Para senator akan mendorong penghentian senjata AS ke Saudi.
CB, WASHINGTON
– Beberapa senator AS dari Partai Republik pada Ahad (25/11) menentang
sikap Presiden AS Donald Trump terhadap Arab Saudi dalam kasus
pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi. Beberapa anggota parlemen
dari partai itu mengatakan Kongres harus segera mengambil tindakan.
Pekan
lalu, Trump berjanji akan tetap menjadi mitra setia Arab Saudi. Ia juga
mengatakan, belum jelas apakah putra mahkota Saudi Mohammad bin Salman
tahu tentang rencana pembunuhan Khashoggi bulan lalu di Konsulat Saudi
di Istanbul.
Trump meragukan penilaian CIA yang menyebutkan Pangeran
Mohammed telah memerintahkan pembunuhan Khashoggi. Meski demikian,
kepada wartawan agensi itu mengatakan belum memiliki kesimpulan yang
pasti.
"Saya tidak setuju dengan pernyataan
presiden. Ini tidak konsisten dengan kecerdasan (Pangeran Mohammad) yang
saya lihat," ujar Senator Republik Mike Lee, dalam acara
"Meet the Press" di NBC.
Dia mengutip pembunuhan Khashoggi sebagai alasan lain mengapa dia mendorong AS untuk tidak membantu Saudi dalam perang Yaman.
AS
pada 15 November lalu telah memberlakukan sanksi ekonomi terhadap 17
pejabat Saudi karena peran mereka dalam pembunuhan Khashoggi.
Para senator dari dua partai besar AS juga memperkenalkan undang-undang yang akan menangguhkan penjualan senjata ke Arab Saudi.
Senator
Partai Demokrat, Adam Schiff, yang akan menjadi ketua Komite Intelijen
House ketika Partai Demokrat mengambil kembali kendali atas kamar itu
pada Januari mendatang, telah berjanji akan membuka penyelidikan atas
kasus Khashoggi.
Dia juga akan mencari tahu apakah kepentingan pribadi Trump telah mempengaruhi kebijakannya terhadap Saudi.
"Dengar,
presiden tidak jujur dengan negara tentang pembunuhan Jamal Khashoggi.
Apa yang mendorong ini?" kata Schiff dalam program
"State of the Union" di
CNN.
Khashoggi,
kolumnis Washington Post dan kritikus Pangeran Mohammed, terbunuh pada 2
Oktober lalu. Riyadh awalnya menolak mengetahui tentang hilangnya
Khashoggi dan kemudian memberikan penjelasan yang kontradiktif.
"Saya
pikir kita perlu melihat lebih jauh. Namun, kami juga merupakan bangsa
yang sangat kuat ketika menyangkut hak asasi manusia, ketika menyangkut
aturan hukum," kata Senator Republik, Joni Ernst.
Meski
demikian, Ernst mengakui pentingnya Arab Saudi sebagai mitra strategis
AS. "Dan jika ada indikator bahwa pangeran terlibat dalam pembunuhan
ini, maka kita perlu benar-benar mempertimbangkan tindakan lebih
lanjut," tambah dia.
Senator-senator Partai Republik
lainnya, termasuk Lindsey Graham, Rand Paul, dan Bob Corker, juga tidak
tanggung-tanggung memberikan penilaian mereka tentang keterlibatan Arab
Saudi dalam pembunuhan Khashoggi.
"Saya tidak
pernah berpikir Gedung Putih akan bekerja sebagai humas untuk Putra
Mahkota Arab Saudi," ucap Corker, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri
Senat.