Perintah pembunuhan di tengarai keluar 10 hari sebelum pembunuhan.
CB,
ANKARA -- Jaksa Penuntut Turki dalam dakwaannya menyebut, pelaku
pembunuh duta besar Rusia untuk Turki telah menerima perintah dari 'imam
rahasia' gerakan Fetullah Terrorist Organization (FETO). Perintah itu
keluar 10 hari sebelum pembunuhan.
Seperti dilansir
Anadolu, Sabtu (24/11), Jaksa Turki
mendakwa 28 tersangka, termasuk kelompok pemimpin gerakan Fetullah
Gulen, dan pemimpin senior FETO lainnya setelah dua tahun investigasi.
Berdasarkan
surat dakwaan disebutkan, mantan pegawai di Badan Informasi Komunikasi
Teknologi Turki (BTK), Sahin Sogut sebagai 'Imam rahasia' tersebut.
Jaksa memeriksa hubungan antara Mevlut Altintas, pembunuh dubes Rusia, dan Sogut di media sosial serta akun surat elektronik.
"Sepuluh
hari jelang pembunuhan, Sogut dan Altintas berkomunikas dan Altintas
menerima intruksi terkait dengan pembunuhan tersebut," tulis surat
dakwaan.
Dubes Rusia untuk Turki, Karlov, tewas dibunuh di
galeri kesenian di ibu kota Turki pada 19 Desember 2016. Altintas yang
juga seorang anggota polisi menembak mati Karlov. Altintas saat itu
sedang tak bertugas.