Kamis, 24 November 2016

RI dan Belanda Tangani Hilangnya Bangkai Kapal di Laut Jawa

 
RI dan Belanda Tangani Hilangnya Bangkai Kapal di Laut Jawa Pemerintah RI dan Belanda akan menangani hilangnya bangkai kapal yang hilang di Laut Jawa. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, pemerintah Indonesia dan Belanda akan bekerja sama mencari bangkai kapal Belanda yang hilang di Laut Jawa. Tiga bangkai kapal Belanda kini tidak ada di posisinya yang semula.

Menurut Retno, kerja sama ini merupakan komitmen Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam pertemuan bilateral hari ini.

"Presiden dan Perdana Menteri (Belanda) sepakat, kami akan bekerja sama agar peristiwa-peristiwa kehilangan atau pencurian artefak-artefak barang peninggalan sejarah itu dapat dikurangi atau dihentikan," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/11).

Dia tak merinci kerja sama itu. Namun kedua negara akan memulai dengan berbagi data barang-barang peninggalan yang terdapat di bawah laut.

"Jangan lupa Indonesia ini adalah negara yang sering menjadi korban hilangnya barang-barang artefak peninggalan sejarah," tuturnya.

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terlibat dalam berbagi data mengenai artefak dalam laut. Menurutnya, kebanyakan artefak yang tenggelam berupa kapal perang.

"Iya dong. kapal kapal perang kan. Jadi kalau TNI terlibat sudah pasti Menhan Indonesia terlibat," kata Ryamizard.

Sebelumnya, tim penyelam internasional menelusuri bangkai kapal perang Belanda, Inggris, dan Amerika mempersiapkan peringatan ke-75 tahun, sejak tenggelam pada 1942.

Namun, mereka mendapati bangkai kapal tersebut sudah tidak ada di posisinya lagi. Beberapa diantaranya hilang total, ada juga yang bersisa bongkahan.

Keberadaan bangkai kapal perang ini sebelumnya muncul pada 2002. Ketika itu seorang penyelam amatir mengungkap adanya sejumlah bangkai kapal di Laut Jawa.



Credit  CNN Indonesia