 Basarnas cari Malaysia Airlines
CB -
 Basarnas cari Malaysia Airlines
CB - Hilangnya  
pesawat
 AirAsian QZ 8501 sejak Minggu (28/12) pagi membuat sejumlah pihak 
khawatir. Tidak terkecuali negara tetangga yang bahkan ikut menerjunkan 
armada tangguhnya untuk mencari dimana keberadaan  
pesawat yang hilang dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura itu.
Menteri
 Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi langsung mendatangi kantor Basarnas 
untuk melakukan koordinasi terkait keinginan pihak asing membantu proses
 pencarian AirAsia yang diperkirakan jatuh di wilayah Bangka Belitung 
dan Kalimantan Barat ini.
"Kita hanya koordinasi saja, saya sudah
 bicara dengan beberapa Menlu dari beberapa negara lain, kita koordinasi
 dengan Basarnas sekarang," kata Retno di kantor Basarnas, Senin 
(29/12).
Dia bahkan sudah mengizinkan jika ada negara sahabat 
yang ingin menurunkan armada kapal laut atau pesawat canggihnya untuk 
membantu melacak keberadaan pesawat berpenumpang 155 orang dan 7 awak 
tersebut.
Berikut kekuatan asing yang ikut turun bantu proses pencarian pesawat AirAsia:
  
1.
Australia terjunkan pesawat canggih Orion cari AirAsia
  
Australia hari ini mengerahkan sebuah  
pesawat Royal Australian Force (RAAF) AP-3C Orion untuk membantu pencarian  
pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang sejak kemarin.
Militer Australia mengatakan pesawat itu akan memusatkan pencarian di sekitar Laut Jawa.
"RAAF
 AP-3C Orion adalah pesawat yang sudah terbukti kemampuannya dalam tugas
 pencarian dan penyelamatan di atas laut. Pesawat ini dilengkapi radar 
dengan infra merah dan sensor elektro-optik untuk mendukung pencarian 
dengan kasat mata," kata dia, seperti dilansir koran the Star, Senin 
(29/12).
Perdana Menteri Australia Tony Abbott sudah berjanji 
akan membantu Indonesia buat mencari pesawat yang membawa 162 penumpang 
dengan rute Surabaya-Singapura itu. Abbott kemarin sudah menelepon 
Presiden Joko Widodo buat menawarkan bantuan.
Australia 
sebelumnya sudah mengomandoi pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 
yang hilang Maret lalu dan diduga jatuh di Samudera Hindia.
  
2.
China siap kirim kapal dan pesawat
  
Hilangnya  
pesawat
 AirAsia QZ 8501 turut mendapat perhatian dari negara asing, salah 
satunya China. Negeri tirai bambu itu bahkan menawarkan bantuannya 
kepada Indonesia untuk mencari  
pesawat yang hilang sejak kemarin pagi itu.
Tawaran bantuan itu bahkan sudah disampaikan langsung kepada pemerintah Indonesia.
"Kami
 menawarkan bantuan berupa kapal dan pesawat dalam upaya pencarian dan 
penyelamatan atas insiden AirAsia," demikian pernyataan Kementerian Luar
 Negeri Tiongkok, di Beijing, Senin (29/12).
Tak cuma itu, negeri
 Mao Zedong itu juga menawarkan bantuan dalam bentuk lain. Bantuan dalam
 bentuk lain itu disesuaikan sesuai kebutuhan Indonesia.
"Pihak 
Tiongkok telah mengatakan kepada Indonesia bersedia untuk segera 
mengirim pesawat terbang dan kapal-kapal untuk berpartisipasi dalam 
pencarian dan penyelamatan, dan akan memberikan bantuan lain sesuai 
dengan kebutuhan Indonesian," demikian dilansir Antara.
  
3.
Malaysia kirim pesawat SAR cari AirAsia
  
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengizinkan pihak asing bantu pencarian  
pesawat AirAsia QZ 8501. Menurut dia, Malaysia sudah berkoordinasi untuk membantu terjunkan  
pesawat SAR.
"Malaysia
 juga ada tawaran bantuan pesawat SAR C130 perizinannya sudah diberikan 
pagi ini dan sudah diberikan pagi ini," katanya usai rapat koordinasi di
 kantor Basarnas Jakarta, Senin (29/12).
Sementara itu Kepala 
Basarnas FHB Soelistyo mengatakan Kemenlu menjadi pintu kerjasama antara
 Basarnas dengan sejumlah negara asing untuk mendapat bantuan peralatan.
 Soelistyo juga mengakui bantuan dari negara asing diharapkan dapat 
membantu keterbatasan peralatan yang dimiliki Indonesia.
"Ada dua
 alat yang kita akan gunakan dalam operasi hari ini marine detector 
dengan spesifikasi lebih bagus itu adalah untuk menentukan lokasi atau 
posisi pesawat hilangnya di mana. Satu lagi menindak lokasi itu dengan 
melakukan evakuasi submersible atau kapsul yang bisa diturunkan sampai 
dasar laut sedalam 200 meter. Bahkan lebih dari itu. Kita belum punya 
alat itu," katanya.
  
4.
Singapura terjunkan tiga kapal SAR
  
 Menteri Luar Negeri Retno Lestari 
Priansari Marsudi mengatakan, Singapura menyatakan siap ikut membantu 
proses pencarian AirAsia. Menurut dia, Singapura akan menerjunkan tiga 
kapal SAR untuk mencari puing  
pesawat yang kemungkinan jatuh di wilayah perairan Bangka Belitung dan Kalimantan Barat.
"Kemudian dari Singapura ada jenis  
pesawat
 tiga kapal SAR jenis frigate landing sift tank dan corvate pesawat 
jenis C130 Minggu kemarin sudah mulai dengan Basarnas masuk hari ini. 
Perizinan sudah diminta pagi ini," kata Retno.
Sementara itu, 
Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsma A DwiPutranto menuturkan asing
 tidak bisa seenaknya menerjunkan pesawat untuk bantu proses pencarian. 
Dia menyatakan, bantuan pesawat asing itu harus dikoordinasikan dengan 
Basarnas.
"Kita yang atur posisi mereka (pesawat-pesawat asing), 
pencarian di mana," kata Dwi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 
Senin (29/12).
Pengaturan posisi tersebut, kata Dwi, adalah pembagian wilayah pencarian bagi pesawat asing yang masuk.
"Kalau dia mau tiba-tiba turun di tempat lain ya gak boleh. Kontrol di ATC Cengkareng," kata Dwi
  
5.
Korea Selatan terbangkan satu pesawat
  
Korea Selatan juga ikut berpartisipasi dalam pencarian  
pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang sejak kemarin. Korea Selatan akan mengirim  
pesawat mulai besok.
Menteri
 Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menegaskan jika perizinan 
armada asing untuk bantu pencarian AirAsia sudah beres. Dia mengizinkan 
seluruh negara tetangga yang ingin berpartisipasi mencari pesawat nahas 
tersebut.
"Korsel permintaan perizinannya pagi ini dan kita 
izinkan berupa satu pesawat baru akan gabung besok. Jadi itu perizinan 
kita sampaikan terkait permintaan dan penawaran dari negara sahabat," 
kata Retno.
Sementara itu Kepala Basarnas FHB Soelistyo 
mengatakan Kemenlu menjadi pintu kerjasama antara Basarnas dengan 
sejumlah negara asing untuk mendapat bantuan peralatan. Soelistyo juga 
mengakui bantuan dari negara asing diharapkan dapat membantu 
keterbatasan peralatan yang dimiliki Indonesia.
"Ada dua alat 
yang kita akan gunakan dalam operasi hari ini marine detector dengan 
spesifikasi lebih bagus itu adalah untuk menentukan lokasi atau posisi 
pesawat hilangnya di mana. Satu lagi menindak lokasi itu dengan 
melakukan evakuasi submersible atau kapsul yang bisa diturunkan sampai 
dasar laut sedalam 200 meter. Bahkan lebih dari itu. Kita belum punya 
alat itu," katanya.
Credit 
Merdeka.com