CB, Washington -
Satelit luar angkasa buatan Cina, Tiangong-1, diperkirakan akan jatuh
pekan depan dengan membawa bahan kimia beracun yang berpotensi
menimbulkan kematian di Bumi.
Beberapa minggu terakhir, kata McDowell, pembicaraan mengenai
Tiangong-1 semakin serius. Dia menebak bahwa beberapa potong puing akan
menabrak bumi dan sulit mengetahui di mana akan mendarat.
Otoritas antariksa Cina menyampaikan bahwa Tiangong-1 telah mengalami kerusakan dan tidak dapat dikontrol sejak 16 Maret 2016. Selama masa operasionalnya, Tiangong-1 telah memberikan kontribusi penelitian antariksa bagi Cina sejak diluncurkan tahun 2011 dari Juquan Satellite Launch Center.
Para ahli memprediksi satelit tersebut akan menabrak bumi antara tanggal 30 Maret dan 6 April 2018. Sekitar 10 sampai 40 persen puing-puing kemungkinan jatuh ke bumi dengan kandungan zat berbahaya.
Satelit itu memiliki massa 8,5 metrik ton, berukuran sekitar 34 kaki (10,4 meter) dengan diameter sekitar 11 kaki (3,4 meter). Beberapa kota yang paling mungkin terkena dampaknya adalah Amerika termasuk Boston, Detroit, Philadelphia, Des Moines, Milwaukee dan Salt Lake City.
Selain itu, Barcelona, Beijing, Chicago, Istambul, Roma dan Toronto juga kemungkinan terkena dampaknya. Karena kota-kota tersebut terletak di sekitar 43 derajat garis lintang utara dan selatan.
Menurut
laman WJLA Washington, satelit tersebut mengandung hidrazin berbahaya,
cairan tanpa warna yang digunakan sebagai bahan bakar roket. Jika
manusia atau hewan terkena cairan tersebut akan mengakibatkan dermatitis
atau peradangan pada kulit.
Astrofisikawan
dari Universitas Harvard Jonathan McDowell, mengatakan bahwa setiap
tahun pasti terjadi beberapa hal seperti ini. "Tapi Tiangong-1 besar dan
padat sehingga kita perlu mengatasinya," kata dia, seperti dilansir
laman Exspress.co.uk, 21 Maret 2018.
Otoritas antariksa Cina menyampaikan bahwa Tiangong-1 telah mengalami kerusakan dan tidak dapat dikontrol sejak 16 Maret 2016. Selama masa operasionalnya, Tiangong-1 telah memberikan kontribusi penelitian antariksa bagi Cina sejak diluncurkan tahun 2011 dari Juquan Satellite Launch Center.
Para ahli memprediksi satelit tersebut akan menabrak bumi antara tanggal 30 Maret dan 6 April 2018. Sekitar 10 sampai 40 persen puing-puing kemungkinan jatuh ke bumi dengan kandungan zat berbahaya.
Satelit itu memiliki massa 8,5 metrik ton, berukuran sekitar 34 kaki (10,4 meter) dengan diameter sekitar 11 kaki (3,4 meter). Beberapa kota yang paling mungkin terkena dampaknya adalah Amerika termasuk Boston, Detroit, Philadelphia, Des Moines, Milwaukee dan Salt Lake City.
Selain itu, Barcelona, Beijing, Chicago, Istambul, Roma dan Toronto juga kemungkinan terkena dampaknya. Karena kota-kota tersebut terletak di sekitar 43 derajat garis lintang utara dan selatan.
Credit TEMPO.CO
Tiangong-1 Diperkirakan Menabrak Bumi Minggu Depan
CB, Washington - Tiangong-1,
satelit pertama milik Cina, diperkirakan menabrak bumi pekan depan,
tepatnya di antara tanggal 30 Maret dan 6 April 2018, sebagaimana
dilaporkan laman WJLA Washington, 21 Maret 2018.
Satelit itu memiliki massa 8,5 metrik ton, berukuran sekitar 34 kaki
(10,4 meter) dengan diameter sekitar 11 kaki (3,4 meter). Selain
digunakan sebagai laboratorium untuk penelitian ruang angkasa,
Tiangong-1 juga berfungsi sebagai platform eksperimental.
Sebuah organisasi penelitian, Aerospace, telah memprediksi Tiangong-1 akan menghantam berbagai kota di Amerika, termasuk Boston, Detroit, Philadelphia, Des Moines, Milwaukee dan Salt Lake City.
Menurut The Daily Star, satelit tersebut mengandung hidrazin bebahaya, cairan tanpa warna yang digunakan sebagai bahan bakar roket. Jika manusia atau hewan terkena cairan tersebut, akan mengakibatkan dermatitis atau peradangan pada kulit.
Sementara Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Aerospace telah melakukan perhitungan baru terkait jatuhnya Tiangong-1. Mereka berpendapat bahwa satelit itu akan jauh 2-3 minggu lag
Menurut
dosen senior Aerospace Engineering di University of Southampton, Hugh
Lewis, perkiraan tersebut belum memiliki kepastian. "Jika kita memplot
jalurnya ke dalam peta bumi, satelit akan menghasilkan pola gelombang
sinus dengan kurva yang lambat dari gelombang di lintang utara dan
selatan," ujar dia.
Hal
itu membuat ilmuwan tidak cepat mengetahui tanggal pasti Tiangong-1
menabrak Bumi dan di mana lokasi satelit itu akan jatuh. Namun, menurut
Lewis, puing-puing dari satelit itu tidak akan menabrak bumi, karena
cenderung terbakar di atmosfer.
Sebuah organisasi penelitian, Aerospace, telah memprediksi Tiangong-1 akan menghantam berbagai kota di Amerika, termasuk Boston, Detroit, Philadelphia, Des Moines, Milwaukee dan Salt Lake City.
Menurut The Daily Star, satelit tersebut mengandung hidrazin bebahaya, cairan tanpa warna yang digunakan sebagai bahan bakar roket. Jika manusia atau hewan terkena cairan tersebut, akan mengakibatkan dermatitis atau peradangan pada kulit.
Sementara Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Aerospace telah melakukan perhitungan baru terkait jatuhnya Tiangong-1. Mereka berpendapat bahwa satelit itu akan jauh 2-3 minggu lag
Credit TEMPO.CO