BEIJING
- Krisis atas program senjata Korea Utara (Korut) harus diselesaikan
melalui perundingan, bukan perang. Hal itu ditegaskan Presiden China Xi
Jinping saat bertemu dengan Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon
Jae-in.
Dalam pertemuan di Great Hall of the People Beijing itu, Jinping mengatakan pada Jae-in tujuan untuk denuklirisasi Semenanjung Korea harus dilakukan, sementara perang dan kekacauan tidak dapat diizinkan.
"Masalah Semenanjung Korea pada akhirnya harus diselesaikan melalui dialog dan konsultasi," kata Jinping seperti dikutip Reuters dari media pemerintah China, Jumat (15/12/2017).
Jinping mengatakan China dan Korsel memiliki kepentingan bersama yang sama dalam menjaga perdamaian. China bersedia bekerja sama dengan Korsel untuk mempromosikan perundingan dan mendukung Korea Utara (Korut) dan Korsel untuk memperbaiki hubungan.
Sementara kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan Jinping dan Jae-in setuju bahwa perang di semenanjung tidak akan ditolerir dan mereka akan bekerja sama dalam menerapkan sanksi serta tekanan pada Korut.
Nada suara pembicaraan mereka yang tampaknya hangat tersebut mengikuti hampir satu tahun hubungan yang menegangkan antara kedua negara.
Dalam pertemuan di Great Hall of the People Beijing itu, Jinping mengatakan pada Jae-in tujuan untuk denuklirisasi Semenanjung Korea harus dilakukan, sementara perang dan kekacauan tidak dapat diizinkan.
"Masalah Semenanjung Korea pada akhirnya harus diselesaikan melalui dialog dan konsultasi," kata Jinping seperti dikutip Reuters dari media pemerintah China, Jumat (15/12/2017).
Jinping mengatakan China dan Korsel memiliki kepentingan bersama yang sama dalam menjaga perdamaian. China bersedia bekerja sama dengan Korsel untuk mempromosikan perundingan dan mendukung Korea Utara (Korut) dan Korsel untuk memperbaiki hubungan.
Sementara kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan Jinping dan Jae-in setuju bahwa perang di semenanjung tidak akan ditolerir dan mereka akan bekerja sama dalam menerapkan sanksi serta tekanan pada Korut.
Nada suara pembicaraan mereka yang tampaknya hangat tersebut mengikuti hampir satu tahun hubungan yang menegangkan antara kedua negara.
Credit sindonews.com