Kamis, 10 November 2016

Perjalanan Abu Jandal, WNI yang Menjadi Tokoh ISIS di Suriah

 
Perjalanan Abu Jandal, WNI yang Menjadi Tokoh ISIS di Suriah  
Ilustrasi ISIS. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
 
Jakarta, CB -- Informasi tewasnya Salim Mubaroq Atamimi alias Abu Jandal telah sampai di telinga Kepolisian. Tak banyak yang bisa diketahui soal kiprah Abu Jandal bersama ISIS. CNNIndonesia.com berusaha menyajikan sekilas perjalanan Abu Jandal bergabung dengan ISIS.

Berdasarkan salinan dokumen pro justicia yang diperoleh CNNIndonesia.com, Abu Jandal berangkat ke Suriah pada Juli 2014 lalu bersama 11 orang lainnya, termasuk dua orang istri dan anak-anaknya.

Dia berangkat atas bantuan Helmi Alamudi alias Abu Royyan yang sudah ditangkap oleh Kepolisian. Helmi membeli tiket pesawat menggunakan dana dari Abu Jandal sendiri.


Helmi mendapatkan uang Rp15 juta dari Abu Jandal di sebuah pesantren di Malang, Jawa Timur. Pria yang menantang Panglima TNI dalam sebuah video itu juga disebut membantu menampung uang dari orang-orang lain yang hendak berangkat ke Suriah.

Mereka berangkat lewat jalur Malaysia dan Turki. Abu Jandal juga mengurus visa rombongan tersebut. Total Rp150 juta digunakan untuk memberangkatkan belasan orang itu. Sementara Rp92 juta ludes untuk digunakan akomodasi.

Kala itu, Abu Jandal yang memimpin rombongan memang berniat untuk bergabung dengan ISIS di Suriah. Dari Turki, mereka dijemput oleh warga setempat yang membawanya ke sebuah desa kecil di perbatasan menggunakan mobil van.


Sesampainya rombongan di Suriah, mereka Dilatih bongkar pasang senjata jenis AK-47, oleh warga setempat yang berperan sebagai instruktur. Mereka didampingi seorang WNI yang bisa berbahasa Arab.

Di sana mereka juga diberi tugas menjaga gerbang perkemahan secara bergilir berbekal senjata. Anggota kelompok itu juga bergantian memberikan ceramah.

Itu adalah keberangkatan Abu Jandal yang kedua kalinya. Dalam kesaksiannya di Pengadilan Jakarta Barat, 27 Januari lalu, Abu Royyan yang merupakan rekan Abu Jandal mengatakan Abu Jandal juga pernah ke Suriah pada 2013. Dia pergi ke Suriah bersama Abdul Hakim. "Abu Jandal pulang mencari tenaga baru," kata Abu Royyan.


Tak diketahui bagaimana Abu Jandal bisa menjadi tokoh penting ISIS. Yang pasti, sosoknya mulai dikenal masyarakat Indonesia setelah pada akhir 2014 ia menampilkan diri di sebuah video yang diunggah ke situs YouTube.

Dalam video berdurasi empat menit itu, dia menantang TNI, Densus 88, dan Banser GP Ansor.

Polisi meyakini Abu Jandal sebagai satu di antara tiga WNI berpengaruh di Suriah. Dua orang lainnya adalah Bahrumsyah dan Bahrun Naim, yang diyakini bertanggung jawab atas serangan teror di Thamrin, Jakarta.
Kini Abu Jandal dikabarkan tewas di medan perang ISIS. Polri masih berusaha memastikan kebenaran kabar tersebut.



Credit  CNN Indonesia