Langkah ini sebab Perang Yaman dan kasus Jamal Khashoggi
CB,
HELSINKI— Finlandia memutuskan untuk menghentikan penjulanan senjata
dan peralatan militer ke Arab Saudi. Langkah pemerintah Finlandia ini
mengikuti Denmark dan Jerman.
Dilansir
USAtoday, Ahad (25/11), keputusan Finlandia didasari pada krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Yaman.
Banyak negara mengambil langkah untuk menghentikan penjualan senjata dengan kerajaan atas peperangan di Yaman.
Dalam
perang itu, koalisi Saudi memerangi pemberontak Houthi. Perang Yaman
telah menewaskan ribuan orang, termasuk anak-anak. Sementara itu jutaan
orang berada di ambang kelaparan.
Kementerian Luar
Negeri Finlandia mengatakan, pemerintah tidak akan mengizinkan lisensi
ekspor senjata ke pemerintah Saudi. Pemerintah membahas masalah ekspor
senjata dan memutuskan bahwa dalam situasi saat ini tidak ada dasar
untuk otorisasi ekspor senjata baru ke Arab Saudi atau Uni Emirat Arab.
“Dalam
pertimbangannya, pemerintah menekankan situasi kemanusiaan yang
mengkhawatirkan di Yaman, " kata Kementerian Luar Negeri Finlandia dalam
sebuah pernyataan.
Finlandia dan Denmark membuat
pengumuman setelah Jerman mendesak negara-negara Eropa untuk
menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi pada bulan lalu.
Denmark
menyebut keputusannya untuk menangguhkan penjualan senjaata ke Saudi
terkait kasus kematian jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.
Menteri
luar negeri Denmark, Anders Samuelsen, menyebut rezim Saudi melakukan
banyak kerusakan di berbagai bidang. "Denmark memutuskan menghentikan
ekspor peralatan militer karena semakin memburuknya situasi di Yaman
dan pembunuhan Jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi," katanya.
Samuelsen
berharap keputusan Denmark dapat menciptakan momentum lebih lanjut dan
membuat banyak negara Uni Eropa mendukung implementasi dari kerangka
kerja peraturan UE di bidang ini.
Laporan AP pada 2017, keseluruhan ekspor Denmark ke Arab Saudi sekitar 763 juta dolar AS.
"Keputusan itu diambil setelah diskusi baru-baru ini dengan menteri luar negeri lainnya di Uni Eropa," tambahnya.