Jumat, 25 November 2016

Helikopter TNI AD Hilang Kontak di Malinau, Kalimantan Utara

 Helikopter TNI AD Hilang Kontak di Malinau, Kalimantan Utara
Ilustrasi kecelakaan helikopter
 
CB, Samarinda - Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor SAR Balikpapan, Kalimantan Timur, membenarkan kabar adanya helikopter TNI-Angkatan Darat (TNI-AD) jenis Bell 412 EP yang hilang kontak pada Kamis, 24 November 2016. Helikopter diketahui terbang dari Bandara Juwata Kota Tarakan, Kalimantan Utara pada pukul 10.54 WITA.

Kepala Seksi Operasional Basarnas Kantor SAR Balikpapan, Octavianto, tak membantah kabar itu. Tim SAR Balikpapan saat ini tengah menggelar rapat bersama TNI di Kota Tarakan.

"Ya, kami juga dengar kabar itu, sesuai dengan undang-undang untuk transportasi militer mesti ada request (pencarian) dari TNI, sekarang sedang rapat kecil antara Basarnas dan TNI di Tarakan," kata Octavianus yang dihubungi dari Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis, 24 November 2016.

Dari data pesawat diketahui helikopter dengan registrasi penerbangan HA-5166 itu yang bertindak sebagai pilot adalah Letnan Satu (Cpn) Yohanes Syahputera. Helikopter berisi empat kru yang mengangkut logistik ke perbatasan.

Tujuan penerbangan dari Bandara Juwata Kota Tarakan menuju Desa Long Bawan, Kabupaten Malinau. Bertolak dari Juwata pada 10.54 WITA dan diperkirakan mendarat di Long Bawan pada pukul 11.50 WITA.

Pada pukul 10.57 WITA, helikopter kontak terakhir dengan Tarakan Tower dan diarahkan untuk kontak ke Malinau Tower. Pada pukul 11.16 WITA kontak pertama dengan Malinau Tower. Heli tersebut kontak terakhir pada pukul 11.29 WITA dengan Malinau Tower pada posisi 8 Naitical Mile (sekitar 19 kilometer) dari Malinau.

Sampai saat ini posisi helikopter masih belum di ketahui. "Kapan pun kami diminta berangkat (pencarian) kami siap," kata Octavianus.



Credit  TEMPO.CO


Panglima TNI: Heli yang Hilang Kontak Baru Beroperasi 2013  

Panglima TNI: Heli yang Hilang Kontak Baru Beroperasi 2013  
Sebuah helikopter jenis Bell 412 milik TNI Angkatan Darat berpatroli di atas jalan Jendaral Sudirman Thamrin, Jakarta, 7 Maret 2016. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
 
CBJakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan helikopter Angkatan Darat yang hilang kontak di wilayah Kalimantan Timur baru beroperasi pada 2013. Itu sebabnya, pihaknya belum dapat menduga bila penyebab hilangnya pesawat itu karena kondisi pesawat yang tidak laik.

"Nanti, setelah ditemukan, akan diselidiki oleh tim khusus," kata Gatot di Makassar, Kamis malam, 24 November 2016.

Helikopter jenis Bell 412 itu hilang kontak pada Kamis siang. Pesawat tersebut terbang dari Bandara Juwata, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada pukul 10.54 Wita.

Menurut Gatot, helikopter tersebut dimanfaatkan personel Angkatan Darat sebagai operasional. Tugasnya, mengantarkan logistik kepada pasukan yang bertugas di wilayah-wilayah perbatasan.

Dari data pesawat diketahui helikopter dengan registrasi penerbangan HA-5166 itu dipiloti Letnan Satu (Cpn) Yohanes Syahputera. Helikopter juga berisi empat kru, yaitu Letnan Satu Cpn Abdi Darnain, Letnan Satu Cpn Ginas Sasmita, Sersan Satu Sudali, dan Prajurit Kepala Suyanto

Tujuan penerbangan dari Bandara Juwata, Kota Tarakan, menuju Desa Long Bawan, Kabupaten Malinau. Bertolak dari Juwata pukul 10.54 Wita dan diperkirakan mendarat di Long Bawan pukul 11.50 Wita.

Pada pukul 10.57 Wita, helikopter kontak terakhir dengan Tarakan Tower dan diarahkan untuk kontak ke Malinau Tower. Pada pukul 11.16, kontak pertama dengan Malinau Tower. Heli tersebut kontak terakhir pukul 11.29 dengan Malinau Tower pada posisi 8 Naitical Mile (sekitar 19 kilometer) dari Malinau. "Mohon doanya helikopter itu mendarat dengan selamat," ujar Gatot.







Credit  TEMPO.CO