Rabu, 03 Desember 2014

Misteri Karet Tjipetir dan Kargo Kapal Titanic





 
koran yang membuat spekulasi tersebut

Jakarta (CB) - Karet Tjipetir yang diduga berumur seratus tahun muncul di berbagai pantai Eropa. Para peneliti pun penasaran meneliti dari mana datangnya blok karet seukuran tablet itu. Spekulasi yang pertama kali muncul berasal dari kapal Titanic yang terkenal itu.

Spekulasi ini datang dari berbagai analisis media di Inggris. Mereka berpegang pada data manifes kargo kapal Titanic yang mencantumkan karet sebagai barang bawaan. Di daftar itu tertulis: 63 cs rubber 100 bgd gutta (percha).

"Sebuah surat kabar Prancis meliput kisah ini dan melaporkan bahwa Titanic membawa benda ini. Saya memeriksa manifes kapal Titanic dan menemukan bahwa memang kapal itu membawa benda karet. Spekulasi pun berkembang setelah berita ini tersiar,” kata Tracey Williams, seorang peneliti Inggris yang melakukan riset soal benda tersebut, seperti dikutip dari BBC, Rabu (3/12/2014).

Menurut Daily Mail, Gutta Percha adalah karet yang bisa digunakan untuk melapisi kabel di bawah air. Di daftar manifes kargo Titanic, jelas tercantum nama jenisnya, namun tidak ada tulisan merek 'Tjipetir' di dalamnya. Kapal Titanic tenggelam pada 15 April 1912.

Pakar lainnya menduga, bisa saja itu dari Titanic. Namun tidak menutup kemungkinan bisa datang juga dari kapal muatan lain yang tenggelam.

Spekulasi lain yang memperkuat tablet itu berasal dari Titanic adalah dari lokasi ditemukannya. Sejumlah laporan menyebut, benda itu tersebar di daerah yang searah dengan rute kapal modern tercanggih di masanya tersebut.

Namun, ada dugaan yang lebih kuat terkait asal muatan itu. Williams mendapat informasi, blok Tjipetir berasal dari kapal Jepang, Miyazaki Maru. Kapal asal Jepang itu ditenggelamkan kapal selam Jerman, U-88, yang dikomandani Kapten Walther Schwieger, pada 31 Mei 1917



Akibatnya, Miyazaki Maru karam 241 kilometer sebelah barat Kepulauan Scilly, antara Inggris dan Prancis.

Fakta itu diamini Alison Kentuck, seorang pejabat Inggris yang menangani kapal karam di perairan Inggris. Menurutnya, blok-blok itu berasal dari Miyazaki Maru.

Belum diketahui bagaimana Miyazaki Maru mengangkut produk dari Sukabumi, Jabar, itu. Sebab pada 1917, Indonesia masih dalam pendudukan Belanda.

Credit DetikNews