WASHINGTON
- Sebuah pesawat jet tempur Su-27 Rusia yang dilengkapi dengan senjata
telah mencegat atau mengintersepsi pesawat mata-mata EP-3 Aries Amerika
Serikat (AS) di atas Laut Hitam. Pentagon mengecam manuver jet Moskow
yang mereka anggap tidak aman dan tidak profesional.
Insiden yang oleh Angkatan Laut AS untuk wilayah Eropa dinyatakan berbahaya itu berlangsung hari Senin, 5 November 2018.
"Interaksi ini tidak aman karena Su-27 melakukan lintasan berkecepatan tinggi langsung di depan pesawat misi, yang membuat pilot dan awak kami berisiko," kata Armada ke-6 Eropa AS, seperti dikutip dari akun Twitter resminya, @USNavyEurope.
Pesawat tempur Moskow dilaporkan menutup jarak pesawat Aries sebelum mengaktifkan afterburner, di mana bahan bakar dibuang ke dalam knalpot untuk menambah dorongan. Hal itu menyebabkan pesawat AS yang diintersepsi mengalami turbulensi.
Jet tempur Moskow berdengung keras dua kali di dekat pesawat mata-mata Washington. "Awak EP-3 melaporkan turbulensi setelah interaksi pertama, dan getaran dari yang kedua," imbuh pernyataan militer AS. "Durasi intersepsi sekitar 25 menit."
Militer Washington mengecam perilaku pilot tempur Moskow karena melakukan interaksi yang tidak bertanggung jawab di wilayah udara internasional. "Kami mengharapkan mereka untuk berperilaku dalam standar internasional yang ditetapkan untuk memastikan keamanan dan mencegah insiden, tindakan tidak aman meningkatkan risiko salah perhitungan dan potensi tabrakan di udara," lanjut pernyataan tersebut.
Pesawat EP-3 berbasis di Souda Bay, Yunani. Para pejabat AS mengatakan pesawat itu terbang dengan transponder navigasi yang mengumumkan posisinya, tetapi baik pilot Rusia maupun operator kontrol darat berusaha untuk melakukan kontak.
Kedutaan Rusia di AS dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa jet tempur Moskow sudah mengikuti semua prosedur keselamatan yang diperlukan.
"Para awak jet Su-27 melaporkan mengidentifikasi pesawat mata-mata EP-3 Aries AS dan menemaninya, mencegah pelanggaran wilayah udara Rusia dan mengikuti semua prosedur keselamatan yang diperlukan," bunyi pernyataan kedutaan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengakui insiden itu. Namun, kementerian tersebut bersikeras bahwa jet tempur Su-27 menjaga jarak aman dari pesawat EP-3.
"Awak pesawat tempur melaporkan telah mengidentifikasi pesawat pengintai elektronik AS dan mengiringinya untuk mencegah pelanggaran perbatasan Rusia, mengikuti semua pedoman keselamatan," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Russia Today, Selasa (6/11/2018).
Insiden yang oleh Angkatan Laut AS untuk wilayah Eropa dinyatakan berbahaya itu berlangsung hari Senin, 5 November 2018.
"Interaksi ini tidak aman karena Su-27 melakukan lintasan berkecepatan tinggi langsung di depan pesawat misi, yang membuat pilot dan awak kami berisiko," kata Armada ke-6 Eropa AS, seperti dikutip dari akun Twitter resminya, @USNavyEurope.
Pesawat tempur Moskow dilaporkan menutup jarak pesawat Aries sebelum mengaktifkan afterburner, di mana bahan bakar dibuang ke dalam knalpot untuk menambah dorongan. Hal itu menyebabkan pesawat AS yang diintersepsi mengalami turbulensi.
Jet tempur Moskow berdengung keras dua kali di dekat pesawat mata-mata Washington. "Awak EP-3 melaporkan turbulensi setelah interaksi pertama, dan getaran dari yang kedua," imbuh pernyataan militer AS. "Durasi intersepsi sekitar 25 menit."
Militer Washington mengecam perilaku pilot tempur Moskow karena melakukan interaksi yang tidak bertanggung jawab di wilayah udara internasional. "Kami mengharapkan mereka untuk berperilaku dalam standar internasional yang ditetapkan untuk memastikan keamanan dan mencegah insiden, tindakan tidak aman meningkatkan risiko salah perhitungan dan potensi tabrakan di udara," lanjut pernyataan tersebut.
Pesawat EP-3 berbasis di Souda Bay, Yunani. Para pejabat AS mengatakan pesawat itu terbang dengan transponder navigasi yang mengumumkan posisinya, tetapi baik pilot Rusia maupun operator kontrol darat berusaha untuk melakukan kontak.
Kedutaan Rusia di AS dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa jet tempur Moskow sudah mengikuti semua prosedur keselamatan yang diperlukan.
"Para awak jet Su-27 melaporkan mengidentifikasi pesawat mata-mata EP-3 Aries AS dan menemaninya, mencegah pelanggaran wilayah udara Rusia dan mengikuti semua prosedur keselamatan yang diperlukan," bunyi pernyataan kedutaan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengakui insiden itu. Namun, kementerian tersebut bersikeras bahwa jet tempur Su-27 menjaga jarak aman dari pesawat EP-3.
"Awak pesawat tempur melaporkan telah mengidentifikasi pesawat pengintai elektronik AS dan mengiringinya untuk mencegah pelanggaran perbatasan Rusia, mengikuti semua pedoman keselamatan," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Russia Today, Selasa (6/11/2018).
Kementerian
itu mencatat setidaknya 17 pesawat asing dan UAV terbang untuk misi
mata-mata di dekat perbatasan Rusia hanya dalam seminggu. Jet-jet tempur
Moskow telah dikerahkan empat kali untuk mencegah potensi pelanggaran
perbatasan negara.
Credit sindonews.com