Kamis, 03 November 2016

Delegasi Bisnis Rusia dan Indonesia Bertemu di Jakarta, Ini yang Dibahas




Delegasi Bisnis Rusia dan Indonesia Bertemu di Jakarta, Ini yang DibahasPuspen TNI
Ilustrasi

CB - Tanggal 31 Oktober 2016, Jakarta menjadi tuan rumah forum bisnis tahunan Indonesia-Rusia yang didedikasikan untuk Sidang Komisi Bersama Indonesia-Rusia Bidang Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi, dan Teknis.
Forum Bisnis dibuka dengan partisipasi dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia Denis Manturov, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Darmin Nasution, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Federasi Rusia untuk Republik Indonesia Mikhail Galuzin.
Di antara peserta yang terdaftar, terdapat lebih dari 150 delegasi yang mewakili sejumlah perusahaan Indonesia dan hampir 100 perwakilan perusahaan dari pihak Rusia, termasuk di antaranya perusahaan penting seperti Russian Railways, United Shipbuilding Corporation, Rosneft, Rusal, Rusnano, dan Rostech.
"Sangat penting bahwa kebanyakan peserta Rusia yang tertarik untuk bekerja di Indonesia, sudah memiliki mitra lokal, atau sedang dalam proses seleksi," kata Mikhail Kuritsyn.
Program bisnis resmi dimulai dengan sidang pleno dan diskusi panel pertama.
Presidium sidang dikepalai oleh Susi Pudjiastuti selaku Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Rosan Roeslani selaku Presiden Kamar Dagang Indonesia, Djauhari Oratmangun selaku Staf Khusus Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Mikhail Kuritsyn selaku CEO Dewan Bisnis Rusia-Indonesia, dan Oleg Bundukov selaku CEO Blackspace.
Sementara, para pembicara panel pada sesi diskusi kedua adalah Ketua Dewan Bisnis Indonesia-Rusia Dhidie Soewondho, Direktur Rosatom Asia Egor Simonov, serta Direktur PT Kereta Api Borneo Sergey Kuznetsov.
Sebagai bagian dari agenda, terdapat penandatangan sejumlah kesepakatan penting.
JSC Rusnano yang berinvestasi ke dalam produksi berdasarkan perkembangan terbaru teknologi nano, dan perusahaan infrastruktur Indonesia dengan dukungan negara PT Wijaya Infrastruktur Indonesia menandatangani kesepakatan atas pembentukan Yayasan Dirgantara Antarbangsa (IASF).
Dengan demikian, Indonesia menjadi negara asing pertama yang berpartisipasi pada Yayasan Kedirgantaraan Rusnano dengan kontribusi sebesar 30 juta dolar AS dari jumlah total dana pada tahap awal sebesar 100 juta.

Setelah penyelesaian pembentukan kolam investor, dalam waktu lima tahun, dana tersebut akan diinvestasikan dalam pengembangan sistem navigasi dan sistem komunikasi satelit, pembuatan bahan baru dan komponen untuk satelit, pengembangan dan produksi pesawat, dan sektor ekonomi terkait lainnya.
Periode pengerjaan pembuatan yayasan adalah 10 tahun.
Nota kesepahaman ditandatangani oleh Dmitry Pimkin selaku Direktur Manajer Investasi Rusnano dan Didie Soewondho selaku Presiden Direktur PT Wijaya Infrastruktur Indonesia.
Badan Asuransi Kredit Ekspor dan Investasi (EXIAR) dan lembaga asuransi ekspor Indonesia Asuransi Asei (ASEI RE) menandatangani perjanjian reasuransi.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Jenderal EXIAR sekaligus Direktur Pusat Ekspor Rusia Aleksey Tyupanov dan Direktur Utama Lembaga Asuransi Ekspor Indonesia ASEI Eko Santoso.
Perjanjian ini bertujuan untuk memberikan dukungan asuransi bagi perusahaan-perusahaan Rusia dan Indonesia yang terlibat dalam proyek-proyek bersama.
Dokumen ini menyediakan pembangunan pendukung alat asuransi bersama bagi eksportir dari kedua negara melalui mekanisme pembagian risiko.
Pembuatan platform pembagian risiko akan berfungsi sebagai dorongan untuk pelaksanaan proyek-proyek di sejumlah sektor ekonomi dan memperkuat perdagangan dan hubungan ekonomi antara Rusia dan Indonesia.
Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi oleh Roscongres Foundation yang merupakan penyelenggara acara internasional skala besar di Rusia dan di arena internasional, termasuk Saint-Petersburg International Economic Forum (SPIEF) yang rutin diadakan setiap tahunnya.
Yang menjadi fokus pada forum ini adalah topik pariwisata yang menempati tempat khusus dalam kerja sama Rusia-Indonesia.


Dewan Bisnis mengharapkan adanya peningkatan arus wisatawan ke Rusia dari Indonesia hingga 18.000 wisatawan pada tahun 2016.
"Oleh sebab itu, arus wisatawan dari Rusia juga harus dipulihkan: kami berharap dalam tahun-tahun mendatang, jumlah turis dari Rusia akan meningkat menjadi 100 ribu orang," kata Mikhail Kuritsyn.
Ada juga harapan diversifikasi pariwisata Rusia ke Indonesia, agar warga Rusia tidak hanya datang mengunjungi pulau Bali, tetapi juga pulau lainnya di negara seribu pulau Indonesia.
Penerbangan langsung antara Jakarta-Moskow akan menjadi stimulan pertama, penerbangan nasional Indonesia Garuda Indonesia akan menjadi operator penerbangan antara Indonesia-Moskow sebelum kuartal kedua tahun 2017.
Hal tersebut akan mengurangi biaya dan waktu penerbangan.
Dalam rangkaian acara juga termasuk program meja bundar secara sektoral serta pertukaran kontak bisnis yang memungkinkan perusahaan Rusia dan Indonesia mendapatkan kesempatan untuk membahas secara rinci masalah kerja sama pada proyek-proyek tertentu.











Credit  TRIBUNNERS