Selasa, 04 September 2018

Terbongkar, Rute Rahasia Penyelundupan Senjata Iran ke Lebanon

Terbongkar, Rute Rahasia Penyelundupan Senjata Iran ke Lebanon
Qeshm Fars Air, sebuah perusahaan penerbangan sipil Iran, dicurigai menyelundupkan senjata ke Lebanon, diperuntukkan bagi kelompok militan Hizbullah dan pabrik senjata Iran. Foto/Fox News

WASHINGTON - Sebuah perusahaan penerbangan sipil Iran diduga menyelundupkan senjata ke Lebanon. Senjata-senjata itu berasal dari pabrik di Iran dan diperuntukkan bagi kelompok militan Hizbullah.

Sumber-sumber intelijen Barat mengatakan telah menemukan rute rahasia yang digunakan Iran untuk mencoba menghindari deteksi.

Sumber itu mengindentifikasi dua penerbangan yang dilakukan Qeshm Fars Air yang jarang dan tidak biasa dari Teheran ke bandara internasional di Beirut selama dua bulan terakhir.

Penerbangan pertama, pada tanggal 9 Juli, menggunakan Boeing 747 yang berangkat dari pangkalan angkatan udara di Teheran, berhenti untuk singgah sebentar di bandara internasional di Damaskus, Suriah. Pesawat itu kemudian melanjutkan perjalanan dengan "jalur penerbangan yang tidak biasa" ke bandara internasional Beirut, di mana ia mendarat tak lama setelah jam 4 sore waktu lokal.

Menurut data penerbangan yang diperoleh Fox News, rute tersebut melewati Lebanon utara, tidak mengikuti jalur penerbangan yang umum digunakan.

Sumber intelijen regional yang meminta untuk tetap anonim mengatakan: "Orang-orang Iran sedang mencoba untuk menemukan cara-cara baru dan rute untuk menyelundupkan senjata dari Iran ke sekutunya di Timur Tengah, menguji dan menentang kemampuan Barat untuk melacak mereka," seperti dikutip dari Fox News, Selasa (4/9/2018).

Sumber intelejen Barat mengklaim pesawat membawa komponen untuk membuat senjata dari pabrik-pabrik Iran di Lebanon. AS dan Israel, serta lembaga intelijen barat lainnya, telah memberikan bukti bahwa Iran telah mengoperasikan pabrik-pabrik senjata di Libanon, Suriah dan Yaman.

Pekan lalu, mengutip sumber Iran, Irak dan Barat, kantor berita Reuters melaporkan bahwa Iran telah mengirim rudal balistik jarak pendek ke sekutu Syiahnya di Irak dalam beberapa bulan terakhir. Teheran dan Baghdad secara resmi membantah laporan itu.


Penerbangan kedua dilakukan pada 2 Agustus. Nomor penerbangan QFZ9960 mendarat di Beirut pada pukul 17:59 waktu setempat, setelah meninggalkan bandara internasional Teheran dua setengah jam sebelumnya. Kali ini, pesawat tidak berhenti di Damaskus, tetapi pesawat itu mengikuti rute utara Suriah yang tidak teratur.

Qeshm Fars Air dianggap sebagai salah satu dari berbagai maskapai penerbangan semi-sipil yang digunakan untuk penyelundupan senjata oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan pasukan elit al-Quds yang dipimpin oleh Qassem Soleimani. Kembali pada bulan Oktober 2017, Presiden Trump menjatuhkan sanksi pada IRGC dan pasukan al-Quds.

Maskapai itu telah menghentikan operasinya pada 2013, dengan alasan manajemen yang buruk, tetapi mulai beroperasi kembali di bawah manajemen baru pada Maret 2017. Maskapai itu dikatakan memiliki dua Boeing 747 dalam armadanya. Di antara anggota dewan perusahaan ada tiga perwakilan IRGC: Ali Naghi Gol Parsta, Hamid Reza Pahlvani, dan Gholamreza Qhasemi. 


Amerika Serikat adalah mitra keamanan utama Lebanon, menurut Departemen Luar Negeri. Sejak 2006, AS telah memberikan bantuan keamanan lebih dari USD1,7 miliar kepada Libanon, sebagian untuk melawan pengaruh Hizbullah.

Hizbullah dianggap sebagai organisasi teror oleh banyak pejabat AS dan negara-negara barat lainnya, dan didukung dan didanai oleh Iran.


Credit  sindonews.com