Terhitung mulai 20 Januari 2017,
bersamaan dengan hari pertama Trump menjadi Presiden AS. Dikabarkan ia
mendapat jabatan penting di pemerintahan Trump. (Foto: Larry Downing)
Setelah enam tahun menjabat sebagai Direktur Intelijen Nasional, Clapper mengatakan pada dengar pendapat kongres bahwa ia mengundurkan diri dan tak lagi menjabat mulai 20 Januari 2017, di hari bersamaan dengan Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS.
Pengunduran diri Clapper disertai rumor bahwa ia akan mendapat jabatan baru, dan penting, dalam pemerintahan Trump.
Clapper, yang bertanggung jawab terhadap 17 program operasi, di antaranya Central Intelligence Agency dan National Security Agency mengatakan, pengunduran diri sebagai langkah 'yang ia rasa tepat.'
"Saya serahkan surat pengunduran diri tadi malam," ujar mantan jenderal letnan angkatan udara tersebut yang kini berusia 75 tahun, pada House Permanent Select Committee on Intelligence.
"Saya mendapat 64 hari masa kerja bersisa, dan saya pikir akan sulit buat istri saya nantinya menghadapi kesibukan yang ada," ujarnya.
Salah satu nama yang muncul menggantikan Clapper adalah mantan direktur Agen Intelijen Pertahanan dan mantan deputi direktur intelijen nasional, Letjen Ronald Burgess.
Dalam rekam jejaknya, Clapper mengawali karier sebagai pegawai di US Air Force. Kariernya menanjak cepat di bidang intelijen hingga menjadi kepala Agen Intelijen Pertahanan pada 1991.
Kantor Direktur Intelijen Nasional dibentuk setelah insiden 11 September 2001, yang menyerang lemahnya pengamatan intelijen saat itu, yang mestinya dapat mencegah hal tersebut terjadi. Sejak saat itu, tak ada lagi serangan di tanah Amerika.
Pada Maret 2013, Clapper membantah agen intelijen AS melakukan penyadapan data pribadi dari operator ponsel.
Beberapa bulan kemudian, mantan kontraktor NSA, Edward Snowden membocorkan dokumen yang menyatakan bahwa NSA, yang dibawahi Clapper, telah melakukan pengumpulan data informasi pribadi warga secara rahasia.
Pembocoran data ini menunjukkan bahwa Clapper telah berbohong pada sidang Kongres sebelumnya, dan meminta dia untuk mundur.
Pada wawancara setahun berikutnya, Snowden mengatakan bantahan Clapper adalah salah satu yang mendorongnya bersikap membocorkan data rahasia tersebut.
Sementara Clapper mengutuk aksi Snowden yang dinilai membahayakan Amerika Serikat, karena membocorkan data pada musuh.
"Apa yang dicuri dan diekspos oleh Snowden, telah mengakibatkan pemerintah kehilangan sumber pengumpulan data intelijen," ujarnya.
Reaksi Publik
Pengunduran diri Clapper mendapat reaksi beragam dari publik. Ada yang pro, ada juga yang mencibir.
Senator Richard Burr, kepala Senate Select Committe bidang intelijen menyampaikan sambutan positifnya.
Dalam pernyataan tertulisnya, ia menyampaikan bahwa Clapper telah sukses dalam mengatur urusan intelijen AS.
Namun, Senator Ron Wyden berkata lain. Wyden sebelumnya pernah mempertanyakan penyadapan ilegal oleh NSA dan bantahan yang dilakukan Clapper.
Menurutnya, di masa Clapper menjabat, seorang intelijen senior melakukan pembocoran data akan terkait penyadapan. Ini dinilai sebagai sebuah rekam jejak yang negatif bagi Clapper.
Credit CNN Indonesia