YANGON
- Sebuah pesawat militer dengan 120 penumpang dan awak kapal telah
hingal di lepas pantai Myanmar. Pesawat tersebut hilang dalam perjalanan
menuju kota terbesar di negara itu, Yangon.
Pesawat Y-8F-200 buatan China lepas landas dari kota pesisir selatan Myeik pada pukul 13:06 siang waktu setempat pada hari Rabu (7/6/2017) seperti dikutip dari Sky News. Itu adalah sebuah penerbangan reguler dan mingguan yang dengan jurusan sejumlah kota di pesisir.
"Mereka yang berada di dalam pesawat termasuk 106 tentara dan anggota keluarga dan 14 awak," kata militer Myanmar.
Pesawat, dengan kapasitas maksimal 200, dibeli pada Maret 2016 dan memiliki 809 jam terbang. "Ada 2,4 ton perbekalan militer di pesawat," kata militer Myanmar lagi.
Militer Myanmar mengatakan bahwa mereka kehilangan kontak saat terbang di ketinggian 18.000 kaki di atas Laut Andaman, 29 menit setelah lepas landas.
Sebuah pernyataan di halaman Facebook komandan militer Senior Min Aung Hlaing mengatakan bahwa pesawat tersebut diyakini berada sekitar 20 mil (32km) ke barat Dawei saat hilang.
Enam kapal angkatan laut dan tiga pesawat militer dimobilisasi untuk mencarinya, di mana pencarian tetap dilanjutkan meski di tengah kegelapan.
"Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat ini setelah kehilangan kontak," ucap pejabat penerbangan sipil di bandara Myeik, Kyaw Kyaw Htey.
Ia menambahkan bahwa cuaca saat lepas landas telah "normal", dengan jarak pandang yang baik.
Pesawat Y-8F-200 buatan China lepas landas dari kota pesisir selatan Myeik pada pukul 13:06 siang waktu setempat pada hari Rabu (7/6/2017) seperti dikutip dari Sky News. Itu adalah sebuah penerbangan reguler dan mingguan yang dengan jurusan sejumlah kota di pesisir.
"Mereka yang berada di dalam pesawat termasuk 106 tentara dan anggota keluarga dan 14 awak," kata militer Myanmar.
Pesawat, dengan kapasitas maksimal 200, dibeli pada Maret 2016 dan memiliki 809 jam terbang. "Ada 2,4 ton perbekalan militer di pesawat," kata militer Myanmar lagi.
Militer Myanmar mengatakan bahwa mereka kehilangan kontak saat terbang di ketinggian 18.000 kaki di atas Laut Andaman, 29 menit setelah lepas landas.
Sebuah pernyataan di halaman Facebook komandan militer Senior Min Aung Hlaing mengatakan bahwa pesawat tersebut diyakini berada sekitar 20 mil (32km) ke barat Dawei saat hilang.
Enam kapal angkatan laut dan tiga pesawat militer dimobilisasi untuk mencarinya, di mana pencarian tetap dilanjutkan meski di tengah kegelapan.
"Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat ini setelah kehilangan kontak," ucap pejabat penerbangan sipil di bandara Myeik, Kyaw Kyaw Htey.
Ia menambahkan bahwa cuaca saat lepas landas telah "normal", dengan jarak pandang yang baik.
Credit sindonews.com