WASHINGTON - Rusia disebut pernah mengeluarkan ancaman kepada Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Norman Mattis bahwa Moskow bisa menggunakan bom nuklir terhadap negara-negara NATO di Eropa. Hal itulah yang membuat Moskow dianggap sebagai ancaman eksistensial bagi Washington.
Buku berjudul "Fear" yang ditulis jurnalis senior The Washington Post; Bob Woodward, mengungkap ancaman dari Moskow tersebut.
Menurut buku yang membongkar gejolak di internal Gedung Putih itu, peringatan Moskow berkaitan dengan potensi konflik di negara-negara Baltik, yakni Estonia, Latvia, dan Lithuania.
Baltik adalah bagian dari Uni Soviet dan memiliki hubungan yang mendalam dengan Rusia. Sejak Uni Soviet runtuh, Moskow berusaha menegaskan kembali pengaruhnya di kawasan itu. Namun, negara-negara Baltik justru mendekat kepada Barat, termasuk menjadi anggota NATO.
Buku berjudul "Fear" yang ditulis jurnalis senior The Washington Post; Bob Woodward, mengungkap ancaman dari Moskow tersebut.
Menurut buku yang membongkar gejolak di internal Gedung Putih itu, peringatan Moskow berkaitan dengan potensi konflik di negara-negara Baltik, yakni Estonia, Latvia, dan Lithuania.
Baltik adalah bagian dari Uni Soviet dan memiliki hubungan yang mendalam dengan Rusia. Sejak Uni Soviet runtuh, Moskow berusaha menegaskan kembali pengaruhnya di kawasan itu. Namun, negara-negara Baltik justru mendekat kepada Barat, termasuk menjadi anggota NATO.
Menurut
karya Woodward, peringatan dari Rusia muncul beberapa kali selama atau
sebelum musim panas 2017, yakni ketika pemerintahan Trump melakukan
tawar-menawar atas masa depan kesepakatan nuklir Iran 2015.
Pada saat itu, Presiden Donald Trump ingin AS mundur dari kesepakatan nuklir dengan klaim Iran telah melanggar ketentuan. Keinginan itu akhirnya diwujudkan Trump pada Mei 2018 lalu yang membuat Teheran marah.
Menurut Woodward, Mattis yang sejak lama dianggap sebagai elang di Iran, telah melunak."Rusia telah secara pribadi memperingatkan Mattis bahwa jika ada perang di Baltik, Rusia tidak akan ragu untuk menggunakan senjata nuklir taktis terhadap NATO," tulis Woodward.
“Mattis, dengan persetujuan dari Dunford, mulai mengatakan bahwa Rusia adalah ancaman eksistensial bagi Amerika Serikat," lanjut Woodward, mengacu pada ketua dari Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Joseph Dunford.
Woodward tidak menawarkan konteks tambahan untuk peringatan itu, juga tidak jelas mengapa materi itu dimasukkan di dalam bukunya.
Negara-negara Baltik sendiri telah memperingatkan tentang apa yang mereka anggap sebagai peningkatan aktivitas Rusia terhadap wilayah mereka. Menurut negara-negara Baltik, ada bukti bahwa Moskow bekerja pada fasilitas militer di wilayah tersebut.
Citra yang dirilis awal tahun ini mengindikasikan renovasi yang sedang berlangsung di tempat yang tampaknya adalah tempat penyimpanan senjata nuklir aktif di Kaliningrad, eksklave Rusia di Laut Baltik, sebelah selatan Lithuania.
"Fitur dari situs ini menunjukkan itu berpotensi melayani Angkatan Udara Rusia atau pasukan berkekuatan ganda (dari) Angkatan Laut," kata federasi ilmuwan Amerika yang melaporkan citra atau gambar tersebut.
Pada saat itu, Presiden Donald Trump ingin AS mundur dari kesepakatan nuklir dengan klaim Iran telah melanggar ketentuan. Keinginan itu akhirnya diwujudkan Trump pada Mei 2018 lalu yang membuat Teheran marah.
Menurut Woodward, Mattis yang sejak lama dianggap sebagai elang di Iran, telah melunak."Rusia telah secara pribadi memperingatkan Mattis bahwa jika ada perang di Baltik, Rusia tidak akan ragu untuk menggunakan senjata nuklir taktis terhadap NATO," tulis Woodward.
“Mattis, dengan persetujuan dari Dunford, mulai mengatakan bahwa Rusia adalah ancaman eksistensial bagi Amerika Serikat," lanjut Woodward, mengacu pada ketua dari Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Joseph Dunford.
Woodward tidak menawarkan konteks tambahan untuk peringatan itu, juga tidak jelas mengapa materi itu dimasukkan di dalam bukunya.
Negara-negara Baltik sendiri telah memperingatkan tentang apa yang mereka anggap sebagai peningkatan aktivitas Rusia terhadap wilayah mereka. Menurut negara-negara Baltik, ada bukti bahwa Moskow bekerja pada fasilitas militer di wilayah tersebut.
Citra yang dirilis awal tahun ini mengindikasikan renovasi yang sedang berlangsung di tempat yang tampaknya adalah tempat penyimpanan senjata nuklir aktif di Kaliningrad, eksklave Rusia di Laut Baltik, sebelah selatan Lithuania.
"Fitur dari situs ini menunjukkan itu berpotensi melayani Angkatan Udara Rusia atau pasukan berkekuatan ganda (dari) Angkatan Laut," kata federasi ilmuwan Amerika yang melaporkan citra atau gambar tersebut.
"Tapi itu juga bisa menjadi situs bersama, berpotensi melayani hulu ledak nuklir baik untuk Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat, pertahanan udara, dan pasukan pertahanan pesisir di wilayah tersebut," lanjut kelompok ilmuwan itu sebagaimana dikutip Business Insider, Sabtu (15/9/2018).
Credit sindonews.com