Selasa, 30 Desember 2014

Dua Menit yang Penuh Tanda Tanya dari AirAsia QZ8501



 Reska K. Nistanto/KOMPAS.com PK-AXC, Airbus A320-200 yang dioperasikan oleh maskapai Indonesia AirAsia, yang hilang sejak Minggu (28/12/2014). Registrasi PK-AXC bisa dilihat di bagian belakang fuselage (badan) pesawat. Foto diambil pada 7 September 2011 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.



TANGERANG, CBAirNav Indonesia memastikan bahwa perintah agar pesawat AirAsia QZ8501 menaikkan ketinggiannya tak pernah dijawab oleh pesawat yang membawa 162 orang itu. Hanya berjarak dua menit dari komunikasi terakhir, pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta.
 
Direktur Safety dan Standard AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengungkapkan, pada pukul 06.12, ATC Bandara Soekarno-Hatta berkomunikasi dengan pilot AirAsia QZ8501. Dia meminta untuk bergeser ke kiri untuk menghindari cuaca buruk. Izin itu diberikan dan akhirnya pesawat bergeser 7 mil dari posisi awal. Namun, kata Wisnu, pilot kembali meminta mengubah posisinya ke ketinggian 38.000 kaki.

"Request to higher level," ujar Kapten Irianto, pilot Airasia QZ8501, yang saat itu menerbangkan pesawatnya di ketinggian 32.000 kaki.
 
Setelah itu, Wisnu mengatakan bahwa petugas ATC Bandara Soekarno-Hatta menjawab langsung permintaan itu. 
 
"Intended to what level?" tanya petugas, seperti ditirukan Wisnu.
 
Pilot menyatakan ingin terbang di ketinggian 38.000 kaki tanpa menyebutkan alasannya. Pihak ATC Bandara Soekarno-Hatta kemudian mengontak ATC Bandara Changi Internasional, Singapura, untuk melakukan koordinasi. 
 
"Hanya butuh waktu 2-3 menit untuk berkomunikasi dengan Singapura. Dari situ, kami memberikan izin agar pesawat naik 34.000 kaki," ucap Wisnu.
 
Saat itu, pesawat diberikan izin naik ke 34.000 kaki karena pada saat yang sama pada level 38.000 kaki masih terdapat pesawat, yakni AirAsia 502. "Saat kami sampaikan jawaban agar naik ke 34.000 kaki, sudah tidak ada lagi jawaban sekitar pukul 06.14," papar Wisnu.
 
ATC Bandara Soekarno-Hatta kemudian mengontak pesawat-pesawat di sekitar AirAsia QZ8501 untuk juga membantu menghubungi pesawat itu. Ketika itu, pesawat masih terdeteksi di radar ATC. Namun, upaya itu menemui kegagalan karena tak ada lagi jawaban dari pesawat naas itu.
 
Pukul 07.55, pesawat AirAsia QZ8501 dinyatakan resmi hilang kontak. Posisi terakhir diduga berada di sekitar Tanjung Pandan, Belitung, dan Pontianak, Kalimantan Barat. Upaya pencarian pesawat masih terus dilakukan oleh berbagai pihak.
 
 
Credit KOMPAS.com

Senin, 29 Desember 2014

Ini Hasil Riset Arkeolog di Situs Batu Naga di Kuningan







Jakarta (CB) - Situs Batu Naga di Gunung Tilu di Kuningan, Jawa Barat akhirnya selesai di ekskavasi tim arkeolog UI. Sejak awal 2013 lalu, batu menhir dengan gambar naga ini diteliti dan hasilnya pun sudah diperoleh.

"Secara keseluruhan situs ini diperkirakan merupakan bangunan punden berundak," jelas Ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia (MaRI) Ali Akbar, Rabu (24/12/2014).

Menurut dia, situs ini merupakan peninggalan prasejarah berupa struktur megalitik. Mega yang berarti besar dan litik yang artinya batu di situs berupa menhir atau batu tegak.
"Tidak banyak menhir yang memiliki relief pada permukaan batunya. Menhir di Situs Batu Naga tidak hanya memiliki relief, tetapi juga terdapat gambar naga, sesuatu yang mungkin belum pernah ditemui dalam khasanah kepurbakalaan Indonesia," urai dia.

Hasil riset Situs Batu Naga telah diserahkan secara resmi kepada Bupati Kuningan pada 21 Desember 2014. Meskipun baru penelitian awal, namun sudah cukup banyak pengetahuan yang diperoleh.

"Relief naga di situs ini berbeda dibandingkan gambar naga yang berkembang di India, Cina, maupun Eropa. Meskipun naga adalah figur yang universal, namun naga di situs ini dapat dikatakan khas Indonesia," tuturnya.

"Selain itu, di sekitar menhir berelief naga ditemukan struktur batu yang berbentuk persegi yang seperti bagian alas suatu bangunan. Pada salah satu sisinya ditemukan tangga naik. Pada bagian lain terdapat struktur yang menyerupai sumur dengan diamater yang cukup besar, yakni 3 meter," tutup Ali.


Credit DetikNews


Lima Tahun Lagi, Fusi Nuklir Jadi Sumber Energi tak Terbatas


Fusi Nuklir (ilustrasi)
Fusi Nuklir (ilustrasi)

 
 
CB, teknologi Amerika Lockheed Martin mengklaim akan memiliki reaktor fusi dalam waktu lima tahun. Kini para ilmuwan dari University of Washington mengatakan mereka juga sedang  menciptakan fusi nuklir yang berkelanjutan.

Untuk diketahui, fusi nuklir tidak sepenuhnya aman, tapi jauh lebih aman dari pada reaktor fusi yang sekarang digunakan untuk membangkitkan listrik.

“Reaktor fusi tidak bisa meledak, bahan bakarnya tidak radioaktif untuk jangka panjang dan bisa menjadi sumber energi yang tidak terbatas”, kata Thomas Jarboe profesor fisika dari Universitas Washington.

“Tidak meninggalkan polusi di bumi, tidak ada bekas, tidak ada limbah radioaktif atau gas rumah kaca. Pada dasarnya fusi nuklir adalah sumber energi yang ideal,” kata Profesor Jarboe.

Tapi memulai proses fusi memerlukan kondisi yang hampir sama dengan permukaan matahari tapi pada ruang yang tertutup.

Begitu fusi dimulai, maka reaktor akan menghasilkan panas dalam jumlah besar untuk menciptakan uap dan menjalankan turbin generator listrik. Para ilmuwan bereksperimen dengan beberapa metode untuk memulai fusi.
Salah satunya adalah ‘tokamak’ yang  sedang dibangun di Perancis yang akan menggunakan magnet yang sangat kuat untuk melekatkan plasma yang sangat panas tetap berada ditempatnya.

Tapi profesor Jarboe dan timnya sedang mengupayakan pendekatan yang berbeda, memasukkan arus listrik ke plasma itu sendiri untuk menciptakan ruang magnetik yang kuat.

”Apa yang kami temukan adalah cara untuk mempertahankan arus listrik jauh lebih efisien dari pada metode yang sekarang digunakan pada tokamaks,” kata Derek Sunderland, seorang peneliti.

Profesor Jarboe mengatakan membangun reaktor ukuran sebenarnya yang disebut ‘dynomak’ memerlukan lebih sedikit bahan dari pada reaktor tokamak.

“Itu akan memungkinkan pembuatan reaktor yang lebih murah karena tidak memerlukan banyak dinding, dan lebih sedikit kumparan yang perlu ditutup,” kata Thomas Jarbo.

Para ilmuwan berencana untuk meneruskan eksperimen dengan membangun reaktor dynomak yang lebih besar yang bisa mempertahankan arus plasma lebih efisien, dan mereka yakin fusi yang berkelanjutan bisa dicapai dalam generasi ini.



Credit REPUBLIKA.CO.ID

BPH Migas Bela Rekomendasi Tim Antimafia Hapuskan Premium


BPH Migas Bela Rekomendasi Tim Antimafia Hapuskan Premium  
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Migas Ibrahim Hasyim (kanan) menyampaikan pendapatnya disaksikan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri (kiri) saat diskusi di Jakarta, Sabtu (27/12). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
 
 
Jakarta, CB -- Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibrahim Hasyim menilai pro-kontra yang muncul akibat rekomendasi yang diberikan tim Reformasi Tata Kelola Migas kepada pemerintah terkait kebijakan impor bahan bakar minyak (BBM) merupakan hal yang wajar. Namun Ibrahim menilai, enam rekomendasi yang dikeluarkan tim yang dipimpin oleh Faisal Basri tersebut masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Selama ini bensin yang dijual ke masyarakat 10 persen pertamax dan sisanya premium. Kemudian demi mengutamakan kebutuhan rakyat, kami mendiversifikasi pasokan BBM dengan melibatkan perusahaan lain selain Pertamina yaitu PT AKR Corporindo. Jadi tidak hanya monopoli Pertamina saja,” kata Ibrahim dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Sabtu (27/12).

Pernyataan Ibrahim tersebut sekaligus menjawab kritikan yang disampaikan Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik Sofyano Zakaria kepada Faisal Basri, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, yang disebutnya harus bertanggungjawab jika Pertamina tidak bisa menyediakan pertamax sesuai kebutuhan masyarakat jika premium dihapuskan.

Ibrahim menilai diversifikasi pasokan BBM juga dilakukan dalam rangka ketahanan energi, namun selama ini dianggap lebih mudah oleh banyak pihak dengan mengimpor langsung produk BBM tersebut. “Makanya, itu adalah tugas lanjutan dari tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk melihat lebih dalam. Kalau Pertamina menyatakan sanggup memproduksi pertamax ya bagus, jangan sampai ketersediaannya jadi masalah,” ujarnya.

BPH Migas menurut Ibrahim sudah membuat rencana untuk melakukan sosialisasi kebijakan penghapusan premium ke masyarakat. Sehingga ketika kebijakan tersebut diberlakukan, tidak terlalu banyak resistensi.

Sementara Faisal kembali menjelaskan salah satu alasan utama tim Reformasi Tata Kelola Migas mengeluarkan rekomendasi larangan impor bensin RON 88 karena banyak ketidakjelasan dalam proses pembentukan harga bensin yang dibeli PT Pertamina (Persero) tersebut.

“Proses pembentukan harga tidak jelas dan tidak dilandasi dinamika pasar. Pasar RON 88 itu tidak ada, kemudian harga ditentukan melalui rumus yang aneh-aneh. Akibat penetapan harga itu di ruang gelap, muncullah mafia-mafia ini. Cara paling mudah untuk menyingkirkan setan adalah dengan membuat ruang yang terang, terbuka dan bisa dilihat semua orang,” ujar Faisal.

Faisal menolak pernyataan Sofyano Zakaria yang menyebut kilang Pertamina tidak akan mampu memproduksi pertamax untuk memenuhi kebutuhan konsumsi BBM masyarakat.
“Jangan kira kilang Pertamina tidak sanggup. Mereka juga punya saham di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang kilangnya bisa memproduksi 46 ribu barel bensin RON 92 per hari,” kata Faisal.

Bahkan kalau dari hasil peremajaan kilang Pertamina dan menggunakan kilang TPPI di Tuban, Jawa Timur tidak juga cukup untuk memenuhi kebutuhan BBM masyarakat, Faisal menyebut pengusaha Sandiaga Uno juga memiliki fasilitas pengolahan minyak yang bisa digunakan.

“Tapi karena orang kita lebih suka yang mudah dengan cara trading, sehingga kita malah dikuasai trader. Bukan berarti trader itu jelek, tapi kalau mata rantainya kebanyakan, malah jadi tidak efisien,” kata Faisal.

Credit CNN Indonesia

Ini 4 Langkah Pertamina Rombak Petral


Ini 4 Langkah Pertamina Rombak Petral
Dari kiri: Dwi Sutjipto (Direktur Utama Pertamina), Rini Soemarno (Menteri BUMN), dan Sudirman Said (Menteri ESDM). TEMPO/Tony Hartawan


CB, Jakarta - PT Pertamina (Persero) bakal melakukan perombakan besar untuk Pertamina Enery Trading Ltd (Petral), anak usahanya yang bergerak di bidang jual beli minyak beserta produk turunannya.

Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, menyatakan peran Petral selama ini terlalu besar. Petral sudah melampaui kewenangannya sebagai trader, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan itu pun terus merosot.

“Petral sudah salah di mata masyarakat, harus diruwat dan diselesaikan,” ujar Bambang kepada Tempo, Kamis 25 Desember 2014 lalu.

Bambang memaparkan rapat direksi memutuskan 4 langkah yang akan diambil untuk meruwat anak usaha mereka itu. Langkah pertama adalah dengan memangkas kewenangannya dalam pengadaan impor minyak maupun produk turunannya.

Kewenangan pengadaan akan dikembalikan ke pusat melalui divisi Integrated Supply Chain (ISC). “ISC tak sekedar perencanaan saja, perannya dioptimasi. Pengadaan minyak, gas, dan BBM tidak lagi di Petral,” katanya.

Langkah kedua adalah mengembalikan peran Petral sebagai perusahaan trading global . Kali ini disertai dengan penguatan infrastruktur seperti tangkit penyimpanan dan fasilitas pengolahan yang ditempatkan di lokasi-lokasi yang menunjang seperti Batam. Dengan begitu biaya sewa dan ketergantungan fasilitas penyimpanan maupun pengolahan dari luar negeri pun bisa dikendalikan.

Perombakan manajemen menjadi target perombakan berikutnya. Rencananya perombakan akan dieksekusi paling cepat di Januari tahun depan. Tidak hanya dirombak, Pertamina bahkan berencana menempatkan komisaris independen non eksekutif di tubuh Petral untuk pengawasan lebih ketat. “Kalau perlu dari KPK.”

Langkah selanjutnya adalah melakukan kajian mendalam terkait wacana pembubaran Petral. Pertamina, menurut Bambang, masih perlu waktu untuk menghitung dampak-dampak wacana tersebut mulai dari sisi legal, fiskal hingga keuangan perusahaan maupun negara.“Kami harap semua bisa selesai Januari ini,” kata Bambang


Credit TEMPO.CO

Cina Tempatkan Satelit Mata-mata Militer ke Orbit


Cina Tempatkan Satelit Mata-mata Militer ke Orbit
Xi Jinping. foreignpolicy.com


 CB, Beijing - Pemerintah Cina meluncurkan roket Long March 4B, Sabtu 27 Desember 2014, untuk menempatkan satelit pengintai militer ke orbitnya yang berada 300 mil di atas Bumi.

Menurut kantor berita Cina, Xinhua, Satelit Yaogan Weixing-26 lepas landas Sabtu, 03:22 GMT, dari pusat ruang angkasa Taiyuan di Provinsi Shanxi, Cina utara. Waktu lepas landas roket pada 11:22 pagi waktu Beijing.

Media pemerintah Cina tidak mengumumkan waktu peluncuran ini lebih dulu seperti biasanya, untuk peluncuran yang mengangkut satelit militer.

Roket Long March 4B roket menempatkan pesawat Yaogan 26 ke ruang angkasa mendekati orbit sekitar 485 kilometer di atas Bumi pada kemiringan 97,4 derajat, menurut data pelacakan yang dirilis oleh Space Surveillance Network, Angkatan Udara Amerika Serikat.

Pemerintah Cina, seperti dilansir Xinhua, menyebut peluncuran "Satelit ini terutama akan digunakan untuk percobaan ilmiah, survei daratan, perkiraan hasil panen, dan pencegahan bencana." Cina meluncurkan Yaogan-1 pada 2006 lalu.

Poisisi orbit Yaogan 26, roket pengangkut dan situs peluncurannya mengisyaratkan bahwa satelit itu merupakan tindak lanjut dari serangkaian pengintaian militer yang dilengkapi dengan kamera optik resolusi tinggi untuk melihat ke bawah, Bumi.

Analis Barat percaya bahwa pesawat ruang angkasa Yaogan adalah penyamaran untuk program satelit mata-mata militer. Negara yang dipimpin presiden Xi Jinping itu setidaknya berencana melakukan satu peluncuran lagi sebelum akhir tahun, yaitu satelit cuaca dengan roket Long March 3A, pada 31 Desember mendatang.


Credit TEMPO.CO

Tahap-tahap Operasi Rubber Duck Marinir Cari AirAsia


Perahu karet yang akan dipakai dalam Operasi Rubber Duck untuk mencari AirAsia.MTVN/Meilikhah
Perahu karet yang akan dipakai dalam Operasi Rubber Duck untuk mencari AirAsia.MTVN/Meilikhah



CB, Jakarta: Korps Marinir TNI Angkatan Laut menyiapkan Operasi Rubber Duck untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak ketika dalam perjalanan dari Surabaya, Jawa Timur, ke Singapura, pagi kemarin. Burung besi berpenumpang 155 orang itu tiba-tiba raib di atas perairan antara Pulau Karimata dan Pulau Belitung.

Pesawat, sampai berita ini disusun, belum ditemukan. "Kami lakukan Rubber Duck Operation untuk membantu pencarian pesawat AirAsia," kata Kepala Pusat Penerangan Marinir Letkol Suwandi di markas Kesatrian Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (29/12/2014).

Suwandi mengatakan, operasi melibatkan 53 anggota Kopaska, 4 sea rider, dan 6 perahu karet lengkap dengan motor penggerak. Tim juga membawa perbekalan makanan untuk 3 hari ke depa.

Operasi Rubber Duck terdiri dari beberapa step. Menurut Suwandi, operasi diawali dengan pendaratan pesawat atau heli pengangkut tim khusus beserta peralatan ke titik yang sudah ditetapkan. Anggota tim akan terjun bebas. Sedangkan perahu karet "dibuang" ke laut menggunakan parasut.

"Anggota akan berenang mendekati perahu dan langsung melakukan pencarian," kata Suwandi.

Tiap-tiap unit sea rider atau perahu karet cukup untuk 14 penumpang, tujuh di antaranya tim khusus. Sementara sisanya akan diisi korban hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Suwandi memastikan, perahu karet bisa menggantikan tugas pencarian di laut yang sulit dijangkau kapal patroli maupun KRI.


Credit Metrotvnews.com

Delapan Kapal Perang Bantu Pencarian AirAsia



JAKARTA, CB - TNI Angkatan Laut mengerahkan sebanyak 8 unit Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) kemarin. Delapan kapal ini akan melakukan pencarian tanpa ada batasan waktu.

"Kami siapkan delapan unit kapal perang. Tiga sudah on the way ke lokasi yang diperkirakan. Lima unit lagi akan kami berangkatkan siang ini," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Manahan Simorangkir di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (29/12/2014).

Delapan unit KRI tersebut adalah KRI Sutedi Senaputra, KRI Pattimura, KRI Yos Sudarso, KRI Tong, KRI Todak, KRI Pulau Rengat, KRI Banda Aceh dan KRI Hasanudin. Manahan mengatakan, dari delapan KRI tersebut, satu KRI, yakni KRI Banda Aceh berjenis Landing Platform Doc (LPD) atau kapal markas.

"KRI Banda Aceh baru kita berangkatkan siang ini. Di dalamnya kita mengangkut tiga helikopter untuk bantu pencarian via udara," ujar Manahan.

Pada delapan unit kapal perang tersebut, total ada 750 personel TNI AL. Mereka berada di bawah tanggung jawab Badan SAR Nasional (Basarnas). Manahan mengatakan, delapan unit KRI itu diinstruksikan menyusuri perairan sekitar Belitung dan Kepulauan Riau. Lokasi tersebut mengacu pada posisi yang diberikan oleh Basarnas soal posisi terakhir pesawat komersil tersebut.

"Kapal-kapal itu tidak punya masa tugas. Kami hanya bergantung pada instruksi Dansatgas kami. Selebihnya, mereka terus mencari," ujar Manahan.

Seperti diberitakan, pesawat Airasia QZ8501 hilang kontak pukul 07.55 WIB pada Minggu (28/12/2014) kemarin. Pesawat sempat menghubungi Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin naik ke ketinggian 38.000 kaki dari yang sebelumnya 32.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk. Namun, tak lama setelah, itu pesawat hilang dari radar.

Pesawat Airasia QZ8501 ini membawa 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak, dan 1 orang balita. Di dalam pesawat itu, ada pula warga negara asing dan awak kabin yakni Singapura 1 orang, Inggris 1 orang, Malaysia 1 orang, Korea Selatan 3 orang, dan Perancis 1 orang.

Tim operasi SAR telah diterjunkan di bawah panduan Badan SAR Nasional. AirAsia mengklaim bahwa kondisi pesawat layak terbang dan telah melakukan perawatan berjadwal terakhir pada 16 November 2014.




Credit KOMPAS.com

Teleskop NASA Bisa Ungkap 'Misteri' Matahari


Teleskop NASA Bisa Ungkap 'Misteri' Matahari  
Foto matahari yang berhasil ditangkap NASA. (CNNIndonesia/Reuters Photo)
 
 
Jakarta, CB -- Badan antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA), untuk pertama kali berhasil menangkap gambar matahari dengan teleskop Nuclear Spectroscopic Telescope Array (NuSTAR).

Menurut NASA, NuSTAR merupakan teleskop sinar X berenergi tinggi paling sensitif yang pernah dibangun. Meski tidak dirancang untuk menangkap gambar matahari dari jarak dekat, tetapi ia bisa bantu mengungkap hal lain yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

"NuSTAR akan memberikan tampilan unik dari matahari, dari bagian terdalam hingga yang tertinggi pada atmosfernya," ujar fisikawan solar dan anggota tim NuSTAR di Universitas California, David Smith.

Gambar matahari yang ditangkap NuSTAR memperlihatkan ada warna hijau dan biru yang merupakan emisi energi tinggi matahari. Hijau merupakan emisi energi tinggi antara 2 dan 3 kiloelectron volt, dan biru antara 3 dan lima kiloelectron volt.

Sinar matahari yang terlalu terang selama ini dapat mengganggu bahkan merusak detektor pada teleskop. Namun, sejauh ini detektor pada NuSTAR masih aman untuk mengambil gambar matahari.

Gambar matahari pertama dari NuSTAR menunjukan bahwa teleskop itu sebenarnya bisa mengumpulkan data tentang matahari dan memberi wawasan tentang aspek yang selama ini dipertanyakan seperti suhu tinggi pada bintik matahari.

Tim NASA berharap gambar matahari yang selanjutnya bisa ditangkap akan menyuguhkan data yang lebih baik.

Teleskop itu juga punya potensi menangkap nanoflare yang selama ini dijadikan hipotesis. Nanoflare sendiri adalah versi kecil dari suar raksasa matahari yang meletus dengan partikel beradiasi tinggi dan dipercaya sebagai sumber panas yang luar biasa.

Nanoflare, yang diyakini ada oleh para peneliti, bisa menjelaskan alasan mengapa atmosfer terluar matahari, korona, bisa mendesiskan panas. 'Misteri' itu dinamakan "coronal heating problem". Suhu rata-rata korona mencapai 1 juta derajat celcius.

"NuSTAR akan sangat peka terhadap kegiatan terlemah sinar X pada atmosfer matahari dan itu kemungkinan termasuk nanoflare," kata Smith.

Tim peneliti berharap jika NuSTAR bisa menangkap aksi nanoflare, itu berarti teka-teki selama ini bisa dipecahkan.

Credit CNN Indonesia

NATO akhiri perang Afghanistan setelah 13 tahun


NATO akhiri perang Afghanistan setelah 13 tahun
Tentara Amerika Serikat dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO bersiaga sementara pekerja memasukkan kotak-kotak suara ke atas sebuah truk, untuk dibawa ke Kabul untuk diaudit untuk pemilu ulang, di Jalalabad, Afghanistan, pada foto 20 Juli 2014 (REUTERS/Parwiz)
 
 
 
Kabul (CB) - NATO pada Minggu secara resmi mengakhiri 13 tahun perang di Afghanistan.
Pengakhiran misi tempur itu ditandai dengan upacara kecil yang dilangsungkan di Kabul.

Upacara dilakukan secara rahasia karena adanya ancaman serangan-serangan oleh Taliban di ibu kota negara Afghanistan itu.

Kabul telah berkali-kali dihantam dengan pemboman bunuh diri serta serangan-serangan bersenjata dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Bersama-sama... kita telah mengangkat rakyat Afghanistan dari kegelapan dan keputusasaan serta memberi mereka harapan untuk masa depan," kata komandan NATO, Jenderal AS John Campbell di depan para tentara yang berkumpul.

Pada 1 Januari, misi tempur Pasukan Pembantu Keamanan Internasional (ISAF), yang telah kehilangan 3.485 tentaranya sejak 2001, akan digantikan dengan misi "pelatihan dan bantuan" NATO.

Pasukan asing dengan beranggotakan sekitar 12.500 personel yang tetap tinggal di Afghanistan tidak akan dilibatkan dalam pertempuran langsung, namun akan membantu tentara dan polisi Afghanistan dalam peperangan melawan Taliban, kelompok gerilyawan yang berkuasa pada 1996 hingga 2001.

Jumlah pasukan yang bergabung dengan persekutuan militer NATO mencapai puncaknya pada 2011, yaitu ketika pasukan sekutu berkekuatan 130.000 tentara dari 50 negara.

"Saya berharap kalian bangga telah memberikan dampak positif dan akan terus melakukannya terhadap rakyat Afghanistan," kata Campbell dalam pidato yang dikeluarkan oleh ISAF melalui Twitter --karena penyiaran langsung dilarangan atas alasan keamanan.

Campbell melipat bendera ISAF dan membentangkan bendera untuk misi baru, yang dinamakan Bantuan Tegas.

Polisi dan tentara Afghanistan yang tewas mencapai lebih dari 4.600 personel dalam 10 bulan pertama 2014. Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah keseluruhan tentara ISAF yang tewas sejak 2001.

Credit ANTARA News

TNI AU akan lanjutkan pencarian AirAsia



TNI AU akan lanjutkan pencarian AirAsia
Pencarian Pesawat Airasia Pilot Pesawat CN235 Skuadron Udara 800 Wing Udara 1 Puspenerbal, Mayor laut (P) M. Naim (kedua kanan) melihat peta ketika melakukan penentuan titik lokasi pencarian pesawat AirAsia Airbus 320 QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak setelah mendarat di Lanudal Jakarta Pondok Cabe Jakarta, Minggu (28/12). Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) mengerahkan dua pesawat patroli maritim (patmar) CN245 dan heli Basarnas jenis Dolphin, untuk melakukan pencarian pesawat AirAsia yang hilang kontak itu di utara Kepulauan Karimun Jawa. (ANTARA FOTO/Eric Ireng)
 
Jakarta (CB) - TNI Angkatan Udara akan kembali melanjutkan pencarian dan melakukan operasi Search And Rescue pesawat Airbus 320 AirAsia yang hilang kontak setelah 42 menit terbang dari Surabaya menuju Singapura.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto, di Jakarta, Minggu, mengatakan pencarian pesawat AirAsia dengan menggunakan pesawat Boeing 737 Intai Maritim dan C-130 Hercules dari Lanud Halim Perdanakusuma, di perairan antara pulau Belitung dan ke timur pulau Galam serta ke utara Pulau Cerutu, masih nihil.

Skuadron 31 Lanud Halim pada hari pertama pencarian melibatkan sebuah pesawat Hercules A-1323 dengan Pilot Mayor Pnb Akal Juang dan dalam pencarian diikuti 11 wartawan ibukota berangkat dari Halim Perdanakusuma pada pukul 13.10 WIB.

Setelah melaksanakan pencarian di lokasi tempat hilangnya pesawat AirAsia selanjutnya mendarat kembali di Halim pada pukul 18.40 WIB untuk disiapkan kembali melaksanakan misi pencarian pada Senin (29/12).

Credit ANTARA News

Analisis Lapan Kuatkan Dugaan AirAsia QZ8501 Gagal Hindari Awan Kumulonimbus



 Lapan Pola angin di sekitar lokasi AirAsia QZ8501 terakhir terdeteksi, di antara Belitung Timur dan Kalimantan.

CB - Analisis cuaca yang dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menguatkan dugaan pesawat AirAsia QZ8501 gagal menghindari awan tebal kumulonimbus yang berada pada rute penerbangannya.

Keberadaan awan kumulonimbus dalam pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut sebelumnya dinyatakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/12/2014).

Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG, Syamsul Huda, mengungkapkan bahwa sejak lepas landas dari Surabaya, AirAsia QZ8501 terbang dalam kondisi cuaca berawan. Saat sampai di wilayah antara Belitung dengan Kalimantan, pesawat menghadapi cuaca yang lebih buruk.

Wilayah di antara Belitung dan Kalimantan adalah lokasi terakhir pesawat terdeteksi seperti yang dinyatakan oleh Flightradar24 dan pemerintah Indonesia dalam keterangan pers hari ini.

"Pesawat menghadapi awan yang sangat tebal di lokasi (antara Belitung dan Kalimantan). Berdasarkan data, ketinggian puncak awan kumulonimbus yang dihadapi pesawat 48.000 kaki," kata Syamsul.



 
Lapan Citra cuaca MTSAT menunjukkan adanya awan tebal (warna merah) di sekitar lokasi AirAsia QZ8501 terakhir terdeteksi, antara Belitung Timur dan Kalimantan.

Pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murdjatmojo mengatakan QZ8501 itu sempat melakukan kontak terakhir dengan ATC di Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.12 WIB untuk memintan belok ke kiri dan naik hingga ketinggian 38.000 kaki.

Djoko mengatakan bahwa Air Traffic Controller (ATC) telah menyetujui permintaan untuk belok ke kiri, namun tidak dengan permintaan naik. Alasannya, terdapat pesawat lain pada ketinggian yang lebih tinggi.


Pengamat penerbangan, Yayan Mulyana, menuturkan, terdapat pesawat lain yang posisinya dekat dengan QZ8501, yaitu  Garuda Indonesia GIA602 pada 35.000 kaki, Lion Air LNI763 pada 38.000 kaki, AirAsia QZ502 pada 38.000 kaki, dan Emirates UAE409 pada 35.000 kaki.

"Kontak terakhir disebut QZ8501 minta menambah ketinggian 6.000 feet dari 32.000 feet. Kemungkinan pilot langsung menaikkan ketinggian, tidak memutar dulu misalnya, tetapi tidak terkejar untuk menghindari awan CB," kata Yayan.


Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin, mengungkapkan bahwa adanya dinamika cuaca yang sangat aktif, adanya awan kumulonimbus, dan terdapatnya pesawat di ketinggian lebih tinggi menyulitkan QZ8501.

Awan kumulonimbus terbentuk karena adanya penguapan air laut yang hangat dengan cepat. Awan ini memang tebal, bisa mencapai ribuan kilometer dan memang sulit dihindari dengan tiba-tiba.

"Kemungkinan pesawat mengalami turbulensi hebat karena tidak bisa menghindar dari awan kumulonimbus yang menjulang tinggi. Pesawat tidak mampu menghindar walaupun dengan naik ke atas. Belok ke kanan atau ke kiri juga sulit, akhirnya harus masuk," ungkap Thomas.

Dengan masuk, Thomas mengungkapkan, pesawat akan mengalami goncangan hebat. "Jika memang masuk, saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi mungkin pesawat tidak bisa dipertahankan ketinggiannya," imbuh Thomas.

Kondisi mungkin dapat lebih buruk dengan adanya angin. Data Satellite Disaster Early Warning System (Sadewa) milik Lapan menyatakan, ada angin yang bertiup kencang di sekitar lokasi QZ8501 terakhir terdeteksi.

Menurut BMKG, kecepatan angin disekitar hilangnya kontak pesawat pada ketinggian 30.000 kaki yaitu 20 knot. Sedangkan pada ketinggian di atas 34.000 kaki, kecepatan anginnya 25 knot.

 
Flightradar24 Lokasi terakhir pesawat Air Asia QZ8501 yang direkam situs Flightradar24.

Nasib pesawat hingga kini belum diketahui. Masuk ke turbulensi juga belum tentu berarti pesawat akan hancur. Hingga petang ini, pencarian masih terus dilakukan di sekitar Bangka dan Belitung.

QZ 8501 membawa 155 penumpang, di mana 149 diantaranya adalah warga negara Indonesia. Pesawat itu seharusnya tiba di Changi Airport pada pukul 8.30 waktu Singapura. Pesawat yang hilang adalah jenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC.

Credit KOMPAS.com

Ini Kronologi Hilangnya Pesawat AirAsia QZ8501


 
Reska K. Nistanto/KOMPAS.com PK-AXC, Airbus A320-200 milik maskapai Indonesia AirAsia yang hilang pada Minggu (28/12/2014) pagi.


TANGERANG, CB- Kementerian Perhubungan merilis kronologi hilangnya pesawat AirAsia AWQ8501 dalam jumpa pers di kantor Otoritas Bandara Wilayah II, Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (28/12/2014). Pesawat dengan muatan 155 penumpang itu diperkirakan jatuh di perairan Tanjung Pandang dan Pontianak.
Berikut kronologi hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 seperti yang diungkapkan Direktur Perhubungan Udara Direktur Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo:
- Pukul 05.36, pesawat berangkat dari Surabaya menuju Singapura dengan ketinggian 32.000 kaki. Pesawat dilaporkan mengikuti jalur yang biasa ditempuh antara Surabaya dan Singapura yaitu M635.
- Pesawat kontak terakhir dengan Air Traffic Control Jakarta pukul 06.12. Dalam kontak itu, pilot meminta menghindar ke arah kiri dan meminta izin untuk naik ke ketinggian 38.000 kaki. Permintaan pilot disetujui oleh pihak ATC.
- Pukul 06.16, pesawat masih ada di layar radar
- Pukul 06.17, pesawat hanya tinggal sinyal di dalam radar ATC
- Pukul 06.18 pesawat hilang dari radar. Yang ada, di radar tinggal data rencana terbang. Seharusnya, di dalam radar ada data lain yakni realisasi terbang namun data itu hilang.
- Pukul 07.08, pesawat dinyatakan INCERFA, yakni tahap awal hilangnya kontak. Pihak dirjen perhubungan melakukan kontak ke Basarnas.
- Pukul 07.28, pesawat dinyatakan  ALERFA, tahap berikut dalam menyatakan pesawat hilang kontak
- Pukul 07.55, pesawat dinyatakan DETRESFA atau resmi dinyatakan hilang.
"Lokasi hilang kontak yakni antara Tanjung Panda dan Pontianak agak ke selatan. Basarnas masih mencari posisinya itu karena ELT yang biasa pesawat itu jatuh, akan ada transmisi, ini belum ada," kata Djoko.
Adapun, Pesawat AirAsia ini mengangkut 155 orang penumpang yang terdiri dari dewasa 138 orang, anak-anak 16 orang, dan bayi/balita 1 orang. Pesawat juga diawaki 2 orang pilot dan 4 orang cabin crew.
Pilot in command yakni Kapten Irianto dan flight officer Remi Emmanuel Plesel.


Credit KOMPAS.com





Jumat, 26 Desember 2014

Menko Maritim: Polri dan TNI AL bisa Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan


Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dalam rakor industri galangan kapal/Ant/Puspaperwitasari.
Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dalam rakor industri galangan kapal/Ant/Puspaperwitasari.


CB, Jakarta: Indonesia memiliki payung dan dasar hukum yang kuat untuk menenggelamkan kapal-kapal asing ilegal yang mencuri ikan di wilayah laut RI. Aparat di lapangan diminta tidak ragu-ragu untuk menenggelamkan kapal-kala itu agar ada efek jera.

"Undang-undang kita mengatur hal itu," kata Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo kepada Metrotvnews.com saat bertandang ke kantor Metro TV di Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (26/12/2014).

Payung hukum yang dimaksud Indroyono adalah Pasal 69 UU No 45/2009 tentang Perikanan. Ayat 1 Pasal tersebut berbunyi, "Kapal Pengawas Perikanan berfungsi melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di bidang perikanan dalam wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia."

Ayat 4 berbunyi, "Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat 1, penyidik dan atau pengawas perikanan dapat melakukan tindakan khusus berupa pembakaran dan atau penenggelaman kapal perikanan yang berbendera asing berdasarkan bukti permulaan yang cukup."

Indroyono menjelaskan, dalam UU itu Polri dan TNI Angkatan Laut bisa bertindak sebagai penyidik. Sedangkan kejaksaan sebagai penuntut umum. Kalau penyidik itu mendapati atau menangkap tangan kapal asing ilegal yang mencuri ikan di wilayah RI, kapal bisa dibakar atau ditenggelamkan.

"Apakah Polri dan TNI AL bisa menenggelamkan? Bisa," jelas Indroyono. Tentu penenggelaman dilakukan setelah awak kapal dipindahkan agar tidak menjadi korban. Indroyono membantah tidak ada dasar kuat penenggelaman kapal asing ilegal itu.

Proses penenggelaman menunggu proses hukum di pengadilan inkracht apabila kapal-kapal asing ilegal pencuri ikan itu harus menjalani penyidikan terlebih dahulu. Ini terjadi apabila kapal itu digiring ke penggir untuk bersandar. Namun, jelas Indroyono, proses penenggelaman bisa langsung dilakukan apabila kapal-kapal itu tertangkap tangan.


Credit Metrotvnews.com

Polri Diingatkan Perkuat Sistem Penjagaan Tahanan


Ilustrasi tahanan



JAKARTA, CB - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengingatkan Kepolisian RI agar melakukan pembenahan dalam sistem penjagaan tahanan. Dari data yang dimiliki IPW, selama tahun 2014, terdapat 62 tahanan kepolisian yang berhasil melarikan diri.
"Ini menunjukkan bahwa Polri belum mampu mengamankan sel tahanannya," kata Neta, dalam keterangan pers, Jumat (26/12/2014).
Neta mengatakan, jumlah tahanan polisi yang kabur selama 2014, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013. Pada 2013, tahanan polisi yang kabur hanya 30 orang. Padahal, menurut Neta, angka tersebut sempat mengalami penurunan. Pada tahun 2012 jumlah tahanan kabur mencapai 93 tahanan, dari 26 sel tahanan polisi.
Tidak hanya lalai dalam menjaga tahanan agar tidak kabur, IPW juga menilai Polri gagal memberikan keamanan bagi para tahanan. Data IPW menunjukan, selama 2014, terdapat 5 tahanan yang tewas bunuh diri di empat Polsek.
Kemudian, dua tahanan tewas di dua Polres, dua tahanan tewas di dua Polda, dan satu tahanan wanita berusia 24 tahun diperkosa oleh dua tahanan pria di Polsek di daerah Sulawesi. Menurut Neta, kaburnya para tahanan bisa menimbulkan teror dan acaman bagi masyarakat. Selain itu, kaburnya para tahanan hanya membuang anggaran, karena untuk menangkap kembali para tahanan kabur, membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Untuk itu, IPW mendesak Polri, agar segera melakukan pembenahan dalam sistem penjagaan tahanan, sekaligus membenahi sisi kemanan di dalam sel, terutama di Kepolisan Sektor.
"Tahun 2015, masalah-masalah seperti ini perlu segera dibenahi, sehingga Polri dapat memberikan rasa aman," kata Neta.


Credit KOMPAS.com

Kala Kuntoro Merebut Restu Hasan Tiro di Stockholm

 Kala Kuntoro Merebut Restu Hasan Tiro di Stockholm 
 Kuntoro Mangkusubroto (kanan) mengaku bertemu dan meminta restu pemimpin tertinggi Gerakan Aceh Merdeka, Hasan Tiro, pada saat dirinya menjadi Ketua Badan Rehabillitasi dan Rekonstruksi NAD-NIAS, 2007 silam. (Detik Foto/Rachman Haryanto)
 
 
Jakarta, CB -- Saat itu baru dua tahun Kepala Badan Rekosntruksi dan Rehabilitasi Aceh-Nias, Kuntoro Mangkusubroto berbenah di tanah rencong. Pada medio 2007, tiba-tiba ia mengingat masih ada yang belum sempat dikerjakannya. Tugas itu adalah bertemu dan tentunya meminta restu pemimpin tertinggi Gerakan Aceh Merdeka, Hasan Tiro.

“Hal itu tetap perlu saya lakukan demi keamanan, terutama bagi para pekerja asing,” kata Kuntoro saat ditemui CNN Indonesia, Senin pekan lalu di Jakarta.

Dengan berbagai cara kemudian ia mengusahakan pertemuan penting itu. Dari satu dua kontaknya di Aceh, akhirnya kesempatan itu pun ia peroleh.

Tanpa membuang waktu, Kuntoro terbang ke Stockholm. Cerita menarik hadir saat ia menanyakan perlu bawa oleh-oleh apa untuk sang Wali Nanggroe. “Saya pikir harus bawa duit, mati kalau memang harus bawa duit,” katanya.

“Bawa saja peta kamu,” kata sang penjaga kontak seperti yang ditirukan Kuntoro.

Kepergian Kuntoro ke Swedia diakuinya tanpa restu Jakarta. Di Aceh, Meski perdamaian sudah diteken Agustus 2005, tapi ketegangan antara mantan kombatan dan tentara masih saja terasa. “Hal itu yang perlu dipecahkan sebab pekerjaan rekonstruksi melibatkan pihak asing, satu saja celaka bahaya bagi bantuan,” katanya.

Tiba di Swedia

Sesampainya di ibu kota Swedia, Kuntoro berasa menjadi pemeran film spionase. Proses untuk bertemu dengan Hasan Tiro menurutnya sangat unik dan berbelit. Itu dibuat mungkin demi keamanan sang pemimpin tertinggi itu sendiri. “Semua jalur pertemuan direkayasa. Mulai dari hotel, lalu meeting point, jalur perjalanan dan penjemputan semua diatur rapi,” katanya.

Kuntoro lantas di bawa ke sebuah apartemen di pinggiran kota Stockholm. Dari beberapa informasi dan literatur serta situs yang memuat soal cerita pertemuan ini, apartemen tempat tinggal Hasan Tiro beralamatkan di Apartemen Alby Blok 11 Norsborg, Stockholm, Swedia. Sebuah tempat yang sudah ia tinggali selama lebih dari dua puluh tahun.

“Setelah naik lift, saya akhirnya berhenti di depan sebuah pintu besi yang dikunci dari luar, setelah dibuka seorang tua memakai jas berdasi nampak menunggu saya,” kata Kuntoro menerangkan detil pengalamannya.

Kuntoro masih ingat, percakapan berlangsung selama satu jam dalam bahasa Inggris. Hal itu memang diwanti betul sejak ia berada di Banda Aceh. Entah kenapa. Turut hadir dalam pertemuan singkat namun hangat itu, dr. Zaini Abdullah yang kini menjabat sebagai Gubernur Aceh.

Dalam pertemuan yang dinilai Kuntoro penuh antusias itu, Hasan Tiro membuka kado persembahan sang kepala BRR, yakni peta rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh. Di depan Kuntoro ia lantas meminta penjelasan. Setelah dijelaskan, Hasan Tiro terlihat puas dan tanpa terasa satu jam berlalu begitu saja.

“Saya minta tolong dibantu agar para pekerja asing tak diganggu dan semua pihak termasuk kombatan menjaga perdamaian, setelah itu memang benar tenang,” kata Kuntoro. “Menariknya tak ada sama sekali titipan atau vested interest soal Aceh dari Hasan Tiro kepada saya.”

Sejatinya, itu adalah pertemuan rahasia. Sehingga tak pada sembarang orang Kuntoro bercerita soal bagaimana ia bisa mendapat restu dari Hasan Tiro orang nomor satu dalam Gerakan Aceh Merdeka. “Saya lakukan demi Aceh, realistik saja, apabila tak aman atau ada satu saja pekerja donor yang ditembak lalu mati, semua bantuan untuk Aceh bisa berhenti,” katanya mengulang perkataannya.



Credit CNN Indonesia

Waspadai Korut, Jepang Perkuat Keamanan Siber


Waspadai Korut, Jepang Perkuat Keamanan Siber 
 Pemerintah Jepang memerintahkan praktisi pertahanan siber, diplomat, dan pejabat lain untuk meningkatkan keamanan siber, terutama pada infrastruktur negara dan layanan publik. (Reuters/Thomas Peter)
 
 
Tokyo, CB -- Pemerintah Jepang merasa khawatir akan menjadi sasaran empuk serangan siber yang diduga berasal dari Korea utara setelah sistem komputer Sony Pictures Entertainment dibobol oleh peretas. Negeri Sakura ini memperkuat pertahanan siber pada seluruh infrastruktur negara.

Pusat Keamanan dan Informasi Nasional di Jepang bekerja melalui berbagai kementerian, menekan setiap perusahaan untuk meningkatkan keamanan mereka dari serangan siber, termasuk lembaga negara.

Fungsi dasarnya adalah untuk menghadapi serangan siber, menjaga layanan penting seperti jaringan listrik, pasokan gas dan jaringan transportasi.

Proses peningkatan keamanan ini akan melibatkan ahli pertahanan siber, diplomat, dan pejabat yang membuat kebijakan tertulis dalam melakukan perumusan peraturan. Perundingan ini akan dilakukan akhir pekan nanti di kantor Perdana Menteri Shinzo Abe.

"Jepang terus menjaga kontak dengan Amerika Serikat dan mendukung menangani kasus ini," kata Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga seperti dikutip dari Reuters.

Suga mengakui bahwa pemerintahan Jepang sangat berusaha mengatasi ancaman kejahatan komputer, terutama yang disponsori oleh negara.

Perusahaan asal Jepang tercatat rentan terhadap serangan siber. Menurut survei keamanan yang dilakukan oleh Trend Micro, tingkat keamanan siber perusahaan di Jepang hanya mendapat rating rata-rata sebesar 58,5 dari total 100 poin.

Hanya beberapa perusahaan teknologi dan penyedia internet saja yang mencapai angka lebih dari 70. Jaringan transportasi, infrastruktur medis, dan pelayanan kesejahteraan, terbilang sangat lemah.

"Tidak ada cara yang dapat menjamin bahwa peretas tidak akan mendapatkan akses," kata Atsuro Nishimoto, CEO perusahaan LAC Co., perusahaan keamanan siber yang bekerja sama dengan polisi Jepang.

"Satu-satunya cara yang dapat Anda lakukan adalah menutup jaringan internet Anda," lanjutnya.

Amerika Serikat menuding Korea Utara berada di balik serangan terhadap Sony Pictures Entertainment pada 24 November lalu yang membuat sejumlah data penting perusahaan bocor, termasuk data gaji karyawan dan data pribadi selebritas.

Akhir Desember ini, jaringan internet Korea Utara dilaporkan mati selama 9 jam namun berhasil aktif kembali. Hal macam ini dikhawatirkan dapat memicu perang siber di antara negara.
Credit CNN Indonesia

Israel beli empat kapal perang Jerman



Israel beli empat kapal perang Jerman
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (REUTERS/Baz Ratner )
 
 
Jerusalem (CB) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (25/12) mengkonfirmasi bahwa Israel telah membeli empat kapal perang, yang dilaporkan untuk membantu mengamankan ladang gas lepas pantainya.

"Dengan gembira saya mengumumkan bahwa tiga hari lalu kami menambah satu komponen penting pada pasukan pertahanan kami. Kami membeli empat kapal baru Saar," kata Netanyahu saat upacara kelulusan pilot Angkatan Udara Israel.

"Negara Israel sedang membangun pasukan pertahanan kami dari tahun ke tahun, dari dasawarsa ke dasawarsa, dengan pesawat, kapal selam, sistem pertahanan udara seperti Iron Dome dan rudal Arrow, dan dengan beberapa senjata serang paling canggih di dunia," katanya.

Beberapa laporan media setempat telah menyatakan Israel akan menggunakan kapal baru klas Saar untuk melindungi ladang gas yang baru ditemukannya --Tamar dan Leviathan-- dari kemungkinan serangan teror di tembakat roket Hizbullah.

Netanyahu juga berterima kasih kepada Kanselir Jerman Angela Merkel "atar komitmennya dan bantuannya yang terus-menerus buat keamanan kami", demikian laporan Xinhua.

Menurut sura kabar Jerman Bild am Sonntag, Pemerintah Jerman menyumbang 115 juta euro bagi kesepakatan sebesar satu miliar euro.

Jerman muncul sebagai pemasok utama Angkatan Laut Israel, setelah negeri tersebut mengirim kapal selam keempat klas-Dolphin pada September ke negara Yahudi itu.

Jerman seringkali mensubsidi proyek pertahanan di Israel sebagai bagian dari penebusan dosanya atas Holocaust Nazi selama Perang Dunia II.


Credit ANTARA News

Menhan Minta TNI Hindari Konflik


Ryamizard Ryacudu
Ryamizard Ryacudu 


CB, DENPASAR -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kembali mengingatkan kepada prajurit TNI agar menjaga kekompakan baik sesama prajurit maupun dengan aparat dan instansi lain untuk menghindari konflik.
"Itu (konflik) tidak boleh terjadi. Makanya saya menekankan terus-menerus," katanya usai memberikan pengarahan kepada ratusan prajurit di jajaran Komando Daerah Militer IX/Udayana di Denpasar, Jumat (26/12).
Pengarahan tersebut diikuti oleh sedikitnya 516 prajurit baik dari personel TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Ia juga meminta kepada setiap atasan atau Panglima di setiap Kodam di Tanah Air khususnya Kodam Udayana untuk mengingatkan hal tersebut kepada bawahannya.
"Ini menjadi perhatian dari atasan juga agar terus-menerus disampaikan," perintahnya.
Kepada para pimpinan dan panglima, Ryamizard menegaskan untuk selalu memotivasi prajurit untuk meningkatkan kinerja, pemberdayaan pertahanan negara, bela negara, menghormati dan memelihara kearifan lokal serta menghindari pernyataan kontraproduktif yang dapat meresahkan masyarakat.
Penekanan Ryamizard tersebut berkaca dari pengalaman sebelumnya di mana oknum TNI terlibat bentrok dengan oknum dari kepolisian yang berawal dari permasalahan pribadi namun kerap menyeret institusi sehingga berujung bentrok dan korban jiwa.
Selain mengingatkan para prajurit untuk menjaga kekompakan, dalam pengarahannya, ia juga meminta prajurit untuk menjaga loyalitas tegak lurus kepada presiden bukan sebaliknya loyalitas ganda.
"Loyalitas tegak lurus dari atas ke bawah. Tidak perintah selain itu. Jangan sampai presiden 'ngomong' apa, yang lain tidak didengarkan," tegasnya.


Credit REPUBLIKA.CO.ID

Menanti Kebangkitan Maritim Indonesia



Ilustrasi. Antara/M Risyal Hidayat



CB, Jakarta: “Nenek moyangku orang pelaut. Gemar mengarung luas samudra. Menerjang ombak tiada takut. Menempuh badai sudah biasa”.

Sekilas lirik lagu anak-anak tersebut terkesan tanpa makna. Tapi jika kita pahami lebih lanjut, di setiap pilihan kata tersebut menyiratkan bahwa Indonesia memang dikenal sebagai negara maritim sejak dulu kala.

Bagaimana tidak, Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya garis pantai di hampir setiap pulau di Indonesia (± 81.000 km) yang menjadikan Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Kekuatan inilah yang mestinya merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia.

Pengembangan ekonomi kelautan mestinya dijadikan sebagai prime mover pembangunan ekonomi. Pengembangan ekonomi kelautan dengan "menguasai laut" diarahkan pada upaya mengedepankan pembangunan ekonomi berbasis  sumber daya kelautan (ocean based resource).

Mengoptimalkan nilai tambah ekonomi sumber daya kelautan yang ada diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia, dengan didukung oleh pilar-pilar ekonomi berbasis daratan (land based economy). Aktivitas ekonomi di pesisir, laut, dan lautan sebagai ekonomi kelautan (ocean economy), perlu terus dioptimalkan nilai tambah ekonominya, antara lain dengan fokus pada sektor perikanan, pariwisata bahari, pertambangan laut, industri kelautan/maritim, transportasi laut, bangunan kelautan, dan jasa kelautan.

Pengembangan sektor tersebut sangat diperlukan mengingat besarnya potensi ekonomi maritim yang kita miliki, diperkirakan minimal sebesar USD171 miliar per tahun (Dekin, 2013). Namun ironisnya potensi tersebut ibarat "raksasa yang sedang tidur", belum dimanfaatkan secara optimal  nilai tambah ekonominya dalam pembangunan nasional. Potensi kekayaan pesisir dan laut juga belum menjadi basis ekonomi bagi pembangunan nasional, ditandai masih relatif belum berkembangnya kontribusi ekonomi bidang kelautan dalam produk domestik bruto (PDB) nasional.

Hingga kini kontribusi seluruh sektor kelautan terhadap PDB hanya sekitar 20 persen. Padahal negara-negara dengan potensi kekayaan laut yang lebih kecil ketimbang Indonesia, seperti Islandia, Norwegia, Jepang, Korea Selatan, Thailand dan Tiongkok,  kontribusi bidang kelautannya rata-rata sudah di atas 30 persen PDB. Pengalaman berharga negara Republik Rakyat Tiongkok dalam memacu pertumbuhan ekonomi setidaknya dapat dijadikan pelajaran berharga tentunya dengan modifikasi sesuai dengan kondisi sosial ekonomi Indonesia.

Ekonomi kelautan menjadi salah satu pilar kemajuan ekonomi Tiongkok, sejak awal diberlakukannya sistem ekonomi pasar dan modernisasi Tiongkok oleh Presiden Deng Xiaoping pada 1979, orientasi pembangunan kelautan menjadi platform pembangunan Negeri Tirai Bambu tersebut. Pembangunan infrastruktur, industrialisasi, dan kawasan ekonomi khusus secara masif dan kolosal diawali dari wilayah pesisir, mulai pantai selatan seperti Kota Shenzhen dan Guangzhou hingga pantai utara seperti Shanghai dan Dalian.

Pelabuhan laut kelas dunia, industri galangan kapal, elektronik, automotif, IT, perikanan tangkap, budi daya laut, bioteknologi kelautan, dan beragam industri lainnya dibangun di sepanjang wilayah pesisir.  Setelah itu,baru dibangun wilayah-wilayah darat di bagian hulu (upland areas) sesuai dengan potensi lokalnya.

Sebagai tambahan, Data Food and Agriculture Organization di 2012, Indonesia pada saat ini menempati peringkat ketiga terbesar dunia dalam produksi perikanan di bawah Tiongkok dan India. Selain itu, perairan Indonesia menyimpan 70 persen potensi minyak karena terdapat kurang lebih 40 cekungan minyak yang berada di perairan Indonesia. Dari angka ini hanya sekitar 10 persen yang saat ini telah dieksplor dan dimanfaatkan.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum merasakan peran signifikan dari potensi maritim yang dimiliki yang ditandai dengan belum dikelolanya potensi maritim Indonesia secara maksimal. Dengan beragamnya potensi maritim Indonesia, antara lain industri bioteknologi kelautan, perairan dalam (deep ocean water), wisata bahari, energi kelautan, mineral laut, pelayaran, pertahanan, serta industri maritim, sebenarnya dapat memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Namun, fakta yang ada di lapangan tidak seindah asumsi-asumsi tersebut. Misalnya saja, luas wilayah laut Indonesia yang besar dan membuat Indonesia melimpah dan kaya akan ikan itu ternyata tidak bisa dinikmati masyarakat Indonesia. Karena pada kenyataannya banyak dari penduduk kita yang kekurangan gizi, utamanya protein hewani dari asupan ikan.

Akibatnya, banyak bayi Indonesia yang terlahir dengan tingkat kecerdasan di level 89, masih di bawah rerata ASEAN yang mencapai 91,3. Capaian Indonesia tersebut juga hampir menduduki posisi paling buncit diantara negara-negara ASEAN lainnya.

"Padahal kita negara kepulauan dan memiliki laut yang luas. Kita punya ikan dimana-mana masa kekurangan protein hewani, padahal ikannya banyak," ujar Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Saut P Hutagalung beberapa waktu lalu.

Menurut Saut, hal tersebut dipengaruhi karena konsumsi rerata ikan Indonesia masih terbilang rendah. Saat ini sendiri, tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia hanya sebanyak 35 kilogram (kg) per kapita/tahun.

"Maka itu kita harus tingkatkan. Target tahun ini konsumsi ikan sebanyak 37,8 kg per kapita/tahun. Harus kita dorong, karena Jepang sendiri sudah 70 kg (per kapita/tahun) dan Malaysia mencapai 60 kg (per kapita/tahun)," tukas Saut.

Dengan potensi laut Indonesia yang demikian besar dan belum tergarap tersebut, jangan heran jika Indonesia kerap menjadi incaran negara asing. Sebut saja beberapa kasus yang belakangan ini mencuat, yakni pencurian ikan di perairan Indonesia, menjadi bukti nyata bahwa laut Indonesia menyimpan anugerah Tuhan yang tak terkira hingga pihak luar pun tergiur untuk turut mengeksploitasi dan menikmatinya.

Upaya Pemberantasan Praktek Pencurian Ikan

Buruknya pengawasan laut, misalnya, telah mengubah perairan Indonesia yang kaya tersebut menjadi sasaran empuk praktik pencurian ikan. Kekayaan laut kita dicuri, ikan-ikan kita dirampok. Namun, puluhan tahun hal itu berlangsung, kita lebih banyak diam. Kapal-kapal asing pencuri ikan pun leluasa beraksi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengakhiri pembiaran itu. Ia ingin aksi kapal-kapal pencuri itu dihentikan dan kewibawaan Indonesia di perairan ditegakkan. Semangat itu setidaknya tertangkap dari pernyataan Jokowi saat menanggapi usulan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti beberapa waktu lalu untuk menenggelamkan kapal asing pencuri ikan.

Dalam sidak di atas kapal roro yang sedang melaju dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni, Lampung, Jokowi kembali memerintahkan kepada Polri dan TNI untuk mendukung usulan Susi Pudjiastuti menenggelamkan kapal asing pencuri ikan. Tidak berhenti sebagai pernyataan, perintah Presiden itu juga sudah mulai dipersiapkan oleh para pembantunya. Sejumlah menteri Kabinet Kerja pun terus mematangkan dasar-dasar kebijakan untuk mengimplementasikan perintah tersebut. Dengan begitu, efek jera di kalangan para pencuri ikan dapat tercipta. Efek itu akan terbentuk jika pemerintah menunjukkan ketegasan dalam penegakan hukum.

Kita juga sangat setuju dan bahkan mendesak kebijakan menenggelamkan kapal pencuri ikan itu segera dieksekusi di lapangan. Selama ini kita hanya bisa geram karena para pencuri asing itu menjarah ikan di lautan kita dengan leluasa sehingga negara dirugikan sekitar Rp300 triliun setiap tahun. Selama ini tidak ada langkah yang kuat untuk menghentikan praktik kejahatan itu.

Dalam Pasal 69 ayat 4 Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan disebutkan bahwa penyidik dan atau pengawas perikanan dapat menenggelamkan kapal perikanan berbendera asing berdasarkan bukti permulaan yang cukup.

Tentunya, para awak kapal asing pencuri ikan yang akan ditenggelamkan harus diselamatkan terlebih dahulu. Disamping itu, kebijakan tersebut disampaikan dengan baik kepada negara-negara asal pencuri ikan sehingga kelak hal itu tidak mengganggu hubungan diplomasi dengan negara terkait.

Namun, penciptaan efek jera dengan menenggelamkan kapal pencuri ikan tidak boleh ditunda-tunda lagi. Sudah saatnya kewibawaan kita di laut ditegakkan. Inilah awal untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi poros maritim dunia.


Credit Metrotvnews.com