Sebanyak 55 senator menentang resolusi yang mendukung militer AS dalam konflik Yaman.
CB,
WASHINGTON -- Senat Amerika Serikat (AS) telah memblokir sebuah
resolusi kekuatan perang, untuk mengakhiri keterlibatan militer AS dalam
konflik Yaman, pada Selasa (20/3). Sebanyak 55 senator dalam pemungutan
suara, memilih menentang resolusi yang akan mendukung gerakan
prosedural militer AS dalam konflik tersebut.
Tiga senator, yaitu Mike Lee perwakilan Partai Republik dari Utah,
Bernie Sanders perwakilan independen dari Vermont, dan Chris Murphy
perwakilan Partai Demokrat dari Connecticut, telah mendorong
dilakukannya pemungutan suara itu.
Menurut mereka, militer
AS telah membantu Arab Saudi dan negara-negara lain tanpa otorisasi
Kongres. Dalam konflik yang sedang berlangsung di Yaman tersebut koalisi
pimpinan Arab Saudi berperang melawan pemberontak Houthi yang didukung
Iran.
Mereka berpendapat, memberikan bantuan termasuk
dukungan logistik dan pengisian bahan bakar udara, merupakan bentuk
keterlibatan dalam tindakan permusuhan. Hal itu dinilai turut
berkontribusi terhadap krisis kemanusiaan yang besar di Yaman.
"Para
Founding Fathers memberikan kekuasaan kepada Kongres untuk mengesahkan
konflik militer, karena Kongres adalah cabang yang paling bertanggung
jawab kepada rakyat. Bukan kepada Presiden tapi Kongres," kata Sanders,
dikutip
CNN.
Para pejabat pemerintahan Trump dan
mayoritas anggota Partai Republik menentang langkah Kongres itu, dengan
alasan dukungan militer terbatas tidak memerlukan persetujuan kongres.
Mereka juga mengatakan keterlibatan AS di Yaman diperlukan untuk melawan
ancaman dari Iran.
"Dukungan AS akan meningkatkan, bukan
menurunkan, risiko adanya korban sipil. Dan itu menandakan kami tidak
serius dalam melawan Iran dan sekutunya," kata Pemimpin Mayoritas Senat
Mitch McConnell sebelum pemungutan suara.
Menteri
Pertahanan James Mattis telah melakukan perjalanan ke Capitol untuk
melobi para senator yang memblokir resolusi tersebut.