Rudal balistik jarak jauh ini ditembakkan oleh kelompok gerilyawan Houthi.
CB,
SANA'A -- Gerilyawan Syiah Yaman, Houthi, menembakkan beberapa rudal
balistik jarak jauh ke empat bandar udara (bandara) di Arab Saudi,
demikian satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita yang dikuasai
Houthi, Saba. Satu rudal balistik ditembakkan ke arah Bandar Udara
Internasional Raja Khaled di bagian utara Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh.
Rudal kedua ditujukan ke Bandar Udara Internasional Abha di Provinsi
Asir di bagian barat-daya Arab Saudi. Rudal ketiga, tambah pernyataan
tersebut, ditembakkan ke arah Bandar Udara Internasional di Provinsi
Jizan, bagian selatan Arab Saudi.
Sementara itu, rudal
keempat ditembakkan ke arah bandar udara regional di Provinsi Najran,
bagian tenggara Arab Saudi. "Tindakan tersebut adalah reaksi terhadap
instruksi dari pemimpin revolusi Abdul-Malik Al-Houthi," kata kelompok
Syiah Yaman itu di dalam pernyataan tersebut.
"Serangan
rudal itu juga adalah pembalasan terhadap koalisi pimpinan Arab Saudi
karena menggunakan semua senjata dalam perang mereka melawan rakyat
Yaman," tambah kelompok tersebut.
Kelompok yang menguasai
sebagian besar provinsi Yaman Utara itu juga mengatakan petempurnya
menembakkan beberapa rudal balistik lagi ke beberapa sasaran lain di
Arab Saudi, tapi tidak menyebutkan nama sasaran mereka.
Serangan
rudal tersebut dilancarkan tak lama setelah pemimpin milisi Houthi,
Abdul-Malik Al-Houthi, berpidato melalui televisi untuk memperingati
tahun ketiga perang antara kelompok itu dan Pemerintah Yaman yang diakui
masyarakat internasional dan didukung oleh pasukan koalisi pimpinan
Arab Saudi. Di dalam pidatonya, Abdul-Malik berikrar akan meningkatkan
serangan rudal balistik terhadap Arab Saudi.
Gerilyawan
Al-Houthi telah menembakkan ratusan rudal balistik ke arah kota besar
Arab Saudi, tapi sebagian besar dicegat oleh pasukan pertahanan udara
Arab Saudi. Sejauh ini, perang telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang
Yaman, kebanyakan warga sipil, dan mendorong negara Arab tersebut ke
ambang kelaparan massal.