Iran mengatakan militan penguasa provinsi
Idlib, Suriah yang bergabung dalam aliansi Hayat Tahrir al-Sham harus
diursir dari wilayah itu. (AFP/Omar Haj Kadour)
Pernyataan Mohammad Javad Zarif ini dikeluarkan menjelang perundingan antara Iran, Suriah dan Rusia mengenai upaya merebut kantung wilayah terakhir yang masih dikuasai kelompok penentang Presiden Bashar al-Assad.
"Seluruh wilayah Suriah harus dipertahankan dan seluruh sekte dan kelompok harus memulai upaya pembangunan kembali sebagai satu kesatuan. Seluruh pengungsi harus kembali ke keluarga masing-masing," ujar Zarif di Damaskus, Senin (3/9).
"Dan teroris yang tersisa di sebagian wilayah Idlib harus diusir dan wilaya itu harus kembali dikuasai rakyat Suriah," kata Zarif seperti dikutip kantor berita Fars.
Presiden Iran Hassan Rouhani akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Tayyip Erdogan pada 7 September di Iran.
Pasukan Suriah sedang mempersiapkan serangan ke Idlib dan wilayah sekitarnya yang masih dikuasi oleh kelompok penentang Assad yang merupakan sekutu dekat Rusia.
Presiden Assad juga didukung oleh pasukan Iran dalam perang saudara yang sudah terjadi sejak 2011.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pemerintah negaranya memandang serangan pemerintah Suriah ke Idlib sebagai peningkatan dalam perang saudara di Suria. Departemen luar negeri AS juga telah memperingatkan bahwa Washington akan melakukan aksi jika terjadi serangan senja kimia oleh pemerintah Suriah.
Aliansi Jihadis
Menlu Iran Javad Zarif mengatakan pertemuan antara pemimpin ketiga negara itu akan membicarakan pertempuran melawan kelompok-kelompok militan di Suriah yang masih tersisa.
"Dalam pertemuan yang akan diadakan di Tehran Jumat mendatang merupakan kelanjutan dari metode putaran politik tiga kubu yang mengkaji ulang dari upaya melawan kelompok ekstrimis dan teroris seperti Tahrir al-Sham," kata Zarif seperti dikutip Kantor Berita Repubul Islam (IRNA).
Zarif tidak menjelaskan lokasi pertemuan tiga presiden itu.
Minggu lalu, menteri pertahanan Iran mengunjungi Damaskus dan menandatangani kesepakatan kerjasama pertahanan antara negaranya dan Suriah.
Citra
satelit memperlihatkan armada helikopter tempur milik Rusia yang
ditempatkan di Suriah untuk melawan pemberontak penentang Presiden
Bashar al-Assad. (Reuters/www.Stratfor.com/Digital Globe)
|
Juru bicara kementerian luar negeri Iran Bahram Qassemi mengatakan negaranya akan terus membantu pasukan pemerintah Suriah dalam pertempuran di Idlib.
"Pemerintah Suriah berhak memerangi teroris di wilayahnya. Dan Iran, sebagai pendukung pemerintah Suriah, akan hadir dan terus menjadi pendukung selama diminta oleh pemerintah Suriah," kata Qassemi.
Credit cnnindonesia.com