"Kami adalah pemimpin dan kami akan tetap menjadi pemimpin, dan kami
akan meningkatkannya secara berlipat ganda," ujar Trump sambil
menandatangani "Petunjuk Kebijakan Luar Angkasa 1" yang menetapkan dasar
untuk melaksanakan misi ke Bulan.
"Kali ini, kita tidak hanya akan menanam bendera kita dan meninggalkan jejak kaki kita, kita akan membangun pondasi untuk misi ke Mars. Dan mungkin, suatu hari nanti, ke banyak planet di luar sana," tambah dia.
Penandatanganan dokumen itu disaksikan mantan astronaut Buzz Aldrin dan Harrison Schmitt. Hadir juga astronaut wanita Peggy Whitson, yang telah mengorbit selama 665 hari di angkasa, lebih banyak dari orbit wanita manapun di dunia.
Acara tersebut juga menampilkan batu Bulan yang berusia 3,8 miliar tahun, yang diambil oleh astronaut Schmitt dalam misi Apollo 17 pada 1972. Trump mengatakan dia mengambil langkah besar menuju perubahan takdir Amerika di luar angkasa.
Dalam penandatanganan kebijakan baru tersebut, Trump mengabaikan keinginan pendahulunya, mantan Presiden Barack Obama. Pada 2010, Obama mendukung rencana mengirim manusia ke sebuah asteroid di dekat Bumi.
NASA mengatakan dana awal untuk kebijakan baru tersebut akan dimasukkan dalam permintaan anggaran untuk tahun fiskal 2019.
"NASA berharap dapat mendukung arahan presiden yang secara strategis menyelaraskan pekerjaan kami untuk mengembalikan manusia ke Bulan, melakukan perjalanan ke Mars, dan membuka tata surya yang lebih dalam," kata Administrator NASA Robert Lightfoot dalam sebuah pernyataan.
Pada Juni lalu, pejabat antariksa Cina mengatakan negara tersebut sedang melakukan persiapan awal mengirim seorang astronaut ke Bulan. Hal ini merupakan tujuan terakhir dalam program eksplorasi Bulan Cina yang ambisius.
"Kali ini, kita tidak hanya akan menanam bendera kita dan meninggalkan jejak kaki kita, kita akan membangun pondasi untuk misi ke Mars. Dan mungkin, suatu hari nanti, ke banyak planet di luar sana," tambah dia.
Penandatanganan dokumen itu disaksikan mantan astronaut Buzz Aldrin dan Harrison Schmitt. Hadir juga astronaut wanita Peggy Whitson, yang telah mengorbit selama 665 hari di angkasa, lebih banyak dari orbit wanita manapun di dunia.
Acara tersebut juga menampilkan batu Bulan yang berusia 3,8 miliar tahun, yang diambil oleh astronaut Schmitt dalam misi Apollo 17 pada 1972. Trump mengatakan dia mengambil langkah besar menuju perubahan takdir Amerika di luar angkasa.
Dalam penandatanganan kebijakan baru tersebut, Trump mengabaikan keinginan pendahulunya, mantan Presiden Barack Obama. Pada 2010, Obama mendukung rencana mengirim manusia ke sebuah asteroid di dekat Bumi.
NASA mengatakan dana awal untuk kebijakan baru tersebut akan dimasukkan dalam permintaan anggaran untuk tahun fiskal 2019.
"NASA berharap dapat mendukung arahan presiden yang secara strategis menyelaraskan pekerjaan kami untuk mengembalikan manusia ke Bulan, melakukan perjalanan ke Mars, dan membuka tata surya yang lebih dalam," kata Administrator NASA Robert Lightfoot dalam sebuah pernyataan.
Pada Juni lalu, pejabat antariksa Cina mengatakan negara tersebut sedang melakukan persiapan awal mengirim seorang astronaut ke Bulan. Hal ini merupakan tujuan terakhir dalam program eksplorasi Bulan Cina yang ambisius.
Credit REPUBLIKA.CO.ID
Trump minta NASA kembali kirim astronaut ke bulan
Washington (CB) - Presiden Donald Trump memerintahkan Badan
Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengirim orang Amerika
ke bulan untuk pertama kalinya dalam beberapa puluh tahun, sebuah
langkah yang kata dia bisa membantu mempersiapkan perjalanan masa depan
ke Mars.
"Kali ini kita tidak hanya akan menancapkan bendera kita dan meninggalkan jejak kita," kata Trump di Gedung Putih, Senin waktu setempat, saat dia menandatangani arahan kebijakan luar angkasa baru.
"Kita akan membangun pondasi untuk sebuah misi ke Mars dan mungkin suatu hari nanti ke banyak dunia di luar sana."
Astronaut Amerika Serikat terakhir kali mengunjungi bulan saat misi Apollo tahun 1960an dan 1970an. Pada 20 Juli 1969, astronaut Amerika Serikat Neil Armstrong menjadi orang pertama yang berjalan di bulan.
Trump dan Wakil Presiden Mike Pence, yang memimpin Dewan Antariksa Nasional yang baru direvitalisasi, sebelumnya berjanji untuk kembali mengeksplorasi bulan, tetapi hanya memberikan sedikit rincian.
Diapit oleh Pence dan dua astronaut perempuan, Trump mengatakan bahwa perintah tersebut "akan memfokuskan kembali program luar angkasa pada eksplorasi dan penemuan" dan "menandai sebuah langkah penting dalam pengiriman kembali astronaut Amerika ke bulan untuk pertama kalinya sejak 1972."
Tujuan misi baru ke bulan akan mencakup "eksplorasi dan penggunaan jangka panjang" dari permukaannya.
Gedung Putih menyatakan bahwa Amerika Serikat "akan bekerja dengan negara-negara lain dan industri swasta untuk mengirim kembali astronaut ke bulan, mengembangkan teknologi dan peralatan untuk eksplorasi manusia ke Mars dan tujuan-tujuan lain di tata surya kita."
Mengirimkan orang ke Planet Merah telah menjadi tujuan Amerika Serikat selama bertahun-tahun.
Misi Mars berawak pertama rencananya dijalankan tahun 2030an, demikian menurut siaran kantor berita AFP.
"Kali ini kita tidak hanya akan menancapkan bendera kita dan meninggalkan jejak kita," kata Trump di Gedung Putih, Senin waktu setempat, saat dia menandatangani arahan kebijakan luar angkasa baru.
"Kita akan membangun pondasi untuk sebuah misi ke Mars dan mungkin suatu hari nanti ke banyak dunia di luar sana."
Astronaut Amerika Serikat terakhir kali mengunjungi bulan saat misi Apollo tahun 1960an dan 1970an. Pada 20 Juli 1969, astronaut Amerika Serikat Neil Armstrong menjadi orang pertama yang berjalan di bulan.
Trump dan Wakil Presiden Mike Pence, yang memimpin Dewan Antariksa Nasional yang baru direvitalisasi, sebelumnya berjanji untuk kembali mengeksplorasi bulan, tetapi hanya memberikan sedikit rincian.
Diapit oleh Pence dan dua astronaut perempuan, Trump mengatakan bahwa perintah tersebut "akan memfokuskan kembali program luar angkasa pada eksplorasi dan penemuan" dan "menandai sebuah langkah penting dalam pengiriman kembali astronaut Amerika ke bulan untuk pertama kalinya sejak 1972."
Tujuan misi baru ke bulan akan mencakup "eksplorasi dan penggunaan jangka panjang" dari permukaannya.
Gedung Putih menyatakan bahwa Amerika Serikat "akan bekerja dengan negara-negara lain dan industri swasta untuk mengirim kembali astronaut ke bulan, mengembangkan teknologi dan peralatan untuk eksplorasi manusia ke Mars dan tujuan-tujuan lain di tata surya kita."
Mengirimkan orang ke Planet Merah telah menjadi tujuan Amerika Serikat selama bertahun-tahun.
Misi Mars berawak pertama rencananya dijalankan tahun 2030an, demikian menurut siaran kantor berita AFP.
Credit antaranews.com