Ilustrasi kapal China. (Reuters/Jason Reed)
Pejabat senior polair Korsel, Kim Jung-Shik, mengatakan bahwa perintah penembakan itu dikeluarkan saat sekitar 30 kapal China sedang beroperasi secara ilegal di dekat Laut Kuning, Korsel, yang berbatasan dengan Korea Utara.
"Mereka mencoba mendekati kapal kami meskipun kami sudah memperingati mereka berulang kali," ujar Kim kepada kantor berita Korsel, Yonhap, seperti dikutip AFP, Rabu (2/10).
Saat itu, Kim berpikir bahwa jika ia tak mengambil keputusan, para personel polair akan ada dalam masalah. Polair pun memutuskan menggunakan senjata mesin mereka.
Awalnya, tembakan dilepaskan ke udara. Namun kemudian, kru diperintahkan untuk menembak busur kapal China yang mendekat ke arah armada polair.
Setelah insiden ini, dua kapal pukat China disita oleh otoritas Korsel.
Masalah penangkapan ikan secara ilegal memang kerap menjadi pemicu ketegangan antara Korsel dan China.
Seoul sebenarnya cukup lunak terhadap China di masa lampau. Mereka sempat memberikan toleransi terhadap kapal kecil China yang kedapatan berlayar di wilayah Korsel.
Namun kini, bukan hanya kapal kecil, tapi pukat besar China pun mulai beroperasi dan melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Korsel.
Seoul pun meminta Beijing untuk mengambil tindakan lebih tegas terhadap pemilik atau awak kapal yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah Korsel.
Credit CNN Indonesia