Turki menduga keduanya terlibat upaya menghilangkan jenazah Khashoggi.
CB,
ISTANBUL -- Pejabat Turki mengatakan dua anggota tim dari Arab Saudi
yang dikirim untuk membantu pemerintah Turki mengungkap kasus pembunuhan
jurnalis Jamal Khashoggi justru menutupi bukti.
Khashoggi dibunuh di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul beberapa
waktu lalu. Pejabat tersebut mengonfirmasi pada koran Turki,
Sabah,
bahwa ahli kimia Ahmad Abdulaziz al-Janobi dan ahli toksikologi Khaled
Yahya al-Zahrani ialah dua dari 11 investigator Saudi yang dikirim ke
Istanbul pada sembilan hari usai kematian Khashoggi.
Keduanya diduga terlibat dengan upaya menghilangkan jenazah Khashoggi. Kedatangan keduanya mengundang tanda tanya.
"Kami
percaya keduanya datang ke Turki dengan tujuan menutupi barang bukti
pembunuhan Jamal Khashoggi sebelum polisi Turki diperbolehkan mencari
tahu," kata pejabat pemerintah Turki yang enggan disebutkan namanya itu,
dilansir di
New York Post, Senin (5/11).
Diduga
keduanya sempat menjalankan operasi "pembersihan" di konsulat Arab Saudi
dan tinggal sementara di kediaman konsulat di Instanbul hingga 17
Oktober. Kemudian keduanya meninggalkan Turki tiga hari kemudian.
"Faktanya,
tim pembersihan dikirim dari Arab Saudi sembilan hari setelah
pembunuhan Khashoggi mendapat atensi pejabat tinggi Arab," ujarnya.
Khashoggi ialah kolumnis pada
The Washington Post.
Khashoggi sering mengkritisi pemerintah Arab dan pemimpinnnya pangeran
Muhammad bin Salman. Khashoggi menghilang secara misterius usai memasuki
konsulat Arab di Istanbul pada 2 Oktober.
Pejabat
pemerintah Arab mengklaim Khashoggi sudah meninggalkan kantor tersebut.
Tapi pernyataan itu dibantah lagi dengan mengatakan Khashoggi tewas
dalam aksi tak terencana. Belakangan, jaksa penuntut umum Arab, Saud
al-Mojeb akhirnya memastikan tewasnya Khashoggi karena pembunuhan
berencana.
Tuduhan pemerintah Turki soal keterlibatan
operasi pembersihan terhadap jenazah Khashoggi muncul usai Yasin Aktay
memberi petunjuk adanya kemungkinan tubuh Khashoggi dilenyapkan dengan
zat asam. Yasin ialah penasehat Presiden Recep Tayyip Erdogan.