Jumat, 25 November 2016

Israel Kebakaran, Netanyahu Sebut Aksi Ini Mirip Terorisme


 Israel Kebakaran, Netanyahu Sebut Aksi Ini Mirip Terorisme
Ilustrasi kebakaran. TEMPO/Tony Hartawan
 
CB, Yerussalema - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menduga kebakaran yang terjadi di seluruh Israel disengaja. Ia meminta pelaku pembakaran dianggap sama dengan teroris. "Setiap api yang disebabkan pembakaran, atau karena hasutan untuk membakar adalah tindakan terorisme. Dan kami akan menghadapinya," katanya dikutip dari Haaretz, Kamis, 24 November 2016.

Ia mengatakan, pemerintah Israel akan bersikap tegas terhadap para pelaku. "Siapa pun yang mencoba untuk membakar bagian dari Negara Israel akan dihukum berat," ujar Netanyahu.

 

Menteri Dalam Negeri Gilad Erdan mengatakan jelas terlihat bahwa beberapa kebakaran terjadi karena disengaja. Menurut dia, beberapa orang yang diduga pelaku telah ditangkap. "Kami telah membentuk tim untuk menginvestigasi penyebab tiap kebakaran," ujarnya.

Erdan berjanji bahwa investigasi akan menyeluruh dan hukuman akan dijatuhkan tidak hanya bagi pelaku pembakaran, tetapi juga untuk orang-orang di media sosial menghasut orang lain untuk ikut membakar.

 
Kepala Kepolisian Israel Roni Alsheich mengatakan, Shin Bet (Badan Keamanan Israel) dan kepolisian telah menahan sejumlah tersangka atas dugaan aksi pembakaran pada Kamis sore. Ia menegaskan tidak semua kebakaran disengaja. "Rumor ini (kebakaran disengaja) akan dimanfaatkan pihak yang memang ingin menyebabkan teror," tuturnya.

Hingga Kamis sore tadi setidaknya 132 orang terluka dievakuasi dari Haifa. Umumnya mereka menderita karena menghirup asap kebakaran. 57 orang berada di Rumah Sakit Rambam, 44 orang dirawat di RS Carmel dan 31 orang termasuk tiga anak-anak dan bayi usia enam bulan dibawa ke RS Bnei Tzion.



Credit  TEMPO.CO


Israel Dilanda Kebakaran Hebat, 4 Warga Palestina Ditangkap  

Israel Dilanda Kebakaran Hebat, 4 Warga Palestina Ditangkap  
Ilustrasi kebakaran. ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
 
CB, Tel Aviv - Puluhan ribu warga diminta mengungsi akibat kebakaran besar yang terjadi di seluruh Israel. Lembaga keamanan meyakini beberapa kebakaran hutan ini bermuatan politis.

Netanyahu menegaskan upaya pembakaran hutan maupun segala hasutan untuk membakar merupakan aksi teror. "Siapa pun yang mencoba untuk membakar bagian dari Negara Israel akan dihukum berat," katanya dikutip dari Haaretz, Kamis, 24 November 2016.

 

Menteri Dalam Negeri Gilad Erdan mengatakan jelas terlihat beberapa kebakaran terjadi karena disengaja. Ia menuturkan beberapa orang yang diduga pelaku telah ditangkap. "Saat ini polisi tidak memiliki kepentingan untuk membocorkan informasi lebih lanjut," ucapnya.

Kepala Kepolisian Israel Roni Alsheich telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya menangkap beberapa orang yang diduga pelaku kebakaran yang terjadi di seluruh Israel. Kantor berita Associated Press melaporkan bahwa empat orang warga Palestina telah ditangkap.

 
Namun, sebagian besar kebakaran disebabkan pula oleh hembusan angin ekstrim dan kekeringan. Rusia, Turki, Yunani, Italia, Kroasia, dan Siprus mengirimkan sepuluh pesawat ke Israel untuk membantu mencegah meluasnya kebakaran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga telah meminta bantuan pesawat Supertanker untuk membantu pemadaman. Akibat kebakaran ini, kepolisian Israel mengevakuasi enam penjara yang berlokasi di dekat Gunung Carmel, Haifa. Para tahanan dipindahkan ke fasilitas alternatif dan beberapa dibebaskan.

 

Hingga sore tadi setidaknya 132 orang dievakuasi dari Haifa. Umumnya mereka menderita karena menghirup asap kebakaran. 57 orang berada di Rumah Sakit Rambam, 44 orang dirawat di RS Carmel dan 31 orang termasuk tiga anak-anak dan bayi usia enam bulan dibawa ke RS Bnei Tzion.

Credit  TEMPO.CO