Raja Afrika Atur Kerajaannya via Skype. (Foto: Oddify)
LUDWIGSHAFEN (CB) – Seorang raja memiliki kewajiban
menjaga rakyat dan istananya. Tetapi, hal itu tidak berlaku bagi Togbe
Ngoryifia Cephas Kosi Bansah alias Raja Bansah dari Hohoe, Afrika, yang
memilih tinggal di Jerman.
Seperti diberitakan Oddity Central, Kamis (4/12/2014), Raja Bansah tidak percaya pada metode kuno pemerintahan. Dia lebih memilih untuk tinggal di Jerman dan mengatur kerajaannya via Skype.
Raja berusia 66 tahun itu pindah ke Jerman beberapa tahun lalu. Saat itu, Raja Bansah menjadi seorang mahasiswa jurusan valuta asing. Raja yang eksentrik tersebut jatuh cinta dengan Jerman dan memutuskan tinggal di sana.
Menariknya, raja yang mulai bertakhta pada 1987 itu memutuskan memerintah tanpa kembali ke Afrika. Saat ini Raja Bansah tinggal di Ludwigshafen, dekat Frankfurt, Jerman, bersama istrinya yakni Gabriele.
Raja Bansah mengatur 200.000 rakyat di Hohoe menggunakan Skype dan telefon. Bahkan, raja yang terkenal dengan keramahannya ini bisa sampai larut malam berkomunikasi dengan rakyatnya untuk memutuskan sebuah sengketa suku.
Sebagaimana diketahui, Raja Bansah menyempatkan berkunjung ke Hohoe enam kali dalam setahun. Meskipun menetap di Jerman, Raja Bansah melakukan sosialisasi ke berbagai negara atas nama rakyatnya.
Credit OkeZone
Seperti diberitakan Oddity Central, Kamis (4/12/2014), Raja Bansah tidak percaya pada metode kuno pemerintahan. Dia lebih memilih untuk tinggal di Jerman dan mengatur kerajaannya via Skype.
Raja berusia 66 tahun itu pindah ke Jerman beberapa tahun lalu. Saat itu, Raja Bansah menjadi seorang mahasiswa jurusan valuta asing. Raja yang eksentrik tersebut jatuh cinta dengan Jerman dan memutuskan tinggal di sana.
Menariknya, raja yang mulai bertakhta pada 1987 itu memutuskan memerintah tanpa kembali ke Afrika. Saat ini Raja Bansah tinggal di Ludwigshafen, dekat Frankfurt, Jerman, bersama istrinya yakni Gabriele.
Raja Bansah mengatur 200.000 rakyat di Hohoe menggunakan Skype dan telefon. Bahkan, raja yang terkenal dengan keramahannya ini bisa sampai larut malam berkomunikasi dengan rakyatnya untuk memutuskan sebuah sengketa suku.
Sebagaimana diketahui, Raja Bansah menyempatkan berkunjung ke Hohoe enam kali dalam setahun. Meskipun menetap di Jerman, Raja Bansah melakukan sosialisasi ke berbagai negara atas nama rakyatnya.
Credit OkeZone