Israel dinilai telah gagal memastikan kesehatan dan kesejahteraan penduduk Palestina.
CB,
JENEWA -- Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di Palestina Michael Lynk
meminta Israel segera mengakhiri 50 tahun pendudukan atas Palestina.
Menurutnya, Israel, sebagai negara penguasa pendudukan, telah gagal
memastikan kesejahteraan untuk masyarakat Palestina.
"Israel telah gagal menegakkan kewajibannya di bawah hukum
internasional untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan penduduk
Palestina di bawah kendalinya," ungkap Lynk dalam laporannya yang
diserahkan ke Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Selasa (20/3),
dikutip laman
Anadolu.
Ia secara khusus menyoroti
perihal sistem layanan kesehatan yang berada di Jalur Gaza. Lynk menilai
sistem pelayanan kesehatan di daerah yang diblokade Israel tersebut
berada di ambang kehancuran.
Lynk mengatakan warga
Palestina di Gaza kerap kesulitan mendapatkan izin dari Israel ketika
hendak mencari perawatan medis di luar daerah tersebut. Ini menjadi
salah satu elemen bahwa Israel tidak menjalankan kewajibannya sebagai
negara pendudukan.
Oleh sebab itu, Lynk mendesak Israel
agar segera mengakhiri pendudukan terhadap Palestina. "Saya sekali lagi
menyerukan kepada Israel untuk mematuhi hukum internasional dan
mengakhiri sepenuhnya pendudukan 50 tahun atas wilayah Palestina yang
dimulai sejak 1967," ujarnya.
Wakil Komisaris Tinggi PBB
untuk HAM Kate Gilmore juga mempresentasikan enam laporan tentang
situasi HAM di wilayah Palestina yang diduduki kepada Dewan HAM PBB.
Dalam laporannya, ia memaparkan kondisi warga Palestina yang berisiko
tinggi dirampas kebebasannya secara sewenang-wenang oleh Israel.
"Setengah
abad pendudukan telah mengambil banyak korban pada HAM setiap warga
Palestina, terlepas dari di mana di wilayah yang diduduki mereka
berada," ucap Gilmore.
Ia pun menyoroti situasi kemanusiaan
di Jalur Gaza. "Setelah lebih dari satu dekade di bawah blokade,
situasi di Gaza telah memburuk ke titik yang tak tertahankan bagi
penduduknya dan tidak dapat dipertahankan untuk masa depan," kata
Gilmore.
Gilmore menyinggung perihal pemangkasan pasokan
listrik antara 18-20 jam per hari. Menurutnya hal tersebut telah
benar-benar mematikan aktivitas perekonomian di Gaza. Pemangkasan ini
juga berdampak pada pusat-pusat layanan yang vital, seperti rumah sakit.