25, AI mengatakan rezim Kim Jong-un tampaknya memperluas kegiatan padat karya. Dugaan ini muncul setelah melihat orang memanen tanaman dalam sebuah gambar. Enam pos penjaga baru dibangun di dekat apa yang dianggap sebagai tambang, dan atap sebuah krematorium diduga direnovasi.

"Pemerintah Korut masih menyangkal keberadaan kamp-kamp neraka, tapi tahun demi tahun kami telah mendokumentasikan dan memfoto jaringan yang luas begitu besar bahwa itu terlihat dari ruang angkasa," kata Direktur Kampanye AI Inggris, Kerry Moscogiuri.

"Puluhan ribu orang yang ditahan di kamp-kamp menghadapi penderitaan yang tak terbayangkan, kerja paksa yang mengerikan, kekurangan gizi merajalela, penyiksaan, perkosaan, bahkan eksekusi. Gambar-gambar ini menunjukkan rentetan kekerasan dalam skala industrial," sambungnya.

Gambar citra satelit ini muncul setelah berbulan-bulan sikap agresif yang ditunjukkan oleh negara komunis itu, termasuk dua uji coba senjata nuklir, menjadi perhatian dunia internasional.



Credit  Sindonews