TEL AVIV
- Alarm sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel berbunyi nyaring dan
melepaskan tembakan rudal ke udara dengan tujuan menembak jatuh misil
yang diduga menerobos masuk ke negara itu. Anehnya, tak ada misil musuh
yang ke negara Yahudi tersebut.
Sistem Iron Dome ternyata terkecoh oleh suara senapan mesin kelompok Hamas yang menggelar latihan tembak di Jalur Gaza, Palestina.
Insiden tersebut terjadi pada hari Minggu. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pun dibuat bingung karena tanda bahaya yang dibunyikan oleh Iron Dome tak muncul.
Alarm itu juga membuat banyak warga Israel berlari untuk berlindung di kota Sderot dan Ashkelon. Sebagian lagi berlindung ke wilayah distrik lain di Israel selatan.
Kecohan senapan senapan mesin Hamas membuat Iron Dome menembakkan sekitar sepuluh rudal Tamir yang masing-masing seharga sekitar USD50.000. Apa yang ditembak oleh sekitar sepuluh rudal itu tak lain hanya target imajiner di langit.
“Semua alarm dipicu oleh tembakan senapan mesin di Gaza. Tidak ada roket yang jatuh di wilayah Israel," kata juru bicara IDF Brigadir Jenderal Ronen Manelis kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, Senin (26/3/2018).
Dia mengatakan, sistem Iron Dome juga digunakan terhadap tembakan senapan mesin.
Ketika militer Israel sedang menyelidiki situasi di balik respons prematur sistem Iron Dome, juru bicara sayap militer Hamas, Abu Ubaida, dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada roket yang ditembakkan ke arah Israel.
Selain itu, Hamas mengklaim telah memperingatkan warga Israel menjelang latihan tembak senapan mesin dan menyatakan latihan hanya bertujuan defensif.
Namun, militer Israel menganggap tembakan senapan mesin Hamas itu tak wajar. "Israel membalas tembakan senapan mesin yang tidak biasa terhadap Israel dengan menargetkan dua pos pengamatan di Jalur Gaza utara. Israel menganggap serius semua jenis tembakan yang ditujukan terhadap wilayah Israel," kata IDF dalam sebuah penyataan.
Hamas pun mengecam respons Israel dan menuduh Tel Aviv telah memperparah ketegangan di kantong wilayah yang sudah tidak stabil. "Musuh (Israel) memikul tanggung jawab atas eskalasi apapun dan kami tidak akan diborgol melawan agresi apa pun," kata Abu Ubaida.
Sistem Iron Dome ternyata terkecoh oleh suara senapan mesin kelompok Hamas yang menggelar latihan tembak di Jalur Gaza, Palestina.
Insiden tersebut terjadi pada hari Minggu. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pun dibuat bingung karena tanda bahaya yang dibunyikan oleh Iron Dome tak muncul.
Alarm itu juga membuat banyak warga Israel berlari untuk berlindung di kota Sderot dan Ashkelon. Sebagian lagi berlindung ke wilayah distrik lain di Israel selatan.
Kecohan senapan senapan mesin Hamas membuat Iron Dome menembakkan sekitar sepuluh rudal Tamir yang masing-masing seharga sekitar USD50.000. Apa yang ditembak oleh sekitar sepuluh rudal itu tak lain hanya target imajiner di langit.
“Semua alarm dipicu oleh tembakan senapan mesin di Gaza. Tidak ada roket yang jatuh di wilayah Israel," kata juru bicara IDF Brigadir Jenderal Ronen Manelis kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, Senin (26/3/2018).
Dia mengatakan, sistem Iron Dome juga digunakan terhadap tembakan senapan mesin.
Ketika militer Israel sedang menyelidiki situasi di balik respons prematur sistem Iron Dome, juru bicara sayap militer Hamas, Abu Ubaida, dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada roket yang ditembakkan ke arah Israel.
Selain itu, Hamas mengklaim telah memperingatkan warga Israel menjelang latihan tembak senapan mesin dan menyatakan latihan hanya bertujuan defensif.
Namun, militer Israel menganggap tembakan senapan mesin Hamas itu tak wajar. "Israel membalas tembakan senapan mesin yang tidak biasa terhadap Israel dengan menargetkan dua pos pengamatan di Jalur Gaza utara. Israel menganggap serius semua jenis tembakan yang ditujukan terhadap wilayah Israel," kata IDF dalam sebuah penyataan.
Hamas pun mengecam respons Israel dan menuduh Tel Aviv telah memperparah ketegangan di kantong wilayah yang sudah tidak stabil. "Musuh (Israel) memikul tanggung jawab atas eskalasi apapun dan kami tidak akan diborgol melawan agresi apa pun," kata Abu Ubaida.
Credit sindonews.com