Kamis, 08 Juni 2017

Parlemen Turki Setujui RUU Pengerahan Tentara ke Qatar


Parlemen Turki Setujui RUU Pengerahan Tentara ke Qatar
Parlemen Turki menyetujui pengerahan tentaranya ke Qatar di tengah eskalasi Timur Tengah. Foto/Istimewa



ANKARA - Parlemen Turki menyetujui sebuah rancangan undang-undang yang memungkinkan pasukannya untuk dikirim ke sebuah pangkalan militer Turki di Qatar. Keputusan ini adalah sebuah langkah nyata untuk mendukung negara Teluk Arab itu saat menghadapi menghadapi isolasi diplomatik dan perdagangan dari beberapa kekuatan terbesar di Timur Tengah.

Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan dengan Qatar dan menutup wilayah udara mereka dengan penerbangan komersial pada hari Senin, dengan membiayai kelompok militan. Qatar membantah tudingan tersebut.

RUU tersebut disahkan dengan mendapat dukungan 240 suara. Sebagian besar dukungan datang dari Partai AK yang berkuasa dan oposisi nasionalis MHP. RUU itu sendiri disusun sebelum situasi di Timur Tengah memanas seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/6/2017).

Sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melemparkan kritikan terhadap sikap yang diambil oleh Arab Saudi dan sejumlah negara Teluk lainnya terhadap Qatar. Erdogan menyebut sikap yang ditujukan Saudi cs bukanlah langkah yang tepat.

Erdogan menyatakan, Turki akan terus mengembangkan hubungan dengan Qatar, dan sanksi terhadap Qatar bukanlah solusi untuk masalah yang ada saat ini.



Credit sindonews.com


Erdogan Kritik Sikap Saudi Cs pada Qatar


Erdogan Kritik Sikap Saudi Cs pada Qatar
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melemparkan kritikan terhadap sikap yang diambil oleh Arab Saudi dan sejumlah negara Teluk lainnya terhadap Qatar. Foto/Reuters
 

ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melemparkan kritikan terhadap sikap yang diambil oleh Arab Saudi dan sejumlah negara Teluk lainnya terhadap Qatar. Erdogan menyebut sikap yang ditujukan Saudi cs bukanlah langkah yang tepat.

Seperti diketahui, Saudi cs memutus hubungan diplomatik dengan Qatar, karena menduga Doha mendanai terorsie. Lalu, sebagai langkah lanjutan, Saudi cs menjatuhkan sejumlah sanksi, seperti larangan bagi maskapai Qatar terbang di langit mereka, dan juga penangguhan kerjasama perbankan.

Erdogan menyatakan, Turki akan terus mengembangkan hubungan dengan Qatar, dan sanksi terhadap Qatar bukanlah solusi untuk masalah yang ada saat ini.

"Kami tidak mempertimbangkan sanksi terhadap Qatar yang efektif. Pada saat kita sangat membutuhkan solidaritas dan kerja sama, situasi ini tidak akan menguntungkan siapa pun di wilayah kita," kata Erdogan.

"Kami akan terus mengembangkan hubungan dengan Qatar," sambung pemimpin Turki tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (7/6).

Semetara itu, media-media di Saudi melaporkan, Riyadh telah menetapkan sejumlah syarat kepada Qatar jika ingin hubungan kedua negara kembali normal. Salah satu syarat yang diajukan Saudi adalah Qatar harus mengusir anggota Hamas yang berkantor di Doha.

Menurut laporan media Saudi, Akhbar Al-Aan, selain pengusiran Hamas, Saudi juga meminta Qatar mengusir semua anggota kelompok Ikhwanul Muslimin, pembekuan rekening bank mereka, dan penghentian hubungan dengan kedua kelompok tersebut.








Credit sindonews.com