Rabu, 03 Desember 2014

Obama Tunjuk Ashton Carter Jadi Menhan Baru AS

Sebelumnya Ashton Carter telah menduduki jabatan sebagai Wamenhan. Ashton B. Carter, calon kuat Menteri Pertahanan baru AS yang dipilih Presiden Barack Obama.  
Ashton B. Carter, calon kuat Menteri Pertahanan baru AS yang dipilih Presiden Barack Obama.



CB - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dilaporkan telah menunjuk pengganti Menteri Pertahanan, Chuck Hagel, yang memilih mengundurkan diri pada Senin pekan lalu. Menurut informasi dari para pejabat senior di Gedung Putih, Presiden ke-45 AS itu memilih mantan Wakil Menteri Pertahanan, Ashton B Carter untuk memimpin Pentagon. 

Laman Russia Today (RT) Selasa, 2 Desember 2014 melansir penunjukkan Carter sudah ramai diberitakan media. Menurut informasi dari pejabat berwenang Pentagon, sejak awal, Carter memang sudah berada dalam daftar kandidat yang dipilih Obama. 

Kini Carter tinggal menanti persetujuan dari Senat mengenai penunjukkannya. 

Pandangan Carter mengenai prioritas pertahanan terlihat sejalan dengan agenda Obama, termasuk pemikiran mengenai aliansi pertahanan dan kemitraan di Asia dan Pasifik.  Selain itu, mereka juga sejalan dengan lebih memfokuskan perhatian ke pertahanan di dunia maya dan menghadapi penyebaran senjata pemusnah massal. 

Sayangnya, calon Menhan yang berusia 60 tahun itu dianggap kurang memiliki pengalaman terkait strategi perang dan tidak pernah turun ke lapangan untuk berperang seperti pendahulunya, Hagel yang terluka dalam Perang Vietnam. 

Kendati begitu, Carter memiliki latar belakang di bidang pertahanan yang begitu luas. Dia meraih gelar sarjana mengenai sejarah di abad pertengahan dari Universitas Yale dan memperoleh gelar doktornya di bidang fisika teori dari Universitas Oxford. 

Sebelum bergabung di Pentagon sejak tahun 2009 lalu, Carter merupakan ketua dan pengajar bidang isu global dan internasional di Universitas Harvard, F Kennedy School of Government dan direktur bersama proyek pencegahan pertahanan. 

Sebelumnya, Carter sudah dibidik untuk menjadi Menhan. Namun, Obama lebih menjatuhkan pilihan ke Hagel. Walau begitu, dia tetap menjadi Wakil Menhan selama 10 bulan di bawah kepemimpinan Hagel. 

Carter dikenal memiliki reputasi di bidang senjata teknologi tinggi dan anggaran militer, sehingga menjadikan anggaran di Pentagon lebih efisien. Dia juga membantu proses pemusnahan senjata nuklir dari Ukraina dan beberapa negara di bawah kepemimpinan Soviet. 

Washington Post pernah menulis banyak pejabat berwenang di Pentagon dan para pengamat menilai Carter tidak nyaman di bawah kepemimpinan Hagel, sebab dia telah berambisi untuk memimpin Pentagon. Maka, dia memilih mundur dari Dephan. 

Dalam surat pengunduran dirinya, Carter mengatakan sudah sejak lama ingin meninggalkan Pentagon. Namun, dia tetap bertahan, karena masih adanya situasi fiskal yang kurang menguntungkan di AS terkait kebuntuan anggaran federal. 

Sementara, di mata pimpinannya, Hagel, Carter tetap aset berharga. 

"Ash telah menunjukkan loyalitas yang luar biasa dan Wamenhan yang efektif. Dephan akan kehilangan dia. Saya pun akan kehilangan dia," ujar Hagel dalam sebuah pernyataan ketika melepas Carter untuk mundur.

Credit VIVAnews