Setidaknya 10 orang tewas akibat serangan al-Shabaab.
CB,
MOGADISHU -- Pemberontak Al-Shabaab menyerang pusat keagamaan di
Somalia tengah pada Senin (26/11). Serangan ini menewaskan ulama dan
sedikit-dikitnya sembilan pengikutnya.
"Pegaris keras itu menewaskan 10 orang, termasuk ulama, remaja dan
wanita, yang tinggal di sana," kata Mayor Polisi Abdirahman Abdullahi
kepada
Reuters melalui telepon dari pusat kota Galkayo.
"Pertempuran
pasukan keamanan dengan Al-Shabaab masih berlangsung di pusat itu,
jumlah korban tewas mungkin bisa bertambah," ujarnya menambahkan.
Shabaab
yang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Somalia mengaku
bertanggung jawab atas serangan itu. Gerakan itu menyebut sang ulama
sebagai penghina Nabi. "Bom mobil melabrak pusat penghina Nabi.
Gerilyawan kami sekarang berada di dalam dan pertempuran berlanjut,"
kata juru bicara Ash-Shabaab Abdiasis Abu Musab kepada
Reuters.
Warga
Galkayo dan pejabat daerah itu menyatakan, Abdiweli mungkin jadi
sasaran karena sebagai tuan rumah kebanyakan pemuda memainkan musik dan
menari.
Al-Shabaab pada tahun lalu menyatakan ulama itu
mengaku dirinya sebagai Nabi. Namun hal tersebut telah dibantah
Abdiweli. "Kami tidak tahu jumlah korban sekarang. Ash-Shabaab
mengancamnya berkali-kali," kata Abdirashid Hashi, gubernur wilayah
Mudug, kepada Reuters.
Ash-Shabaab berjuang menetapkan
aturannya berdasarkan tafsir keras atas hukum Islam. Kelompok itu
menguasai bagian kecil wilayah Mudug, tapi tidak termasuk Galkayo.
"Galkayo utara sangat damai dan pertanyaannya adalah bagaimana petempur
bersenjata dengan bom mobil jibaku memasuki kota itu," kata Kapten
Polisi Nur Mohamed kepada
Reuters dari Galkayo