SYDNEY - Bangkai kapal induk ikonik Amerika Serikat (AS), USS Lexington, yang ditenggelamkan pasukan Jepang saat Perang Dunia II telah ditemukan di dasar perairan Australia. Bangkai kapal yang dijuluki “Lady Lex” ini ditemukan setelah 76 tahun.
Penemunya adalah tim ekspedisi yang didanai oleh pendiri Microsoft, Paul Allen. Kapal itu ditenggelamkan dalam Pertempuran Laut Koral pada 8 Mei 1942.
Tim ekspedisi mengumumkan bahwa puing-puing USS Lexington ditemukan hari Minggu di dasar laut di sebuah perairan seluas 3.000 meter persegi, sebelah pantai timur Australia.
”Untuk memberikan penghormatan kepada USS Lexington dan orang-orang pemberani yang mengabdi padanya adalah sebuah kehormatan,” kata Allen di halaman website-nya, yang dikutip Kamis (8/3/2018).
”Sebagai orang Amerika, kita semua berutang budi kepada semua orang yang melayani dan yang terus melayani negara kita atas keberanian, ketekunan dan pengorbanan mereka,” lanjut dia.
Pertempuran Laut Koral telah membantu menghentikan kemajuan pasukan Jepang yang saat itu berpotensi memotong jalur Australia dan New Guinea dari rute pasokan laut Sekutu. Dalam pertempuran tersebut, AS mengalahkan dua kapal induk Jepang.
Tim Allen telah membuat beberapa penemuan kapal karam penting sebelumnya, termasuk tiga kapal Angkatan Laut AS lainnya, kapal perusak Italia, dan kapal perang Jepang, Musashi.
Kapal selam yang menemukan USS Lexington, Research Vessel Petrel, memiliki peralatan yang mampu menyelam sampai 6.000 meter. Kapal itu dikerahkan pada awal 2017 di Laut Filipina sebelum pindah ke Laut Koral di Pantai Australia.
Lexington yang telah dijuluki sebagai “Lady Lex” rusak parah akibat bom dan torpedo. Sekitar 216 awak kapal tewas, namun 2.770 lainnya selamat dan dievakuasi.
Allen mengatakan di akun Twitter-nya bahwa kapal induk ikonik AS itu tenggelam dengan 35 pesawat, 11 di antaranya telah ditemukan.
Credit sindonews.com