Jumat, 25 November 2016

Mulai Dibangun Awal 2018, Ini Manfaat Pelabuhan Patimban


Mulai Dibangun Awal 2018, Ini Manfaat Pelabuhan Patimban
Ilustrasi (Foto: Fadhly Fauzi Rachman)


Jakarta - Pembangunan Pelabuhan Patimban akan segera dikerjakan pada awal tahun 2018 nanti. Proyek ini sendiri, merupakan pengganti dari proyek Pelabuhan Cilamaya di Karawang yang batal digarap karena lokasinya bersinggungan dengan jalur pipa minyak dan gas bawah laut.

Sekretaris Jendral Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban yang terbagi atas tiga tahap ini dibuat untuk mengefisienkan pengiriman logistik dan mengurangi beban lalulintas di Jakarta.

"Pengembangan pelabuhan itu, yang harus dilihat itu dua hal, bukan hanya sisi laut saja namun juga sisi darat. Patimban itu diperlukan karena dari sisi darat, letak geografis pelabuhan ini dekat dengan sentra industri Cikarang dan sekitarnya yang kedua sentra industri sekarang ini bergerak ke Pelabuhan Tanjung Priok, artinya jadi beban trafic kota Jakarta," ungkap Sugihardjo di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).

Untuk di sisi kelautan, Sugihardjo mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban akan dilakukan penataan satu kesatuan sistem dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Itu supaya, tidak terjadi persaingan antara Pelabuhan Patimban dengan Tanjung Priok.

"Jangan sampai, antara tanjung priok dan Patimban sebagai entitas yang terpisahkan. Kalau dia terpisahkan, maka akan menjadi kompetitor satu dengan yang lain. Kalau jadi kompetitor, maka tentu akan melemahkan daya saing nasional, sehingga nanti hubnya kembali ke Singapura, ke Malaysia lagi," terang dia.

Untuk itu Sugihardjo mengatakan, jika nantinya akan dilakukan konsolidasi antara Pelabuhan Patimban dengan Pelabuhan Tanjung Priok, supaya menjadi satu kesatuan.

"Nantinya ada konsolidasi, di pelabuhan mana yang disepakati sehingga bisa langsung ke pelayaran internasional, tidak menjadi feeder bagi Singapura atau Malaysia, dan konsolidasi lainnya," tutur dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Tonny Budiono, menjelaskan dalam pemilihan lokasi Pelabuhan Patimban dinilai paling layak ditinjau dari aspek transportasi, hukum dan kelembagaan, teknis, lingkungan, keselamatan pelayaran dan Migas.

"Ke depannya pelabuhan ini dapat memberikan alternatif akses laut terdekat dari kawasan sentra industri sekaligus melengkapi fungsi New Priok Port sebagai pelabuhan internasional," kata Tonny.



Credit  finance.detik.com



Dikerjakan Tiga Tahap, Pelabuhan Patimban Dapat Tampung 500 Ribu Kendaraan


Dikerjakan Tiga Tahap, Pelabuhan Patimban Dapat Tampung 500 Ribu Kendaraan Foto: Fadhly F Rachman


Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tengah menggenjot pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat yang bakal menjadi proyek strategis nasional.

Pembangunan pelabuhan ini dikerjakan sebagai pengganti proyek Pelabuhan Cilamaya di Karawang, yang batal digarap karena lokasinya bersinggungan dengan jalur pipa minyak dan gas bawah laut.

Sekretaris Jendral Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban sendiri terbagi atas tiga tahap. Yang pertama, yakni pengerjaan konstruksi.

"Tahapan konstruksi akan dibangun dimulai pada bulan Januari 2018 nanti," ungkap Sugihardjo dalam acara diskusi Pelabuhan Patimban di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).

Kemudian, lanjut Sugihardjo, tahap kedua merupakan tahap soft opening yang akan dilakukan pada bulan Juli 2019.

"Yang terakhir, Pelabuhan Patimban ini ditargetkan rampung secara keseluruhan pada tahun 2027 mendatang," terang Sugihardjo.

Pelabuhan Patimban ini sendiri, kata Sugihardjo, dapat menampung kontainer sebanyak 7,5 juta TEUS.

"Ini dengan kapasitas total mampu menampung kontainer sebanyak 7,5 juta TEUS, dan kendaraan sebanyak 500.000 CBU (unit)," paparnya.





Credit  detik.com